Persik lolos usai pecundangi Persebaya
A
A
A
Sindonews.com - Persik Kediri akhirnya lolos ke babak delapan besar Inter Island Cup (IIC) Zona Jawa 3 setelah mengempaskan Persebaya Surabaya 1-0 di Stadion Brawijaya, Kediri, Rabu (15/1) sore. Gol tunggal Faris Aditama menit 75 membawa Persik mencatat hasil sempurna di fase grup dengan tiga kemenangan
Datang dengan lapangan membawa keuntungan selisih gol dan hanya membutuhkan hasil seri, Persebaya Surabaya menerapkan strategi super ofensif. Ironisnya, strategi ini juga yang menyebabkan petaka ke gawang Jendry Pitoy. Terlalu asyik menyerang, Persebaya lupa Persik memiliki Rendy Irawan dan Faris Aditama.
Rendy memiliki kemampuan mengumpan bagus, sedangkan Faris Aditama memiliki kecepatan tinggi dan naluri gol. Skema serangan balik dua pemain inilah yang meruntuhkan Bajul Ijo. Tampaknya Persebaya ingin membuktikan mereka tidak akan bermain aman atau bertahan walau memiliki keunggulan produktifitas gol dengan poin sama.
Sejak awal Greg Nwokolo dkk melakukan tekanan hebat hingga Persik hanya terkungkung di wilayah pertahanan sendiri. Situasi ini berlangsung hampir sepanjang pertandingan. Tim asuhan Rahmad Darmawan menguasai segalanya di lapangan, kecuali satu yakni penyelesaian peluang. Walau mengurung lawan yang tersudut di sekitar kotak enambelas, tidak ada kans potensial, kecuali tendangan Greg Nwokolo yang menghajar mistar gawang menit ke-6.
Sebaliknya, Persik harus diakui lebih cerdas dalam membaca permainan. Sadar bila serangan balik tak begitu efektif, Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo memasukkan Faris Aditama menggantikan Claudio Luiz di akhir babak pertama. Keputusan ini mengubah segalanya. Babak kedua, Faris Aditama menjadi protagonis dengan golnya di menit ke-75 memanfaatkan umpan Rendy Irawan.
Skor 1-0 untuk Persik Kediri, sementara Persebaya malah tidak mampu mengembangkan permainan sama sekali. Berbagai upaya yang dilakukan untuk membongkar pertahanan Persik sia-sia belaka. Hingga peluit akhir berbunyi, Persik berhasil mempertahankan keunggulan 1-0.
Datang dengan lapangan membawa keuntungan selisih gol dan hanya membutuhkan hasil seri, Persebaya Surabaya menerapkan strategi super ofensif. Ironisnya, strategi ini juga yang menyebabkan petaka ke gawang Jendry Pitoy. Terlalu asyik menyerang, Persebaya lupa Persik memiliki Rendy Irawan dan Faris Aditama.
Rendy memiliki kemampuan mengumpan bagus, sedangkan Faris Aditama memiliki kecepatan tinggi dan naluri gol. Skema serangan balik dua pemain inilah yang meruntuhkan Bajul Ijo. Tampaknya Persebaya ingin membuktikan mereka tidak akan bermain aman atau bertahan walau memiliki keunggulan produktifitas gol dengan poin sama.
Sejak awal Greg Nwokolo dkk melakukan tekanan hebat hingga Persik hanya terkungkung di wilayah pertahanan sendiri. Situasi ini berlangsung hampir sepanjang pertandingan. Tim asuhan Rahmad Darmawan menguasai segalanya di lapangan, kecuali satu yakni penyelesaian peluang. Walau mengurung lawan yang tersudut di sekitar kotak enambelas, tidak ada kans potensial, kecuali tendangan Greg Nwokolo yang menghajar mistar gawang menit ke-6.
Sebaliknya, Persik harus diakui lebih cerdas dalam membaca permainan. Sadar bila serangan balik tak begitu efektif, Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo memasukkan Faris Aditama menggantikan Claudio Luiz di akhir babak pertama. Keputusan ini mengubah segalanya. Babak kedua, Faris Aditama menjadi protagonis dengan golnya di menit ke-75 memanfaatkan umpan Rendy Irawan.
Skor 1-0 untuk Persik Kediri, sementara Persebaya malah tidak mampu mengembangkan permainan sama sekali. Berbagai upaya yang dilakukan untuk membongkar pertahanan Persik sia-sia belaka. Hingga peluit akhir berbunyi, Persik berhasil mempertahankan keunggulan 1-0.
(akr)