Jadwal padat IIC mulai makan korban
A
A
A
Sindonews.com - Menjelang bergulirnya Indonesian Super League (ISL) musim 2014-2015, PT Liga Indonesia berinisiatif menggelar kompetisi pra-musim Inter Island Cup. Hanya padatnya jadwal mulai memakan korban.
Sejumlah tim mengeluhkan kondisi skuadnya yang mulai kelelahan. Termasuk Persib Bandung yang kehilangan enam pemainnya akibat kelelahan. Taufiq, Sigit Hermawan dan M Agung tidak diboyong ke Solo karena sakit. Sementara Makan Konate dan I Made Wirawan kondisinya masih diragukan kendati masuk dalam rombongan tim.
Tidak hanya itu, Maung Bandung pun harus kehilangan tiga pemain lainnya akibat akumulasi kuning. Vladimir Vujovic, Ahmad Juprianto dan Ferdinand Sinaga terpaksa harus diparkir.
Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurjaman menyayangkan kebijakan PT Liga Indonesia yang memaksa IIC 2014 bergulir dengan format jadwal yang padat. Menurutnya, mereka mengabaikan kondisi pemain yang dilanda kelelahan.
Apalagi rangkaian kompetisi pemanasan ini berdekatan dengan laga utama ISL. "Saya pikir bukan hanya kami yang menjadi korban tapi semua tim menjadi korban. Ada beberapa tim juga yang pemainnya pada cedera. Kami pun demikian," ucap dia.
Pada laga melawan Mitra Kukar, tadi malam, Persib hanya bermaterikan 13 pemain. "Tidak tahu siapa yang akan main karena pemain kita habis. Kita hanya punya 13 pemain, cadangan di lapangan cuma satu karena satu lagi cadangannya kiper," lanjut pelatih yang akrab disapa Djanur ini.
Ke-13 pemain tersebut yakni Shahar Ginanjar, M Natsir (kiper), Supardi, Abdurahman, Jajang Sukmara, Tony Sucipto, Firman Utina, Atep, M Ridwan, Hariono, Rudiyana, Tantan dan Fortune Udo.
Sebelumnya, Djanur akan mendaftarkan pemain magang hanya saja tidak diperbolehkan. Padahal kompetisi ini bersifat pemanasan. Sebagai pelatih dirinya ingin memberi ruang kepada pemain muda dengan melakukan rotasi.
Namun karena stok pemain habis, misi mengikuti IIC pun tidak tercapai. "Niatnya ingin memantapkan kondisi tim namun malah kehilangan pemain," kata dia.
Tidak hanya Persib, keluhan pun datang dari Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo. Stamina anak asuhnya habis akibat padatnya jadwal bermain. Bahkan saat timnya melaju ke babak 8 besar membuatnya memutar otak. Pasalnya tidak ada waktu untuk pemulihan.
"Masuk ke delapan besar bukan senang, saya malah khawatir karena stamina pemain habis dan tidak ada waktu buat recovery. Alhadil kekhawatiran saya terbukti," kata dia.
Macan Putih pada IIC 2014 masih dalam tahap pembentukan tim. Namun programnya terganggu karena tidak ada waktu untuk membenahi berbagai kelemahan tim. "Kalau kondisinya begini saya tidak berani melakukan evaluasi. Yang jadi prioritas kami sekarang bagaimana pemain tidak cedera saja," pungkas dia.
Sejumlah tim mengeluhkan kondisi skuadnya yang mulai kelelahan. Termasuk Persib Bandung yang kehilangan enam pemainnya akibat kelelahan. Taufiq, Sigit Hermawan dan M Agung tidak diboyong ke Solo karena sakit. Sementara Makan Konate dan I Made Wirawan kondisinya masih diragukan kendati masuk dalam rombongan tim.
Tidak hanya itu, Maung Bandung pun harus kehilangan tiga pemain lainnya akibat akumulasi kuning. Vladimir Vujovic, Ahmad Juprianto dan Ferdinand Sinaga terpaksa harus diparkir.
Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurjaman menyayangkan kebijakan PT Liga Indonesia yang memaksa IIC 2014 bergulir dengan format jadwal yang padat. Menurutnya, mereka mengabaikan kondisi pemain yang dilanda kelelahan.
Apalagi rangkaian kompetisi pemanasan ini berdekatan dengan laga utama ISL. "Saya pikir bukan hanya kami yang menjadi korban tapi semua tim menjadi korban. Ada beberapa tim juga yang pemainnya pada cedera. Kami pun demikian," ucap dia.
Pada laga melawan Mitra Kukar, tadi malam, Persib hanya bermaterikan 13 pemain. "Tidak tahu siapa yang akan main karena pemain kita habis. Kita hanya punya 13 pemain, cadangan di lapangan cuma satu karena satu lagi cadangannya kiper," lanjut pelatih yang akrab disapa Djanur ini.
Ke-13 pemain tersebut yakni Shahar Ginanjar, M Natsir (kiper), Supardi, Abdurahman, Jajang Sukmara, Tony Sucipto, Firman Utina, Atep, M Ridwan, Hariono, Rudiyana, Tantan dan Fortune Udo.
Sebelumnya, Djanur akan mendaftarkan pemain magang hanya saja tidak diperbolehkan. Padahal kompetisi ini bersifat pemanasan. Sebagai pelatih dirinya ingin memberi ruang kepada pemain muda dengan melakukan rotasi.
Namun karena stok pemain habis, misi mengikuti IIC pun tidak tercapai. "Niatnya ingin memantapkan kondisi tim namun malah kehilangan pemain," kata dia.
Tidak hanya Persib, keluhan pun datang dari Pelatih Persik Kediri Aris Budi Sulistyo. Stamina anak asuhnya habis akibat padatnya jadwal bermain. Bahkan saat timnya melaju ke babak 8 besar membuatnya memutar otak. Pasalnya tidak ada waktu untuk pemulihan.
"Masuk ke delapan besar bukan senang, saya malah khawatir karena stamina pemain habis dan tidak ada waktu buat recovery. Alhadil kekhawatiran saya terbukti," kata dia.
Macan Putih pada IIC 2014 masih dalam tahap pembentukan tim. Namun programnya terganggu karena tidak ada waktu untuk membenahi berbagai kelemahan tim. "Kalau kondisinya begini saya tidak berani melakukan evaluasi. Yang jadi prioritas kami sekarang bagaimana pemain tidak cedera saja," pungkas dia.
(nug)