Nova puji penampilan Praveen/Debby
A
A
A
Sindonews.com - Penampilan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto pada babak kedua Malaysia Open Super Series Premier, mencuri perhatian penonton di Stadion Putra, Bukit Jalil, Kuala Lumpur.
Praveen/Debby yang tak diunggulkan, mampu menumbangkan wakil tuan rumah yang juga unggulan keenam, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 18-21, 21-17, 24-22.
Turnamen berhadiah total 500 ribu dollar AS ini adalah debut Praveen/Debby yang baru saja dipasangkan pada akhir Desember lalu. Keduanya bahkan baru berlatih bersama di Pelatnas Cipayung sekitar tiga minggu.
Lalu apa yang menjadi kunci kemenangan Praveen/Debby atas Chan/Goh? Nova Widianto, sang pelatih, mengatakan bahwa meskipun baru diduetkan, kualitas individu anak didiknya itu sudah bagus.
"Walaupun belum solid benar, kualitas individu Praveen/Debby bagus. Jadi ini tak terlalu menjadi masalah. Pasangan ini punya potensi ke depannya," ujar Nova kepada Badmintonindonesia.org.
"Debby begitu berani dan punya mental bertanding bagus. Permainannya juga safe. Sedangkan Praveen pukulan-pukulannya istimewa, sekali dua kali pukul pasti lawan mati sama dia," tambahnya.
Pada pertandingan kontra Chan/Goh, Nova ternyata juga yakin bahwa anak didiknya punya kans untuk mengalahkan pasangan ranking enam dunia tersebut.
"Kalau main dengan tenang, Praveen/Debby pasti bisa kok. Tadi Praveen masih kurang enak mainnya. Banyak bola-bola yang mudah malah gagal dikembalikan. Praveen juga masih suka kehilangan fokus," jelas Nova.
Praveen/Debby kembali dihadapkan dengan pasangan unggulan di babak perempat final. Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen yang merupakan peraih medali perunggu Olimpiade London 2012, sudah menunggu Praveen/Debby.
"Waktu bersama pasangan sebelumnya, saya dan Praveen sudah pernah bertemu Nielsen/Pedersen dan kalah. Jadi kami memang ingin bertemu mereka, semoga kami bisa membalas kekalahan," tutur Debby.
Praveen/Debby yang tak diunggulkan, mampu menumbangkan wakil tuan rumah yang juga unggulan keenam, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 18-21, 21-17, 24-22.
Turnamen berhadiah total 500 ribu dollar AS ini adalah debut Praveen/Debby yang baru saja dipasangkan pada akhir Desember lalu. Keduanya bahkan baru berlatih bersama di Pelatnas Cipayung sekitar tiga minggu.
Lalu apa yang menjadi kunci kemenangan Praveen/Debby atas Chan/Goh? Nova Widianto, sang pelatih, mengatakan bahwa meskipun baru diduetkan, kualitas individu anak didiknya itu sudah bagus.
"Walaupun belum solid benar, kualitas individu Praveen/Debby bagus. Jadi ini tak terlalu menjadi masalah. Pasangan ini punya potensi ke depannya," ujar Nova kepada Badmintonindonesia.org.
"Debby begitu berani dan punya mental bertanding bagus. Permainannya juga safe. Sedangkan Praveen pukulan-pukulannya istimewa, sekali dua kali pukul pasti lawan mati sama dia," tambahnya.
Pada pertandingan kontra Chan/Goh, Nova ternyata juga yakin bahwa anak didiknya punya kans untuk mengalahkan pasangan ranking enam dunia tersebut.
"Kalau main dengan tenang, Praveen/Debby pasti bisa kok. Tadi Praveen masih kurang enak mainnya. Banyak bola-bola yang mudah malah gagal dikembalikan. Praveen juga masih suka kehilangan fokus," jelas Nova.
Praveen/Debby kembali dihadapkan dengan pasangan unggulan di babak perempat final. Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen yang merupakan peraih medali perunggu Olimpiade London 2012, sudah menunggu Praveen/Debby.
"Waktu bersama pasangan sebelumnya, saya dan Praveen sudah pernah bertemu Nielsen/Pedersen dan kalah. Jadi kami memang ingin bertemu mereka, semoga kami bisa membalas kekalahan," tutur Debby.
(dka)