Menomorsatukan bola ketimbang pengacara
A
A
A
Sindonews.com - Sosok pemain anyar Sriwijaya FC (SFC), Vali Khorsandipish Kenari, berbeda dari rekan setimnya. Selain posturnya tinggi menjulang, ada ''skill'' lain dari seorang Vali. Ya, selain pesepakbola profesional, pria pemilik tinggi badan 195cm itu, seorang pengacara.
''Pengacara adalah pekerjaan sampingan saya. Karena untuk saat ini karir utama saya adalah sepak bola,” ujarnya pemain kelahiran Iran pada 25 Januari 1980 itu.
Penampilan Vali pun cukup berbeda dengan penggawa SFC lainnya. Jika penampilan Erol Iba dkk. lebih terlihat santai dengan kaus oblong dan celana jins atau bermuda. Tapi Vali lebih terlihat dandy dan rapi dengan kemeja lengan panjang. Tongkrongannya mengesankan sebagai pengacara atau eksekutif muda, bukan seperti pemain sepak bola.
Eks pilar Persitara Jakarta Utara ini, terkesan lebih memunculkan sosoknya bak seorang pengacara. Terlebih, saat diajak ngobrol rekan-rekan wartawan, dirinya cukup enjoy menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya dengan bahasa Inggris yang fasih.
Hanya saja, dirinya lebih tertarik jika diajak bicara tentang karir sepak bola, dibanding sosoknya sebagai pengacara. Vali pun menceritakan tentang pengalamannya bersama Persiwa, yang berakhir buruk. Namun, dirinya tetap meneruskan peruntungan di dunia sepak bola, ketimbang pengacara.
''Pengacara adalah pekerjaan sampingan saya. Karena untuk saat ini karir utama saya adalah sepak bola,” ujarnya pemain kelahiran Iran pada 25 Januari 1980 itu.
Penampilan Vali pun cukup berbeda dengan penggawa SFC lainnya. Jika penampilan Erol Iba dkk. lebih terlihat santai dengan kaus oblong dan celana jins atau bermuda. Tapi Vali lebih terlihat dandy dan rapi dengan kemeja lengan panjang. Tongkrongannya mengesankan sebagai pengacara atau eksekutif muda, bukan seperti pemain sepak bola.
Eks pilar Persitara Jakarta Utara ini, terkesan lebih memunculkan sosoknya bak seorang pengacara. Terlebih, saat diajak ngobrol rekan-rekan wartawan, dirinya cukup enjoy menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya dengan bahasa Inggris yang fasih.
Hanya saja, dirinya lebih tertarik jika diajak bicara tentang karir sepak bola, dibanding sosoknya sebagai pengacara. Vali pun menceritakan tentang pengalamannya bersama Persiwa, yang berakhir buruk. Namun, dirinya tetap meneruskan peruntungan di dunia sepak bola, ketimbang pengacara.
(aww)