Jateng tak khawatir kehilangan Tontowi-Ahsan

Kamis, 16 Januari 2014 - 08:58 WIB
Jateng tak khawatir kehilangan Tontowi-Ahsan
Jateng tak khawatir kehilangan Tontowi-Ahsan
A A A
Sindonews.com - Atlet bulu tangkis nasional Muhammad Ahsan dan Tontowi Ahmad bakal absen dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat. Pasangan spesialis ganda putra dan campuran yang meraih emas dalam PON 2012 di Riau itu kemungkinan besar tidak bisa tampil mewakili Jawa Tengah karena terganjal usia.

Atlet yang dibesarkan oleh PB Djarum itu terpaksa absen lantaran umur keduanya sudah di atas 25 tahun. Dalam PON lalu, atlet bulu tangkis yang berlaga di batasi umurnya maksimal 25 tahun. Namun demikian, Muhammad Ahsan-Tontowi Ahmad dua tahun mendatang menginjak usia 28 tahun. Ahsan adalah atlet kelahiran Palembang, 7 September 1987. Sementara Tontowi Ahmad, merupakan kelahiran Banyumas, 18 Juli 1987.

Selain mendapatkan emas di ganda putra, Ahsan dalam PON lalu juga mampu menyumbangkan perak pada ganda campuran bersama Gloria Emmanuelle W. Sementara Tontowi Ahmad yang juga dimainkan di posisi ganda campuran bersama Deby Susanto, pada PON lalu hanya mampu menyumbangkan perunggu.

Selain pasangan ganda putra itu, tunggal putra Dionysius Hayom Rumbaka besar kemungkinan juga absen, karena usianya lebih dari 25 tahun. Hayom yang hanya mampu menyabet perak pada PON 2012 merupakan kelahiran Kulonprogo, 22 Oktober 1988.

Sekretaris Umum Pengprov Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jateng Binarto Gani tidak mempermasalakan adanya atlet yang terganjal umur dalam PON 2016. Pasalnya, dalam waktu dua tahun ini akan dilihat lagi prestasi-prestasi atlet lainnya. ''Kalau umurnya masih nyandak, atlet Pon 2012 lalu akan dipakai lagi,” ungkap Binarto Gani.

Menurut Binarto, di PON 2012 lalu usia atlet memang dibatasi maksimal 25 tahun. Namun untuk PON mendatang, sampai sekarang belum ada keputusan resmi karena masih dikaji. Pihaknya tidak terlalu khawatir dengan adanya pembatasan soal umur. Sebab, rata-rata usia atlet di Jateng berusia antara 18-19 tahun.

Di usia yang masih cukup muda, mereka masih bisa berprestasi lagi pada beberapa turnamen, dalam rentang waktu dua tahun mendatang. ''Sampai sekarang belum ditentukan pemain-pemain dalam PON mendatang. Kalau ada yang berprestasi selama dua tahun mendatang, pasti akan dipilih, apalagi atlet nasional,” tandasnya.

Dalam PON 2012 lalu, Jateng mampu menyabet 3 emas, 3 perak dan 3 perunggu. Binarto menambahkan, untuk target PON mendatang, minimal bisa mempertahankan dari apa yang sudah diraih dalam PON sebelumnya.

''Atlet Jateng yang sekarang di Pelatnas, masih banyak. Kalau Hayom Rumbaka itu lebih sering cedera, khawatirnya saat bertanding nanti cederanya kambuh lagi,” paparnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9931 seconds (0.1#10.140)