Amunisi Pape N'Diaye melempem di ISL
A
A
A
Sindonews.com - Persegres Gresik United tampaknya selalu bermasalah dengan striker utama sejak tampil di Indonesia Super League (ISL). Sempat memiliki nama tenar di posisi ini, namun kurang gereget ketika tampil di kompetisi sesungguhnya.
Musim lalu Persegres memiliki Aldo Baretto yang belakangan gagal bersinar sehingga masa kerjanya tak diperpanjang. Musim ini, Laskar Joko Samudro mempunyai Pape N'Diaye, eks penyerang Persidafon Dafonsoro yang sangat menjanjikan di masa pramusim lalu.
Sayang, penampilan Pape belum cemerlang ketika memasuki kompetisi. Dari empat pertandingan, dia hanya mencetak satu gol ke gawang Persita Tangerang, dua pekan lalu. Malah dia kalah produktif dibanding pemain lokal Reza Mustofa yang telah mengoleksi tiga gol.
Walau belum menunjukkan naluri predator, Pelatih Persegres Agus Yuwono membela strikernya tersebut. Menurutnya Pape selama ini sudah menjadi bagian tim yang memiliki kontribusi selain koleksi gol. Dia juga percaya pemilik nama lengkap Pape Latyr N'Diaye bakal kembali tajam.
"Dia tetap menjadi striker utama Persegres. Mungkin banyak yang bertanya-tanya soal produktivitasnya yang masih rendah. Tapi secara tim dia sudah bekerja cukup baik. Saya juga percaya dia akan kembali ke permainan terbaiknya," ujar Agus Yuwono.
Pemain asal Senegal ini nyatanya selalu menjadi starter di empat pertandingan ISL musim ini. Striker berusia 28 tahun tersebut baru menemukan jala lawan ketika Persegres takluk di kandang Persita Tangerang, Stadion Singaperbangsa Karawang, dengan skor 3-2.
Pape diangkut ke Stadion Petrokimia salah satunya karena memiliki kedekatan dengan Agus Yuwono. Keduanya pernah berkolaborasi di Persidafon Dafonsoro sebelum akhirnya terdegradasi musim lalu. Selama di Dafonsoro, Pape mencetak total 10 gol.
Kendati striker utamanya belum meyakinkan, Agus masih bisa menerima kinerja timnya dalam mencetak gol. "Pemain berposisi menyerang hampir semua bisa mencetak gol. Shohei (Matsunaga), Reza (Mustofa), dan Elton (Maran), bisa menjadi penyelesai akhir," paparnya.
Kendati begitu, pelatih asal Malang ini tetap memberikan porsi khusus penyelesaian akhir. Terutama sebelum kembali ke kompetisi menjamu Barito Putra pada 25 Februari mendatang. Agus ingin pertandingan tersebut menjadi kesempatan menambah tiga poin.
Selama ini, pelatih menempatkan Pape Ndiaye sebagai target man yang ditopang tiga attacking midfielder seperti Reza Mustofa, Shohei Matsunaga, serta Jimmy Suparno atau Elthon Maran. Formula ini berhasil mencetak total enam gol dari empat laga di ISL
Musim lalu Persegres memiliki Aldo Baretto yang belakangan gagal bersinar sehingga masa kerjanya tak diperpanjang. Musim ini, Laskar Joko Samudro mempunyai Pape N'Diaye, eks penyerang Persidafon Dafonsoro yang sangat menjanjikan di masa pramusim lalu.
Sayang, penampilan Pape belum cemerlang ketika memasuki kompetisi. Dari empat pertandingan, dia hanya mencetak satu gol ke gawang Persita Tangerang, dua pekan lalu. Malah dia kalah produktif dibanding pemain lokal Reza Mustofa yang telah mengoleksi tiga gol.
Walau belum menunjukkan naluri predator, Pelatih Persegres Agus Yuwono membela strikernya tersebut. Menurutnya Pape selama ini sudah menjadi bagian tim yang memiliki kontribusi selain koleksi gol. Dia juga percaya pemilik nama lengkap Pape Latyr N'Diaye bakal kembali tajam.
"Dia tetap menjadi striker utama Persegres. Mungkin banyak yang bertanya-tanya soal produktivitasnya yang masih rendah. Tapi secara tim dia sudah bekerja cukup baik. Saya juga percaya dia akan kembali ke permainan terbaiknya," ujar Agus Yuwono.
Pemain asal Senegal ini nyatanya selalu menjadi starter di empat pertandingan ISL musim ini. Striker berusia 28 tahun tersebut baru menemukan jala lawan ketika Persegres takluk di kandang Persita Tangerang, Stadion Singaperbangsa Karawang, dengan skor 3-2.
Pape diangkut ke Stadion Petrokimia salah satunya karena memiliki kedekatan dengan Agus Yuwono. Keduanya pernah berkolaborasi di Persidafon Dafonsoro sebelum akhirnya terdegradasi musim lalu. Selama di Dafonsoro, Pape mencetak total 10 gol.
Kendati striker utamanya belum meyakinkan, Agus masih bisa menerima kinerja timnya dalam mencetak gol. "Pemain berposisi menyerang hampir semua bisa mencetak gol. Shohei (Matsunaga), Reza (Mustofa), dan Elton (Maran), bisa menjadi penyelesai akhir," paparnya.
Kendati begitu, pelatih asal Malang ini tetap memberikan porsi khusus penyelesaian akhir. Terutama sebelum kembali ke kompetisi menjamu Barito Putra pada 25 Februari mendatang. Agus ingin pertandingan tersebut menjadi kesempatan menambah tiga poin.
Selama ini, pelatih menempatkan Pape Ndiaye sebagai target man yang ditopang tiga attacking midfielder seperti Reza Mustofa, Shohei Matsunaga, serta Jimmy Suparno atau Elthon Maran. Formula ini berhasil mencetak total enam gol dari empat laga di ISL
(aww)