Menanti magis tua muda ramuan Riedl

Rabu, 12 Februari 2014 - 18:45 WIB
Menanti magis tua muda ramuan Riedl
Menanti magis tua muda ramuan Riedl
A A A
Sindonews.com - Komposisi tua dan muda dipilih Alfred Riedl untuk mengisi skuad Tim Nasional (Timnas) Indonesia Senior. Batasan usia seperti bukan faktor utama pertimbangan pelatih asal Austria tersebut dalam memilih pemain. Magis skuad tua muda besutan Riedl tentu patut dinanti.
Susunan tua muda tergambar jelas di skuad yang akan dibawa Riedl saat Timnas Garuda menantang Arab Saudi di Pra Piala Asia (PPA) 2015 Grup C pada 5 Maret mendatang. Kembali dipercayakannya pemain yang tidak muda lagi, sudah diprediksi banyak pihak saat Riedl dan jajaran pelatih Timnas Senior melakukan pemantauan.

''Sesuai dengan kontribusi, konsistensi, performa bersama klub, dan perkembangan sang pemain. Kami tidak memilih pemain dengan patokan usia. Jika dia layak masuk meski usianya sudah tidak lagi muda, tidak ada masalah,” ungkap asisten pelatih Timnas Senior, Widodo Cahyono Putra.

Di posisi penjaga gawang misalnya, Riedl memanggil I Made Wirawan yang berusia 32 tahun. Kiper Persib Bandung tersebut, disandingkan dengan Kurnia Meiga dan Andritany Ardhiyasa yang masih berusia 23 dan 22 tahun. Khususnya Andritany, tembok terakhir Persija Jakarta tersebut belum sama sekali memiliki caps di Timnas Senior.

Begitu pun dengan pemain yang mengisi barisan pertahanan. Riedl memanggil pulang Hamka Hamzah yang saat ini merumput di Liga Malaysia bersama PKNS. Hamka yang sudah berusia 30 tahun, disandingkan dengan Alfin Tuasalamony. Alfin sendiri bek sayap berusia 21 tahun yang kenyang kompetisi luar negeri bersama SAD Indonesia dan CS Vise.

Sama dengan dua posisi sebelumnya, untuk barisan tengah perpaduan tua muda juga dilakukan pelatih berusia 64 tahun tersebut. Dimana Riedl kembali memanggil Firman Utina, mantan anak didiknya di Piala AFF 2010. Usia Firman yang sudah menginjak 32 tahun, disandingkan dengan Irsyad Maulana yang masih belia. Yaitu baru menginjak usia 20 tahun.

Yang tidak kalah mengejutkan, masuknya nama Christian Gonzales di lini depan timnas Indonesia. Di usia yang sudah menginjak 37 tahun, Riedl seperti mempunyai kenangan tersendiri kepada bomber naturalisasi Indonesia tersebut. Kebersamaan di Piala AFF 2010 dan masih tajamnya Gonzales di Arema Cronus jadi pertimbangan.


El Loco yang berarti si gila, biasa Gonzales dijuluki, memang masih beringas. Dari tiga laga bersama Arema di Indonesia Super League (ISL) 2014, bomber kelahiran Montevideo, Uruguay, tersebut, telah mengemas empat gol. Dan menjadi pencetak gol sementara ISL, bersanding dengan penyerang Putra Samarinda Ilija Spasojevic.

Gonzales pun akan berebut satu posisi dengan penyerang timnas lainnya. Yaitu hadirnya Zulham Zamrun dan Ferdinand Sinaga yang masih berusia 25 tahun. Khusus Zulham yang sudah mengemas empat caps dan telah mengemas dua gol bersama timnas senior. Persaingan tua muda di lini depan pun menjadi menarik untuk dinantikan.

''Dia (Gonzales) pantas masuk timnas, karena sudah terbukti sebagai penggedor yang produktif. Dalam keseharian dia disiplin. Dalam latihan dia juga pekerja keras dan tidak mau kalah dengan pemain muda,” tutur pelatih Singo Edan, julukan Arema, Suharno.

Patut ditunggu tangan dingin Riedl dalam meramu komposisi tua muda di Timnas Senior. Apalagi, Riedl dibebani target cukup besar pada kesempatan keduanya membesut Timnas Garuda. Yaitu mampu membawa Indonesia keluar sebagai juara Piala AFF 2014. Trofi yang memang belum pernah sekalipun dirasakan Timnas Indonesia Senior.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6861 seconds (0.1#10.140)