Penggawa SFC: Kami bukan robot!
A
A
A
Sindonews.com - Sepekan terakhir pemain Sriwijaya FC dihadapkan pada jadwal uji coba yang padat dengan sejumlah tim lokal Sumsel dan PS Bengkulu. Akibatnya, Fauzi Toldo dkk. terancam mengalami kelelahan lantaran minim recovery.
Manajemen klub SFC memang telah menegaskan, rangkaian pertandingan tersebut murni dilakukan untuk mematangkan persiapan tim menghadapi tiga pertandingan sisa putaran pertama kompetisi Indonesia Super League (ISL). Yakni, menghadapi Barito Putera (13/4), Persita Tangerang (22/4), dan Persik Kediri (26/4) mendatang.
Kendati demikian, manajemen klub terkesan memaksakan penggawa Laskar Wong Kito untuk terus bermain. Manajemen tidak memikirkan kondisi fisik dan stamina pemain yang terkuras akibat padatnya jadwal yang harus dilakoni.
Ya, setelah satu pekan melakukan pemusatan latihan di Tanjung Enim, Erol Iba dkk langsung dihadapkan pada jadwal uji coba melawan tim lokal seperti Porsiba PTBA (30/3), Persila Lahat (31/3), Porpov Lubuklinggau (1/4) dan terakhir PS Bengkulu (3/4), sebelum kembali ke Palembang untuk melakukan persiapan terakhir.
Pelatih SFC Subangkit menerapkan rotasi dengan menurunkan pemain secara bergantian dalam setiap pertandingan. Dia juga memperpendek durasi pertandingan menjadi 30 menit dalam satu babak.
Namun, faktor kelelahan yang melanda pemain bukan hanya dilatarbelakangi oleh berapa banyak laga yang mereka lakukan, tapi juga perjalanan darat dari satu daerah ke daerah lain yang memakan waktu berjam-jam. Situasi inilah yang membuat kondisi pemain semakin semakin drop.
Hal itu diakui beberapa pemain SFC, yang enggan disebutkan namanya. Menurut mereka, manajemen klub seharusnya lebih bijaksana dan tidak memaksakan mereka untuk terus bermain dengan dalih uji coba. Apalagi setelah ini, tim akan menghadapi tiga pertandingan penting, yang akan menentukan hasil akhir di papan klasemen wilayah Barat.
''Kalaupun tujuannya untuk persiapan tim, seharusnya paling tidak ada jeda wantunya antara satu pertandingan dengan pertandingan lain. Kita ini bukan robot, rasa capek setelah bertanding melawan Porsiba dan Persila saja belum hilang, sudah harus kembali bertanding melawan tim Porprov Lubuklinggau. Belum lagi perjalanan dari satu daerah ke daerah lain yang memakan waktu berjam-jam,”keluh sejumlah pemain.
Karena itu, pemain tidak mau disalahkan apabila pada pertandingan sesungguhnya melawan Barito Putra dan Persita Tangerang nanti, kondisi fisik dan staminan mereka justru menurun atau bahkan ada pemain yang cedera.
''Nanti kalau kami cedera parah seperti M Sobran bagaimana, siapa yang akan bertanggung jawab. Saat itu kan dia (M Sobran) juga mengalami cedera parah, setelah tim melakukan pertandingan uji coba dengan salah satu tim lokal seperti saat ini. Malah bisa jadi kami yang justru akan dipecat, karena dianggap tidak memiliki kontribusi kepada tim,”sesalnya.
Manajemen klub SFC memang telah menegaskan, rangkaian pertandingan tersebut murni dilakukan untuk mematangkan persiapan tim menghadapi tiga pertandingan sisa putaran pertama kompetisi Indonesia Super League (ISL). Yakni, menghadapi Barito Putera (13/4), Persita Tangerang (22/4), dan Persik Kediri (26/4) mendatang.
Kendati demikian, manajemen klub terkesan memaksakan penggawa Laskar Wong Kito untuk terus bermain. Manajemen tidak memikirkan kondisi fisik dan stamina pemain yang terkuras akibat padatnya jadwal yang harus dilakoni.
Ya, setelah satu pekan melakukan pemusatan latihan di Tanjung Enim, Erol Iba dkk langsung dihadapkan pada jadwal uji coba melawan tim lokal seperti Porsiba PTBA (30/3), Persila Lahat (31/3), Porpov Lubuklinggau (1/4) dan terakhir PS Bengkulu (3/4), sebelum kembali ke Palembang untuk melakukan persiapan terakhir.
Pelatih SFC Subangkit menerapkan rotasi dengan menurunkan pemain secara bergantian dalam setiap pertandingan. Dia juga memperpendek durasi pertandingan menjadi 30 menit dalam satu babak.
Namun, faktor kelelahan yang melanda pemain bukan hanya dilatarbelakangi oleh berapa banyak laga yang mereka lakukan, tapi juga perjalanan darat dari satu daerah ke daerah lain yang memakan waktu berjam-jam. Situasi inilah yang membuat kondisi pemain semakin semakin drop.
Hal itu diakui beberapa pemain SFC, yang enggan disebutkan namanya. Menurut mereka, manajemen klub seharusnya lebih bijaksana dan tidak memaksakan mereka untuk terus bermain dengan dalih uji coba. Apalagi setelah ini, tim akan menghadapi tiga pertandingan penting, yang akan menentukan hasil akhir di papan klasemen wilayah Barat.
''Kalaupun tujuannya untuk persiapan tim, seharusnya paling tidak ada jeda wantunya antara satu pertandingan dengan pertandingan lain. Kita ini bukan robot, rasa capek setelah bertanding melawan Porsiba dan Persila saja belum hilang, sudah harus kembali bertanding melawan tim Porprov Lubuklinggau. Belum lagi perjalanan dari satu daerah ke daerah lain yang memakan waktu berjam-jam,”keluh sejumlah pemain.
Karena itu, pemain tidak mau disalahkan apabila pada pertandingan sesungguhnya melawan Barito Putra dan Persita Tangerang nanti, kondisi fisik dan staminan mereka justru menurun atau bahkan ada pemain yang cedera.
''Nanti kalau kami cedera parah seperti M Sobran bagaimana, siapa yang akan bertanggung jawab. Saat itu kan dia (M Sobran) juga mengalami cedera parah, setelah tim melakukan pertandingan uji coba dengan salah satu tim lokal seperti saat ini. Malah bisa jadi kami yang justru akan dipecat, karena dianggap tidak memiliki kontribusi kepada tim,”sesalnya.
(aww)