Laskar Antasari all out amankan jalur final
A
A
A
Sindonews.com - Barito Putera dalam posisi terbaik untuk bisa lolos ke final Inter Island Cup (IIC). Klub asal Kalimantan Selatan itu membutuhkan kemenangan untuk bisa mengakhiri babak delapan besar lawan Perseru Serui, Selasa (21/1) sore, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Barito mengoleksi 4 angka, sama dengan Arema Cronous di peringkat kedua. Hanya saja mereka unggul surplus dua gol dibanding tuan rumah. Melihat performa Laskar Antasari --julukan Barito Putera-- saat menahan imbang Arema 2-2, jelas mereka layak diunggulkan bisa mengalahkan Perseru yang sudah dipastikan tersingkir.
Perseru dalam posisi kurang bagus setelah menelan kekalahan beruntun dan menelan sembilan gol tanpa bisa mencetak satu pun. Kendati demikian, Barito tidak mau dilengahkan situasi yang dihadapi lawan. Salahudin, pelatih Barito Putra, meyakini Perseru belum mengeluarkan permainan terbaiknya.
"Perseru memiliki kemampuan untuk lebih baik di pertandingan terakhir babak delapan besar. Pastinya mereka akan berupaya tidak sampai pulang tanpa satu poin pun. Bagi saya Perseru bukan tim yang lebih lemah walau baru saja dikalahkan Sriwijaya FC 8-0," tutur Salahudin soal calon lawannya.
Sebagai misi awal, dia berupaya performa anak asuhnya minimal bisa seperti saat menahan Arema 2-2. Jika bisa meningkatkan kualitas permainan, terutama mencegah agar tidak kebobolan, dirinya optimistis Barito bisa memgambil keuntungan. Salahudin juga bicara grafik stabil yang dicatat timnya.
Setelah mengejutkan Sriwijaya FC dengan kemenangan 3-1 di laga pertama, Abanda Herman dkk sukses menahan kekuatan lebih besar Arema Cronous. "Kami mampu bermain stabil dan saya tidak ragu untuk menargetkan kemenangan lawan Perseru. Lolos ke final akan sangat luar biasa bagi Barito," tambahnya.
Benar ucapan Salahudin. Jika bisa lolos ke partai puncak, maka Barito bakal menjadi kejutan di IIC musim ini. Mereka bakal mampu mematahkan dominasi klub besar seperti Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Arema Cronous, serta klub-klub berpengalaman lain yang sulit ditandingi di turnamen tahunan ini.
Dari kubu seberang, Perseru Serui juga mengisyaratkan belum patah semangat walau dipastikan gagal total di babak delapan besar IIC. Laga terakhir kontra Barito Putra dijadikan ajang persiapan ke Indonesia Super League (ISL) walau pelatih Robby Maruanaya tetap menginginkan hasil positif.
"Kami tidak begitu bagus ketika melakukan rotasi pemain. Ada perbedaan besar ketika saya menurunkan pemain cadangan saat dikalahkan Sriwijaya FC. Saya akan coba mengubah lagi formasi pemain saat lawan Barito nanti dan semoga hasilnya jauh lebih bagus," ungkap Robby.
Hasil buruk di IIC menurutnya bukan sebuah persoalan bagi Perseru yang masih terus menyolidkan timnya jelang ISL. "Perseru tidak membawa target apa-apa ke Malang karena orientasi kami adalah persiapan tim untuk ISL. Kami akan berupaya lebih baik menghadapi Barito," ucap Robby Maruanaya yang terlihat seperti mengurangi beban timnya.
Perseru sempat mengejutkan karena menurunkan kekuatan yang berbeda dibanding laga pertama kontra Arema. Jika tim lain hanya melakukan rotasi maksimal lima pemain, tim asal Kapulauan Yapen tersebut merombak hampir semua kekuatan kala dipecundangi Sriwijaya FC 8-0.
Melihat keputusan berani Robby Maruanaya itu, bukan mustahil di laga terakhir nanti bakal ada perubahan besar lagi. Pemain seperti Oktovianus Maniani, Cornelius Geddy, dan sejumlah pemain inti kemungkinan bakal dikembalikan ke posisi starting eleven.
Klasemen Sementara Grup A:
Barito Putera 2 1 1 0 5-3 4
Arema C. 2 1 1 0 3-2 4
Sriwijaya FC 2 1 0 0 9-3 3
Perseru 2 0 0 2 0-9 0
Barito mengoleksi 4 angka, sama dengan Arema Cronous di peringkat kedua. Hanya saja mereka unggul surplus dua gol dibanding tuan rumah. Melihat performa Laskar Antasari --julukan Barito Putera-- saat menahan imbang Arema 2-2, jelas mereka layak diunggulkan bisa mengalahkan Perseru yang sudah dipastikan tersingkir.
Perseru dalam posisi kurang bagus setelah menelan kekalahan beruntun dan menelan sembilan gol tanpa bisa mencetak satu pun. Kendati demikian, Barito tidak mau dilengahkan situasi yang dihadapi lawan. Salahudin, pelatih Barito Putra, meyakini Perseru belum mengeluarkan permainan terbaiknya.
"Perseru memiliki kemampuan untuk lebih baik di pertandingan terakhir babak delapan besar. Pastinya mereka akan berupaya tidak sampai pulang tanpa satu poin pun. Bagi saya Perseru bukan tim yang lebih lemah walau baru saja dikalahkan Sriwijaya FC 8-0," tutur Salahudin soal calon lawannya.
Sebagai misi awal, dia berupaya performa anak asuhnya minimal bisa seperti saat menahan Arema 2-2. Jika bisa meningkatkan kualitas permainan, terutama mencegah agar tidak kebobolan, dirinya optimistis Barito bisa memgambil keuntungan. Salahudin juga bicara grafik stabil yang dicatat timnya.
Setelah mengejutkan Sriwijaya FC dengan kemenangan 3-1 di laga pertama, Abanda Herman dkk sukses menahan kekuatan lebih besar Arema Cronous. "Kami mampu bermain stabil dan saya tidak ragu untuk menargetkan kemenangan lawan Perseru. Lolos ke final akan sangat luar biasa bagi Barito," tambahnya.
Benar ucapan Salahudin. Jika bisa lolos ke partai puncak, maka Barito bakal menjadi kejutan di IIC musim ini. Mereka bakal mampu mematahkan dominasi klub besar seperti Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, Arema Cronous, serta klub-klub berpengalaman lain yang sulit ditandingi di turnamen tahunan ini.
Dari kubu seberang, Perseru Serui juga mengisyaratkan belum patah semangat walau dipastikan gagal total di babak delapan besar IIC. Laga terakhir kontra Barito Putra dijadikan ajang persiapan ke Indonesia Super League (ISL) walau pelatih Robby Maruanaya tetap menginginkan hasil positif.
"Kami tidak begitu bagus ketika melakukan rotasi pemain. Ada perbedaan besar ketika saya menurunkan pemain cadangan saat dikalahkan Sriwijaya FC. Saya akan coba mengubah lagi formasi pemain saat lawan Barito nanti dan semoga hasilnya jauh lebih bagus," ungkap Robby.
Hasil buruk di IIC menurutnya bukan sebuah persoalan bagi Perseru yang masih terus menyolidkan timnya jelang ISL. "Perseru tidak membawa target apa-apa ke Malang karena orientasi kami adalah persiapan tim untuk ISL. Kami akan berupaya lebih baik menghadapi Barito," ucap Robby Maruanaya yang terlihat seperti mengurangi beban timnya.
Perseru sempat mengejutkan karena menurunkan kekuatan yang berbeda dibanding laga pertama kontra Arema. Jika tim lain hanya melakukan rotasi maksimal lima pemain, tim asal Kapulauan Yapen tersebut merombak hampir semua kekuatan kala dipecundangi Sriwijaya FC 8-0.
Melihat keputusan berani Robby Maruanaya itu, bukan mustahil di laga terakhir nanti bakal ada perubahan besar lagi. Pemain seperti Oktovianus Maniani, Cornelius Geddy, dan sejumlah pemain inti kemungkinan bakal dikembalikan ke posisi starting eleven.
Klasemen Sementara Grup A:
Barito Putera 2 1 1 0 5-3 4
Arema C. 2 1 1 0 3-2 4
Sriwijaya FC 2 1 0 0 9-3 3
Perseru 2 0 0 2 0-9 0
(aww)