Laskar Mataram rapatkan barisan
Laskar Mataram rapatkan barisan
A
A
A
Sindonews.com - PSIM Yogyakarta belum ingin terburu-buru melangkah setelah ada keputusan mengenai ditundanya kick-off Divisi Utama pada April mendatang. Sekretaris PSIM Yogyakarta, Jarot Sri Kastawa mengatakan, pihaknya bisa sedikit bernapas lega dengan mundurnya jadwal kompetisi Divisi Utama PT. Liga Indonesia 2014.
Pasalnya, sampai sejauh ini, skuad Laskar Mataram belum melakukan persiapan apa pun untuk menghadap kompetisi. ''15 April nanti, baru dimulai kompetisi,” kata dia, Selasa (28/1).
Hasil kick-off meeting kemudian akan diserahkan terlebih dahulu ke ketua umum. Baru kemudian, ditentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. ''Nanti, kita serahkan dulu hasil rapat ke ketua umum, meski secara lisan sudah,” ucapnya.
Hasil dari kick-off meeting itu di antaranya, pada 10 Maret nanti PSSI memastikan jumlah klub dan pembagian grup Divisi Utama. Kemudian, 17 Maret nanti keluar jadwal kompetisi. 1 April, selanjutnya dilakukan managers meeting, dan pada 15 April baru kick-off.
''Ada sekitar 66 klub. Nanti akan diverifikasi terlebih dahulu dengan melihat segi infrastruktur yaitu lapangan dan segi kemanannya. Seluruh klub yang lolos akan dibagi menjadi delapan grup. Jadi ada sekitar delapan hingga sembilan klub setiap grupnya,” tuturnya.
Pembagian grup tersebut akan menyesuaikan letak geografis dan efisiensi biayanya. Dari kedua segi tersebut, PSIM kemungkinan akan bersama dengan PSS Sleman, Persis Solo, PPSM Magelang, PSIS Semarang, dan lainnya. Namun, dia belum bisa memastikan ataupun berharap satu grup dengan tim-tim tersebut. ''Ya, kita belum bisa berharap, itu masih jauh,” katanya.
Nantinya, setiap laga akan dilakukan home and away dari penyisihan grup hingga final. Tim yang akan promosi ke kasta lebih tinggi, yaitu Indonesia Super League (ISL) hanya diambil dua, sementara yang degradasi hingga 16 klub. ''Target apa juga belum kita tentukan,” paparnya.
Hal yang sama juga dikatakan Direktur PSIM Yogyakarta Dwi Irianto. Sambil menunggu pelimpahan mandat kekuasaan dari ketua umum ke PT. Putra Insan Mandiri, hasil kongres akan diserahkan terlebih dahulu ke ketua umum. ''Ya, nanti kita rapatkan dulu,” ucapnya.
Pasalnya, sampai sejauh ini, skuad Laskar Mataram belum melakukan persiapan apa pun untuk menghadap kompetisi. ''15 April nanti, baru dimulai kompetisi,” kata dia, Selasa (28/1).
Hasil kick-off meeting kemudian akan diserahkan terlebih dahulu ke ketua umum. Baru kemudian, ditentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini. ''Nanti, kita serahkan dulu hasil rapat ke ketua umum, meski secara lisan sudah,” ucapnya.
Hasil dari kick-off meeting itu di antaranya, pada 10 Maret nanti PSSI memastikan jumlah klub dan pembagian grup Divisi Utama. Kemudian, 17 Maret nanti keluar jadwal kompetisi. 1 April, selanjutnya dilakukan managers meeting, dan pada 15 April baru kick-off.
''Ada sekitar 66 klub. Nanti akan diverifikasi terlebih dahulu dengan melihat segi infrastruktur yaitu lapangan dan segi kemanannya. Seluruh klub yang lolos akan dibagi menjadi delapan grup. Jadi ada sekitar delapan hingga sembilan klub setiap grupnya,” tuturnya.
Pembagian grup tersebut akan menyesuaikan letak geografis dan efisiensi biayanya. Dari kedua segi tersebut, PSIM kemungkinan akan bersama dengan PSS Sleman, Persis Solo, PPSM Magelang, PSIS Semarang, dan lainnya. Namun, dia belum bisa memastikan ataupun berharap satu grup dengan tim-tim tersebut. ''Ya, kita belum bisa berharap, itu masih jauh,” katanya.
Nantinya, setiap laga akan dilakukan home and away dari penyisihan grup hingga final. Tim yang akan promosi ke kasta lebih tinggi, yaitu Indonesia Super League (ISL) hanya diambil dua, sementara yang degradasi hingga 16 klub. ''Target apa juga belum kita tentukan,” paparnya.
Hal yang sama juga dikatakan Direktur PSIM Yogyakarta Dwi Irianto. Sambil menunggu pelimpahan mandat kekuasaan dari ketua umum ke PT. Putra Insan Mandiri, hasil kongres akan diserahkan terlebih dahulu ke ketua umum. ''Ya, nanti kita rapatkan dulu,” ucapnya.
(aww)
Explore More