Edwards di mata Hayden

Jum'at, 11 April 2014 - 10:35 WIB
Edwards di mata Hayden
Edwards di mata Hayden
A A A
Sindonews.com - Keputusan Colin Edwards meninggalkan MotoGP musim 2015 menjadi perhatian khusu dari pembalap MotoGP termasuk Nicky Hayden. Rekan satu negara Hayden ini dianggap sebagai pembalap luar biasa Amerika Serikat. Bahkan Hayden menegaskan rakyat AS bangga terhadapnya.

" Kita harus mulai di MotoGP bersama-sama. Kami pemula bersama-sama. Bahkan kadang-kadang sekarang kita terbang kembali ke Amerika dan saya pikir , 'wow orang ini punya banyak energi ' karena dia sudah memiliki waktu 10 tahun mulai di Superbike," tutur Hayden seperi dilansir, Crash, Jumat (11/4)..

" Saya pikir, dia memberikan banyak warna diolahraga, seperti orang mengatakan, dia benar-benar bisa dibanggakan karirnya. Sudah jelas dia punya banyak untuk diharapkan. Semoga segera kedepab ada gelombang pembalap Amerika muda yang datang,"

Colin Edward memperkuat tim NGM Mobile Forward Racing yang menggunakan mesin paket open class dari Yamaha yaitu FTR-Yamaha yang khusus disewakan Yamaha untuk tim open class dengan kapasitan bahan bakar 24 liter.

“Target saya adalah tampil baik, dan inilah saatnya! Dua tahun terakhir kami mengalami kesulitan meraih hasil baik. Tahun ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan pada banyak pihak bahwa kami bisa melakukannya,” ujar Edwards, mantan rekan setim Valentino Rossi di Yamaha Factory Racing pada tahun 2005-2007.

“Saya sudah tidak sabar kembali balapan. Paket motor yang kami punya tahun ini secara teori sangat bagus. Tak ada alasan untuk tak bisa menembus lima besar. Kami sudah bosan finis di posisi ke-13 atau ke-15!” pungkas Edwards.

Melihat background dan kisah balapnya, Colin Edward memang bukan pembalap sembarangan, dirinya pernah menjuarai World Superbike pada tahun 2000 dan 2002 hingga akhirnya memutuskan pindah ke ajang motor prototype, MotoGP.

Di musim ini juga, Colin Edward akan disandingkan dengan Aleix Espargaro yang merupakan kakak kandung juara dunia Moto2 musim 2013, Pol Espargaro.

Berkat dukungan Yamaha, keduanya yakin akan bisa menembus lima besar dan bisa bersaing dengan tim – tim pabrikan di baris depan, apalagi pada tahun depan tim pabrikan hanya boleh menggunakan bahan bakar sebanyak 20 liter. Tentunya hal ini akan membuat tim pabrikan memeras otak agar tidak kehabisan bahan bakar di setiap serinya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9792 seconds (0.1#10.140)