Markas PSG tak ramah buat fans difabel Chelsea
A
A
A
Sindonews.com - Nasib malang menimpa fans difabel Chelsea saat mengunjugi markas Paris Saint-German, Parc des Princes, 3 April lalu. Mereka mengalami dilempari botol dan diludahi oleh suporter tuan rumah.
Lisa Hayden, salah satu fans Chelsea. Wanita yang lumpuh usai menjalani operasi otal pada 1998 lalu itu menceritakan kejadian yang mengerikan itu.
"Dengan cedera di bagian kepala saya, sebuah lemparan botol atau koin saja bisa membunuhku," kata Lisa kepada Dailymail. Dia datang ke stadion bersama suaminya, Peter pada pukul 19.00 malam waktu setempat.
Bukan hanya Lisa dan suaminya saja yang datang ke Paris, juga ada sejumlah fans difabel Chelsea yang hadir di stadion. Jumlah mereka sekitar 10 orang. Mereka ditemani oleh para teman-teman mereka.
Ketegangan mulai terjadi saat mereka kebingungan untuk masuk ke dalam stadion. Akhirnya mereka ditolong oleh suporter tuan rumah. Namun, setelah masuk, mereka dibawa duduk tepat di depan fans PSG. Disitulah mereka mulai di-bully oleh penonton tuan rumah saat memberikan tepuk tangan kepada pemain Chelsea saat pemanasan jelang kick-off.
"Itu sangat menakutkan pada awalnya dan setelah pertandingan berlangsung perilaku mereka semakin parah. Saya pikir setelah pertandingan dimulai mereka akan diam," kenang perempuan berusia 45 tahun itu.
"Ketika PSG mencetak gol melalui Ezequiel Lavezzi, fans mulai melakukan tindakan verbal. Suasana makin mencekam saat Eden Hazard menyamakan kedudukan dari titik penalti, beberapa pendukung PSG mulai membuat gerakan menggorokkan ke arah mereka,"
Lisa juga menyayangkan sikap petugas keamanan dalam stadion yang tidak memberikan keamanan kepada mereka. "Kami cuma 10 dan mereka ribuan. Kami tidak punya penjaga. Steward juga tidak melakukan apa pun," kesalnya.
Melihat situasi itu membuat Lisa dan rekan-rekannya tidak nyaman dan berharap peluit wasit segera ditiupkan. Suaminya Peter berusaha sekuat tenaga untuk melindungi istrinya agar tidak cedera.
"Sebuah botol mengenai saya dari belakang, jika saya tidak berada di sana botol itu akan mengenai kepalanya. Penjaga lainnya juga melakukan hal yang sama dan mereka sangat marah,"
Difabel lainnya, Dagan Roberts bersama ayahnya, Neil, mengalami memar setelah disambit botol. Paul Fee yang ditemani keponakannya Gary juga diludahi. Selain itu, Charlie Mosen dengan ayahnya Paul serta Peter Fellows dan penjaganya juga mengalami pelecehan.
Pada leg 1 perempat final Liga Champions, PSg menang 3-1 atas Chelsea. Skuat asuhan Laurent Balnc itu hanya butuh hasil imbang 0-0 atau tidak kalah dengan margin dua gol untuk lolos ke semifinal.
Lisa Hayden, salah satu fans Chelsea. Wanita yang lumpuh usai menjalani operasi otal pada 1998 lalu itu menceritakan kejadian yang mengerikan itu.
"Dengan cedera di bagian kepala saya, sebuah lemparan botol atau koin saja bisa membunuhku," kata Lisa kepada Dailymail. Dia datang ke stadion bersama suaminya, Peter pada pukul 19.00 malam waktu setempat.
Bukan hanya Lisa dan suaminya saja yang datang ke Paris, juga ada sejumlah fans difabel Chelsea yang hadir di stadion. Jumlah mereka sekitar 10 orang. Mereka ditemani oleh para teman-teman mereka.
Ketegangan mulai terjadi saat mereka kebingungan untuk masuk ke dalam stadion. Akhirnya mereka ditolong oleh suporter tuan rumah. Namun, setelah masuk, mereka dibawa duduk tepat di depan fans PSG. Disitulah mereka mulai di-bully oleh penonton tuan rumah saat memberikan tepuk tangan kepada pemain Chelsea saat pemanasan jelang kick-off.
"Itu sangat menakutkan pada awalnya dan setelah pertandingan berlangsung perilaku mereka semakin parah. Saya pikir setelah pertandingan dimulai mereka akan diam," kenang perempuan berusia 45 tahun itu.
"Ketika PSG mencetak gol melalui Ezequiel Lavezzi, fans mulai melakukan tindakan verbal. Suasana makin mencekam saat Eden Hazard menyamakan kedudukan dari titik penalti, beberapa pendukung PSG mulai membuat gerakan menggorokkan ke arah mereka,"
Lisa juga menyayangkan sikap petugas keamanan dalam stadion yang tidak memberikan keamanan kepada mereka. "Kami cuma 10 dan mereka ribuan. Kami tidak punya penjaga. Steward juga tidak melakukan apa pun," kesalnya.
Melihat situasi itu membuat Lisa dan rekan-rekannya tidak nyaman dan berharap peluit wasit segera ditiupkan. Suaminya Peter berusaha sekuat tenaga untuk melindungi istrinya agar tidak cedera.
"Sebuah botol mengenai saya dari belakang, jika saya tidak berada di sana botol itu akan mengenai kepalanya. Penjaga lainnya juga melakukan hal yang sama dan mereka sangat marah,"
Difabel lainnya, Dagan Roberts bersama ayahnya, Neil, mengalami memar setelah disambit botol. Paul Fee yang ditemani keponakannya Gary juga diludahi. Selain itu, Charlie Mosen dengan ayahnya Paul serta Peter Fellows dan penjaganya juga mengalami pelecehan.
Pada leg 1 perempat final Liga Champions, PSg menang 3-1 atas Chelsea. Skuat asuhan Laurent Balnc itu hanya butuh hasil imbang 0-0 atau tidak kalah dengan margin dua gol untuk lolos ke semifinal.
(dka)