Final ditunda, Persib rugi besar
A
A
A
Sindonews.com - Kabar mengejutkan datang dari PT Liga Indonesia terkait penundaan partai final Inter Island Cup 2014 antara Persib Bandung melawan Arema Crounos. Sedianya final ideal ini akan digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (25/1).
Namun karena alasan keamanan, pihak penyelenggara menunda pertandingan tersebut sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Menanggapi kondisi ini, pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurjaman, mengaku kecewa dengan keputusan PT Liga Indonesia yang sangat mendadak. Selepas menjalani pertandingan terakhir babak 8 besar melawan Persik Kediri, Maung Bandung rencananya langsung bertolak ke Sidoarjo.
"Sangat kecewa. Ini kabarnya mendadak. Kalau pemunduran diberitahukan Rabu atau Kamis pagi, manajemen tim tidak akan mempersiapkan keberangkatan ke Sidoarjo," ungkap Djadjang saat ditemui di Hotel Horison Gambir Anom Boyolali Solo.
Tidak hanya mempersoalkan rencana pemberangkatan, namun pelatih 52 tahun mengeluhkan kondisi fisik tim yang terganggu karena jadwal yang tidak menentu. "Kalau tahu begini, kami sudah pulang dari tadi pagi (kemarin) sehingga punya lebih banyak waktu untuk beristirahat," kata dia.
Atep dan kawan-kawan sudah dalam kondisi siap tempur dalam laga penentuan nanti. Berbekal kemenangan dramatis atas tim Macan Putih, julukan Persik, Rabu (22/1) lalu, motivasi tim tengah menanjak untuk menggapai laga puncak.
Dengan perubahan jadwal ini dikhawatirkan mental pemain akan turun. Apalagi dalam beberapa pertandingan lalu, Firman Utina cs sempat dikeluhkan oleh kepemimpinan wasit.
Salah seorang penggawa Persib, Muhamad Agung Pribadi, mengaku kecewa dengan keadaan ini. Menurutnya, pemain sudah mempersiapkan segalanya untuk mengantar trofi ke Bandung. Mengingat Persib telah kering prestasi sejak merengkuh juara Liga Indonesia pertama musim 1993-1994.
"Kecewa lah pasti. Kita sudah persiapan dan fokus buat final. Apalagi sekarang kita lagi di Solo. Motivasi pemain sudah bagus, setelah kemarin menang dengan dramatis," kata dia.
Namun demikian, pemain nomor 13 ini mengambil positifnya jika ini sebagai ujian. Mengenai kondisi mental pemain, dirinya yakin skuad Pengeran Biru sudah terlatih untuk menghadapi segala kondisi. "Enggak lah kalau mental jadi turun. Waktu main di delapan besar saja kita kekurangan pemain tapi tim bisa melaju sampai di final. Kami akan siap teru bertanding," pungkas dia.
Dengan penundaan ini rencananya rombongan pemain dan pelatih akan langsung bertolak ke Bandung. Nemun belum diketahui waktu keberangkatannya mengingat tim belum mendapat kepastian pesawat.
Namun karena alasan keamanan, pihak penyelenggara menunda pertandingan tersebut sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Menanggapi kondisi ini, pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurjaman, mengaku kecewa dengan keputusan PT Liga Indonesia yang sangat mendadak. Selepas menjalani pertandingan terakhir babak 8 besar melawan Persik Kediri, Maung Bandung rencananya langsung bertolak ke Sidoarjo.
"Sangat kecewa. Ini kabarnya mendadak. Kalau pemunduran diberitahukan Rabu atau Kamis pagi, manajemen tim tidak akan mempersiapkan keberangkatan ke Sidoarjo," ungkap Djadjang saat ditemui di Hotel Horison Gambir Anom Boyolali Solo.
Tidak hanya mempersoalkan rencana pemberangkatan, namun pelatih 52 tahun mengeluhkan kondisi fisik tim yang terganggu karena jadwal yang tidak menentu. "Kalau tahu begini, kami sudah pulang dari tadi pagi (kemarin) sehingga punya lebih banyak waktu untuk beristirahat," kata dia.
Atep dan kawan-kawan sudah dalam kondisi siap tempur dalam laga penentuan nanti. Berbekal kemenangan dramatis atas tim Macan Putih, julukan Persik, Rabu (22/1) lalu, motivasi tim tengah menanjak untuk menggapai laga puncak.
Dengan perubahan jadwal ini dikhawatirkan mental pemain akan turun. Apalagi dalam beberapa pertandingan lalu, Firman Utina cs sempat dikeluhkan oleh kepemimpinan wasit.
Salah seorang penggawa Persib, Muhamad Agung Pribadi, mengaku kecewa dengan keadaan ini. Menurutnya, pemain sudah mempersiapkan segalanya untuk mengantar trofi ke Bandung. Mengingat Persib telah kering prestasi sejak merengkuh juara Liga Indonesia pertama musim 1993-1994.
"Kecewa lah pasti. Kita sudah persiapan dan fokus buat final. Apalagi sekarang kita lagi di Solo. Motivasi pemain sudah bagus, setelah kemarin menang dengan dramatis," kata dia.
Namun demikian, pemain nomor 13 ini mengambil positifnya jika ini sebagai ujian. Mengenai kondisi mental pemain, dirinya yakin skuad Pengeran Biru sudah terlatih untuk menghadapi segala kondisi. "Enggak lah kalau mental jadi turun. Waktu main di delapan besar saja kita kekurangan pemain tapi tim bisa melaju sampai di final. Kami akan siap teru bertanding," pungkas dia.
Dengan penundaan ini rencananya rombongan pemain dan pelatih akan langsung bertolak ke Bandung. Nemun belum diketahui waktu keberangkatannya mengingat tim belum mendapat kepastian pesawat.
(nug)