Dihukum kartu merah, Hariono minta maaf ke Bobotoh
A
A
A
Sindonews.com - Tepuk tangan penonton mengakhiri penampilan Hariono pada laga Persib Bandung menjamu Persita Tangerang di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Rabu (5/2). Pemain 27 tahun itu harus meninggalkan pertandingan lebih awal setelah wasit menghukum dengan dua kartu kuning.
Dua kartu kuning ini didapat dalam kurun waktu tiga menit dan Hariono harus meninggalkan lapangan 13 menit sebelum pertandingan usai. Mendapat kartu merah, tidak lantas Hariono menjadi public enemy publik sepak bola.
Ribuan bobotoh yang menonton di stadion justru memberi apresiasi di saat pemiliki nomor 24 ini berlari ke ruang ganti, menyudahi penampilannya. Bobotoh tidak melupakan kinerja pemain yang dikenal sebagai gelandang pengangkut air ini di lapangan.
Standing ovation (tepuk tangan sambil berdiri) diberikan penonton sebagai wujud terimakasih telah berjuang demi tim kebanggaannya. Pada pertandingan tersebut Hariono bermain stabil. Di balik menurunnya performa tim, gelandang bertahan ini bisa menunjukan penampilan apik. Beberapa kali serangan lawan mampu dia jinakan.
Ini yang membuat tim sangat membutuhkan jasanya. Hariono, bersama Atep, merupakan pemain yang paling lama membela tim. Indonesia Super League (ISL) 2014/2015 ini menjadi musim keenam pemain asal Sidoarjo bermain di Bandung. Namun demikian tidak membuat dia merasa paling senior.
Pada saat kapten tim, Atep, ditarik keluar di menit 50, Hariono sempat menolak menggantikannya. Dia menolak ketika pemain nomor punggung 7 tersebut memasangkan ban kapten di lengannya meskipun akhirnya dia menerima jabatan tersebut. Kejadian itu yang membuat bobotoh menaruh simpati terhadap dia bahkan ketika diusir waktu.
Sambil keluar lapangan, Hariono membalas apresiasi penonton dengan ikut bertepuk tangan. Tidak banyak yang diucapkan mantan pemain Deltras Sidoarjo ini di akhir laga. Hariono hanya meminta maaf kepada bobotoh karena tidak bisa bermain maksimal pada pertandingan tersebut. ''Ini sudah jalannya. Saya minta maaf kepada bobotoh karena mendapatkan kartu merah,” ungkap dia yang terlihat menyesal sambil meninggalkan lapangan.
Atas kartu merah yang didapatnya, Hariono praktis tidak dapat diturunkan di laga berikutnya melawan Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Minggu (9/2) mendatang. Berdasarkan regulasi Indonesia Super League 2014 yang tertuang di dalam Pasal 60 ayat 4, pemain yang memperoleh kartu kuning dan kemudian mendapat kartu merah langsung pada pertandingan yang sama, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali pada pertandingan berikutnya.
Dua kartu kuning ini didapat dalam kurun waktu tiga menit dan Hariono harus meninggalkan lapangan 13 menit sebelum pertandingan usai. Mendapat kartu merah, tidak lantas Hariono menjadi public enemy publik sepak bola.
Ribuan bobotoh yang menonton di stadion justru memberi apresiasi di saat pemiliki nomor 24 ini berlari ke ruang ganti, menyudahi penampilannya. Bobotoh tidak melupakan kinerja pemain yang dikenal sebagai gelandang pengangkut air ini di lapangan.
Standing ovation (tepuk tangan sambil berdiri) diberikan penonton sebagai wujud terimakasih telah berjuang demi tim kebanggaannya. Pada pertandingan tersebut Hariono bermain stabil. Di balik menurunnya performa tim, gelandang bertahan ini bisa menunjukan penampilan apik. Beberapa kali serangan lawan mampu dia jinakan.
Ini yang membuat tim sangat membutuhkan jasanya. Hariono, bersama Atep, merupakan pemain yang paling lama membela tim. Indonesia Super League (ISL) 2014/2015 ini menjadi musim keenam pemain asal Sidoarjo bermain di Bandung. Namun demikian tidak membuat dia merasa paling senior.
Pada saat kapten tim, Atep, ditarik keluar di menit 50, Hariono sempat menolak menggantikannya. Dia menolak ketika pemain nomor punggung 7 tersebut memasangkan ban kapten di lengannya meskipun akhirnya dia menerima jabatan tersebut. Kejadian itu yang membuat bobotoh menaruh simpati terhadap dia bahkan ketika diusir waktu.
Sambil keluar lapangan, Hariono membalas apresiasi penonton dengan ikut bertepuk tangan. Tidak banyak yang diucapkan mantan pemain Deltras Sidoarjo ini di akhir laga. Hariono hanya meminta maaf kepada bobotoh karena tidak bisa bermain maksimal pada pertandingan tersebut. ''Ini sudah jalannya. Saya minta maaf kepada bobotoh karena mendapatkan kartu merah,” ungkap dia yang terlihat menyesal sambil meninggalkan lapangan.
Atas kartu merah yang didapatnya, Hariono praktis tidak dapat diturunkan di laga berikutnya melawan Persijap Jepara di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Minggu (9/2) mendatang. Berdasarkan regulasi Indonesia Super League 2014 yang tertuang di dalam Pasal 60 ayat 4, pemain yang memperoleh kartu kuning dan kemudian mendapat kartu merah langsung pada pertandingan yang sama, tidak diperkenankan untuk bermain 1 kali pada pertandingan berikutnya.
(aww)