Cedera bergantian, Mahesa Jenar belum memuaskan
A
A
A
Sindonews.com - PSIS Semarang masih bisa bangkit. Hasil yang sedikit mengecewakan kala bertandang ke Stadion Moh Sarengat dalam uji coba dengan Persibat Batang Minggu (30/3) lalu, dinilai tidak hanya faktor teknis, melainkan juga akibat beberapa pemain yang baru pulih dari cedera.
Tak ayal, PSIS hampir menjadi bulan-bulanan anak asuh dari Lukas Tumbuan yang beberapa kali mengancam gawang yang dijaga oleh Ivo Andre Wibowo. Beberapa pemain PSIS memang sebelumnya mengalami sakit flu. Salah satunya yang ikut diturunkan dalam pertandingan tersebut adalah Harry Nur dan Julio Alcorse di barisan depan.
Julio baru saja pulih dari cedera otot di paha. Karena itu, manajemen akan menambah rencana uji coba yang semula satu kali, menjadi dua kali. Uj coba pertama direncanakan dengan Persiba Bantul Kondisi tersebut masih bisa dimaklumi oleh Direktur Utama PT. Mahesa Jenar Semarang, Yoyok Sukawi, karena ada pemain yang kondisinya belum benar-benar fit. Yoyok mengaku sudah mendapat laporan terkait dengan kondisi PSIS saat ini.
''Belum memuaskan, memang benar karena banyak pemain usai cedera. Saya sudah perintahkan untuk menggelar uji coba dua kali, di luar kandang dan terakhir di kandang sebagai ajang perbaikan tim,''ujar pemilik nama asli A.S. Sukawijaya ini, Selasa (1/4).
Kala dijamu Persibat, PSIS tidak ada pilihan lagi untuk mengganti Harry Nur atau Alcorse, karena penyerang lainnya Saptono, tidak ikut rombongan ke Batang. Saptono sudah beberapa hari tidak terlihat mengikuti latihan karena sakit thypusnya belum sembuh dan kabar yang disampaikan ke manajemen terakhir sedang di rawat di rumah sakit di daerah asalnya.
Saat itu memang ada Wahyu Saputra, striker magang. Namun demikian, pelatih belum memberikan kesempatan untuk turun sebagai pemain pengganti. Dari segi hasil memang belum membuat manajemen dan pelatih puas, tapi dari sisi permainan ada peningkatan daripada saat dijamu PSIR Rembang, dalam laga uji coba sebelumnya.
Yoyok menuturkan, dari sisi permainan sudah ada peningkatan. Tapi untuk barisan tengah, masih perlu pembenahan karena sangat minim dalam memberi suplai ke depan.''Makanya, dua kali uji coba itu untuk evaluasi dan perbaikan. Dengan dua kali uji coba, harapannya tim jadi hebat,''kata dia.
Putra mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip itu mengaku sampai sejauh ini belum mendapatkan tambahan pemain lokal berpengalaman untuk mengisi barisan depan. PSIS memang sangat membutuhkan striker berpengalaman untuk mengatasi krisis gol.''Kita belum dapat, lha tidak ada, kalau ada, kita beli. Kalau tidak ada, kita maksimalkan yang ada,''tandasnya.
Dia menegaskan, PSIS tetap mematok target untuk kembali menjadi tim yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) setelah melalui beberapa tahap.''Kita optimistis lolos ISL. Tapi harus melalui beberapa tahap, dan harus masuk 16 besar dulu,''jelasnya.
Tak ayal, PSIS hampir menjadi bulan-bulanan anak asuh dari Lukas Tumbuan yang beberapa kali mengancam gawang yang dijaga oleh Ivo Andre Wibowo. Beberapa pemain PSIS memang sebelumnya mengalami sakit flu. Salah satunya yang ikut diturunkan dalam pertandingan tersebut adalah Harry Nur dan Julio Alcorse di barisan depan.
Julio baru saja pulih dari cedera otot di paha. Karena itu, manajemen akan menambah rencana uji coba yang semula satu kali, menjadi dua kali. Uj coba pertama direncanakan dengan Persiba Bantul Kondisi tersebut masih bisa dimaklumi oleh Direktur Utama PT. Mahesa Jenar Semarang, Yoyok Sukawi, karena ada pemain yang kondisinya belum benar-benar fit. Yoyok mengaku sudah mendapat laporan terkait dengan kondisi PSIS saat ini.
''Belum memuaskan, memang benar karena banyak pemain usai cedera. Saya sudah perintahkan untuk menggelar uji coba dua kali, di luar kandang dan terakhir di kandang sebagai ajang perbaikan tim,''ujar pemilik nama asli A.S. Sukawijaya ini, Selasa (1/4).
Kala dijamu Persibat, PSIS tidak ada pilihan lagi untuk mengganti Harry Nur atau Alcorse, karena penyerang lainnya Saptono, tidak ikut rombongan ke Batang. Saptono sudah beberapa hari tidak terlihat mengikuti latihan karena sakit thypusnya belum sembuh dan kabar yang disampaikan ke manajemen terakhir sedang di rawat di rumah sakit di daerah asalnya.
Saat itu memang ada Wahyu Saputra, striker magang. Namun demikian, pelatih belum memberikan kesempatan untuk turun sebagai pemain pengganti. Dari segi hasil memang belum membuat manajemen dan pelatih puas, tapi dari sisi permainan ada peningkatan daripada saat dijamu PSIR Rembang, dalam laga uji coba sebelumnya.
Yoyok menuturkan, dari sisi permainan sudah ada peningkatan. Tapi untuk barisan tengah, masih perlu pembenahan karena sangat minim dalam memberi suplai ke depan.''Makanya, dua kali uji coba itu untuk evaluasi dan perbaikan. Dengan dua kali uji coba, harapannya tim jadi hebat,''kata dia.
Putra mantan Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip itu mengaku sampai sejauh ini belum mendapatkan tambahan pemain lokal berpengalaman untuk mengisi barisan depan. PSIS memang sangat membutuhkan striker berpengalaman untuk mengatasi krisis gol.''Kita belum dapat, lha tidak ada, kalau ada, kita beli. Kalau tidak ada, kita maksimalkan yang ada,''tandasnya.
Dia menegaskan, PSIS tetap mematok target untuk kembali menjadi tim yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) setelah melalui beberapa tahap.''Kita optimistis lolos ISL. Tapi harus melalui beberapa tahap, dan harus masuk 16 besar dulu,''jelasnya.
(aww)