Ini alasan Jateng yakin jadi host PON 2020
A
A
A
Sindonews.com - Provinsi Jawa Tengah semakin optimistis bakal terpilih menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020. Pasalnya, venue cabang olahraga yang ada sudah berstandar nasional.
Bahkan, beberapa venue juga sudah digunakan untuk pertandingan tingkat ASEAN. Itu semakin menambah kepercayaan Jateng menjadi tuan rumah saat bersaing dengan beberapa provinsi lain. Daerah lain yang juga mengajukan sebagai tuan rumah even olahraga nasional empat tahunan itu di antaranya Aceh, Papua, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Bali.
Ketua Biding PON Jateng Sukahar mengatakan karena namanya PON, yang dibutuhkan adalah venue dengan standar nasional. ''Alhamdulillah, semua sudah ada dan pernah dipakai even. Tes even Asean Paragames 2011, sudah dilaksanakan di Surakarta dan berhasil dengan baik,” kata Sukahar, usai konsultasi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, terkait rencana kedatangan tim verifikasi di Kompleks Kantor Gubernuran, Kamis (6/2).
Menurut dia, atas dasar itu, Jateng tidak perlu diragukan lagi. Sebab, pihaknya sangat serius betul-betul ingin menjadi tuan rumah. Baik itu sarana dan prasarana, venues, atlet village, transportasi, dan keamanan, semua sudah dikoordinasikan dengan instansi terkait, termasuk dengan Satuan Kerja Pemerintah Daerah.
''Baik bupati dan wali kota sudah mendukung. Venue dan tempat akomodasi konsumsi sudah siap menggelar untuk PON, tidak perlu menunggu 2020, karena kondisi sudah memungkinkan,” ucapnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, untuk upacara pembukaan dan penutupan, sebagai alternatifnya adalah Kota Solo dan Kota Semarang. Untuk Solo di kompleks Stadion Manahan dan Semarang di kompleks Jatidiri. Di Jatidiri, pemeirntah akan membangun sport center di Mijen atau Sendangmulyo, dan mana yang cepat jadi dan siap pakai, pihaknya akan mengikuti.
''Masing-masing daerah sudah punya program dan rencana akan membuat sport center. Yang jelas dukungan dari masing-masing daerah, sudah siap melaksanakan,” paparnya.
Tim verifikasi bidding PON dari KONI pusat akan tiba di Kota Semarang 9-13 Februari 2014. Sehari kemudian, Senin (10/2), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan menyampaikan paparan kepada tim verifikasi, terkait kesiapan Jateng. Setelah itu, tim verifikasi akan meninjau beberapa venue. Jateng sudah mempersiapkan venue di 11 daerah.
Sukahar menambahkan, jika tim dari pusat berkenan, pihaknya siap mendampingi tim verifikasi meninjau di tiga wilayah. Tim pertama adalah Kudus, jepara, Semarang dan Kendal. Tim kedua, Kab Semarang, Salatiga, Magelang dan Banjarnegara. “ Sementara tim ketiga, Surakarta, Boyolali, Karanganyar dan Wonogiri,” paparnya.
Ketua DPRD Jateng Rukma Setya Budi siap mendukung Jateng menjadi tuan rumah PON ke-20. Karena dengan adanya even tersebut, Jateng bakal lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia, baik itu potensi wisata dan kulinernya. ''Kalau dari sisi anggaran, legislatif siap mendukung. Tapi juga harus yang riil,” harap Rukma.
Bahkan, beberapa venue juga sudah digunakan untuk pertandingan tingkat ASEAN. Itu semakin menambah kepercayaan Jateng menjadi tuan rumah saat bersaing dengan beberapa provinsi lain. Daerah lain yang juga mengajukan sebagai tuan rumah even olahraga nasional empat tahunan itu di antaranya Aceh, Papua, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Bali.
Ketua Biding PON Jateng Sukahar mengatakan karena namanya PON, yang dibutuhkan adalah venue dengan standar nasional. ''Alhamdulillah, semua sudah ada dan pernah dipakai even. Tes even Asean Paragames 2011, sudah dilaksanakan di Surakarta dan berhasil dengan baik,” kata Sukahar, usai konsultasi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, terkait rencana kedatangan tim verifikasi di Kompleks Kantor Gubernuran, Kamis (6/2).
Menurut dia, atas dasar itu, Jateng tidak perlu diragukan lagi. Sebab, pihaknya sangat serius betul-betul ingin menjadi tuan rumah. Baik itu sarana dan prasarana, venues, atlet village, transportasi, dan keamanan, semua sudah dikoordinasikan dengan instansi terkait, termasuk dengan Satuan Kerja Pemerintah Daerah.
''Baik bupati dan wali kota sudah mendukung. Venue dan tempat akomodasi konsumsi sudah siap menggelar untuk PON, tidak perlu menunggu 2020, karena kondisi sudah memungkinkan,” ucapnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, untuk upacara pembukaan dan penutupan, sebagai alternatifnya adalah Kota Solo dan Kota Semarang. Untuk Solo di kompleks Stadion Manahan dan Semarang di kompleks Jatidiri. Di Jatidiri, pemeirntah akan membangun sport center di Mijen atau Sendangmulyo, dan mana yang cepat jadi dan siap pakai, pihaknya akan mengikuti.
''Masing-masing daerah sudah punya program dan rencana akan membuat sport center. Yang jelas dukungan dari masing-masing daerah, sudah siap melaksanakan,” paparnya.
Tim verifikasi bidding PON dari KONI pusat akan tiba di Kota Semarang 9-13 Februari 2014. Sehari kemudian, Senin (10/2), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan menyampaikan paparan kepada tim verifikasi, terkait kesiapan Jateng. Setelah itu, tim verifikasi akan meninjau beberapa venue. Jateng sudah mempersiapkan venue di 11 daerah.
Sukahar menambahkan, jika tim dari pusat berkenan, pihaknya siap mendampingi tim verifikasi meninjau di tiga wilayah. Tim pertama adalah Kudus, jepara, Semarang dan Kendal. Tim kedua, Kab Semarang, Salatiga, Magelang dan Banjarnegara. “ Sementara tim ketiga, Surakarta, Boyolali, Karanganyar dan Wonogiri,” paparnya.
Ketua DPRD Jateng Rukma Setya Budi siap mendukung Jateng menjadi tuan rumah PON ke-20. Karena dengan adanya even tersebut, Jateng bakal lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia, baik itu potensi wisata dan kulinernya. ''Kalau dari sisi anggaran, legislatif siap mendukung. Tapi juga harus yang riil,” harap Rukma.
(aww)