Komisi Wasit cabut lisensi Ahmad Suparman
A
A
A
Sindonews.com - Kinerja buruk wasit Ahmad Suparman saat memimpin laga Persipura versus Persiba Balikpapan, Kamis (20/2), berbuntut panjang. Berbagai keputusan kontroversi Suparman dalam laga di Stadion Mandala, Jayapura, itu direaksi keras oleh Komite Wasit PSSI.
Lisensi wasit Suparman di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 terancam dicabut. Keputusan-keputusan janggal memang menggambarkan kinerja Suparman dalam laga yang berakhir 1-0 untuk keunggulan tim tuan rumah. Dari 90 menit jalannya laga, pada 45 menit pertama, Suparman sempat luput memberikan hukuman kepada pemain belakang Persipura, Andri Ibo.
Padahal terekam jelas dalam laga yang ditayang langsung RCTI tersebut, pemain Tim Nasional (Timnas) U-23 Indonesia di SEA Games XXVII/2013 Myanmar itu menendang secara sengaja salah satu pemain Persiba. Jangankan disanksi kartu, Andri sama sekali tidak diberikan peringatan apa pun. Selain Suparman, lolosnya Andri dari hukuman juga atas keteledoran hakim garis.
Kinerja buruk Suparman berlanjut pada paro kedua. Pada menit ke- 87, aksi tidak terpuji pemain Persipura, Dominggus Fakdawer, memukul penyerang tim Beruang Madu, julukan Persiba, Fernando Soler yang jatuh menimpanya malah hanya diganjar kartu kuning.
Puncak dari buruknya kepemimpinan Suparman terjadi pada menit ke- 92. Dia memberikan hadiah penalti untuk tim tuan rumah setelah menganggap bola yang mengenai pinggul Arifki Eka Putra sebagai handsball. Persipura bisa memaksimalkan penalti lewat sepakan Ian Louis Kabes.
Ketua Komite Wasit, Roberto Rouw, langsung angkat bicara soal kinerja Suparman. Berto, sapaan Roberto Rouw, yang mengaku juga menyaksikan langsung laga tersebut, beberapa di antaranya memang salah dan fatal. Komite Wasit PSSI pun akan menyurati PT. Liga Indonesia (Liga) agar memberhentikan Suparman dari tugasnya sebagai wasit di semua kompetisi di bawah Liga. Baik ISL maupun Divisi Utama.
''Saya menonton langsung dan benar (wasit Ahmad Suparman) melakukan kesalahan. Sehingga kami memutuskan untuk mencabut dirinya dari ISL. Karena degradasi ke kompetisi Divisi Utama pun sulit baginya. Kami akan meminta Liga Indonesia (Liga) melakukan hal itu,” ungkap Berto.
''Seperti di antaranya seharusnya diberikan kartu merah (kepada Fakdawer). Dengan begitu, sejak awal sudah mengindikasikan jika dirinya tidak benar dalam memimpin,” lanjut pria yang menjabat sebagai salah satu anggota Executive Committee (Exco) PSSI tersebut.
Berto pun sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi andai Suparman tanggap terhadap beberapa keputusan yang baru saja dikeluarkan Komite Wasit. Yaitu dengan mengistirahatkan empat wasit dan satu asisten, karena dinilai melakukan berbagai kesalahan saat bertugas.
Lisensi wasit Suparman di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014 terancam dicabut. Keputusan-keputusan janggal memang menggambarkan kinerja Suparman dalam laga yang berakhir 1-0 untuk keunggulan tim tuan rumah. Dari 90 menit jalannya laga, pada 45 menit pertama, Suparman sempat luput memberikan hukuman kepada pemain belakang Persipura, Andri Ibo.
Padahal terekam jelas dalam laga yang ditayang langsung RCTI tersebut, pemain Tim Nasional (Timnas) U-23 Indonesia di SEA Games XXVII/2013 Myanmar itu menendang secara sengaja salah satu pemain Persiba. Jangankan disanksi kartu, Andri sama sekali tidak diberikan peringatan apa pun. Selain Suparman, lolosnya Andri dari hukuman juga atas keteledoran hakim garis.
Kinerja buruk Suparman berlanjut pada paro kedua. Pada menit ke- 87, aksi tidak terpuji pemain Persipura, Dominggus Fakdawer, memukul penyerang tim Beruang Madu, julukan Persiba, Fernando Soler yang jatuh menimpanya malah hanya diganjar kartu kuning.
Puncak dari buruknya kepemimpinan Suparman terjadi pada menit ke- 92. Dia memberikan hadiah penalti untuk tim tuan rumah setelah menganggap bola yang mengenai pinggul Arifki Eka Putra sebagai handsball. Persipura bisa memaksimalkan penalti lewat sepakan Ian Louis Kabes.
Ketua Komite Wasit, Roberto Rouw, langsung angkat bicara soal kinerja Suparman. Berto, sapaan Roberto Rouw, yang mengaku juga menyaksikan langsung laga tersebut, beberapa di antaranya memang salah dan fatal. Komite Wasit PSSI pun akan menyurati PT. Liga Indonesia (Liga) agar memberhentikan Suparman dari tugasnya sebagai wasit di semua kompetisi di bawah Liga. Baik ISL maupun Divisi Utama.
''Saya menonton langsung dan benar (wasit Ahmad Suparman) melakukan kesalahan. Sehingga kami memutuskan untuk mencabut dirinya dari ISL. Karena degradasi ke kompetisi Divisi Utama pun sulit baginya. Kami akan meminta Liga Indonesia (Liga) melakukan hal itu,” ungkap Berto.
''Seperti di antaranya seharusnya diberikan kartu merah (kepada Fakdawer). Dengan begitu, sejak awal sudah mengindikasikan jika dirinya tidak benar dalam memimpin,” lanjut pria yang menjabat sebagai salah satu anggota Executive Committee (Exco) PSSI tersebut.
Berto pun sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi andai Suparman tanggap terhadap beberapa keputusan yang baru saja dikeluarkan Komite Wasit. Yaitu dengan mengistirahatkan empat wasit dan satu asisten, karena dinilai melakukan berbagai kesalahan saat bertugas.
(aww)