IKASI Jateng belum putuskan mekanisme pelatihan

Senin, 17 Februari 2014 - 17:00 WIB
IKASI Jateng belum putuskan...
IKASI Jateng belum putuskan mekanisme pelatihan
A A A
Sindonews.com – Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Jateng belum memutuskan apakah akan mendatangkan pelatih asing atau mengirim atlet berlatih di luar negeri, dalam menghadapi kualifikasi Pra-PON 2015.

Jika akan mendatangkan pelatih asing, sudah disiapkan dua orang yakni pelatih anggar asal Rusia Bobok Viacheslav (senjata degen) dan Ratapong Van Can dari Korea (senjata floret). Namun tidak menutup kemungkinan juga akan diplih opsi mengirimkan atlet.

Ketua IKASI Jateng Kukuh Birowo menuturkan, masih akan dikaji dari sisi efektifitas dan sisi penghematan dari program latihan tersebut. Sampai sejauh ini belum diputuskan nanti apakah mendatangkan pelatih asing atau mengirim atlet ke luar negeri.

“Ini belum kami putuskan. Yang jelas, kepastiannya sebelum Kejurnas yang digelar PB IKASI yang rencananya pada Juni mendatang,” ungkap Kukuh Birowo, di sela-sela rapat dengan Pengcab IKASI kabupaten/kota di ruang rapat Komisi E DPRD Jateng ini.

Menurut dia, pelatih asing ada rencana didatangkan karena sulit untuk mencari pelatih dari Indonesia. Kalaupun ada, akan menjadi rebutan di banyak provinsi. Sebab, cabang olahraga anggar ini masih kurang familier di masyarakat. “Kalau mencari pelatih sepakbola, tentu lebih mudah lagi,” jelasnya.

Lebih jauh anggota Komisi E DPRD Jateng ini menjelaskan, sebenarnya potensi atlet anggar di Jateng ini cukup besar. Pada Malaysia Open 2013 lalu, atlet Jateng beregu putra untuk senjata degen mampu menyumbangkan medali perunggu. “Rian Pratama, Iqbal Tawakal, Faisal dan Dimas Akbar, itu atlet-atlet beregu potensial. Usia atlet anggar untuk PON maksimal 35 tahun, dan rata-rata mereka masih 20-23 tahun,” paparnya.

Pada PON 2012 lalu di Pekanbaru Riau, cabor anggar kontingen Jateng gagal menyumbangkan medali. Kini, pada PON 2016 di Jawa Barat, Jateng bertekad ingin memperbaiki prestasi yang pernah diukir pada 2008 silam. Sebab, 2008 lalu Jateng berhasil menyabet dua medali emas.

Terobosan yang diambil IKASI Jateng ada dua pilihan, yakni akan mengirimkan atlet ke luar negeri atau mengundang pelatih asing.
“Dari sisi biaya bagaimana, mana yang lebih hemat. Soal dana ini akan kami bicarakan dengan KONI dulu,” ujarnya.

Sebagai ajang pemanasan dan penjaringan atlet untuk Kejurnas, IKASI Jateng akan menggelar Kejurda sekitar bulan Mei mendatang. Lewat kejurda tersebut diharapkan muncul atlet-atlet berprestasi dari kabupaten/kota sehingga mereka bisa disiapkan dalam Pra-PON 2015
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1055 seconds (0.1#10.140)