PSIS hentikan perburuan striker lokal
A
A
A
Sindonews.com – PSIS Semarang memutuskan tidak menambah kuota jumlah pemain. Sebenarnya Mahesa Jenar masih membutuhkan satu slot pemain depan lokal yang berpengalaman.
Karena sampai dengan kompetisi berlangsung tidak mendapatkan pemain sesuai yang dibutuhkan tim, akhirnya rencana itu ditiadakan. Dengan tidak ada penambahan pemain, lini depan saat ini diisi oleh tiga pemain lokal dan satu asing.
Mereka adalah Harry Nur Yulianto, Saptono dan Wahyu Saputra. Kemudian untuk pemain asingnya adalah Julio Alcorse. Penambahan pemain masih dimungkinkan karena pendaftaran di PT Liga Indonesia (LI) dibatasi sampai dengan 30 April 2014.
Yoyok Sukawi, Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang mengatakan, tidak ada pemain yang didaftarkan pada Jumat (18/4). Pemain yang ada saat ini sudah memenuhi kebutuhan tim, karena sudah cukup di beberapa lini.
“Untuk pemain depan, Wahyu Saputra yang berstatus magang sudah didaftarkan beberapa hari lalu. Sewaktu-waktu dia sudah bisa diturunkan, seperti Denny Rumba dulu yang semula pemain magang PSIS,” kata pemilik nama asli AS Sukawijaya ini, kemarin.
Menurut Yoyok, pemain magang tidak harus diikat kontrak. Namun cukup didaftarkan ke PT LI, sudah bisa dimainkan ketika pertandingan berlangsung.
“Sampai sekarang tidak ada penambahan, ini sudah cukup. Total pemain yang didaftarkan sebanyak 29 orang,” jelasnya.
Manajer PSIS Wahyu Winarto mengaku kesulitan untuk mencari pemain lokal berpengalaman yang sesuai dengan budget yang dimiliki. Sebenarnya sudah ada gambaran pemain, namun harganya terlalu tinggi, dan tidak sesuai dengan nilai kontrak rata-rata pemain PSIS saat ini.
“Kita akhirnya maksimalkan yang ada,” ujarnya.
Di sisi lain, PSIS Semarang terus berupaya mendapatkan pendapatan tim sebagai modal untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama 2014. Selain dari sponsor, salah satunya dengan mengoptimalkan pemasukan dari sektor tiket. Pada pertandingan perdana PSIS kontra Persipur Purwodadi, Selasa (15/4) lalu, tiket yang terjual mencapai Rp90 juta. Namun pendapatan tersebut dinilai masih terlalu kecil.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Puji Anto, minimnya pendapatan tiket pada pertandingan perdana lantaran bersamaan dengan pelaksanaan ujian nasional (UN). Dia optimistis pada pertandingan kedua menjamu PSIR Rembang pada Jumat (18/4), pendapatan dari tiket bisa meningkat.
“Paling tidak, untuk satu kali pertandingan target kita meraih Rp150 juta,” ujarnya.
Karena sampai dengan kompetisi berlangsung tidak mendapatkan pemain sesuai yang dibutuhkan tim, akhirnya rencana itu ditiadakan. Dengan tidak ada penambahan pemain, lini depan saat ini diisi oleh tiga pemain lokal dan satu asing.
Mereka adalah Harry Nur Yulianto, Saptono dan Wahyu Saputra. Kemudian untuk pemain asingnya adalah Julio Alcorse. Penambahan pemain masih dimungkinkan karena pendaftaran di PT Liga Indonesia (LI) dibatasi sampai dengan 30 April 2014.
Yoyok Sukawi, Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang mengatakan, tidak ada pemain yang didaftarkan pada Jumat (18/4). Pemain yang ada saat ini sudah memenuhi kebutuhan tim, karena sudah cukup di beberapa lini.
“Untuk pemain depan, Wahyu Saputra yang berstatus magang sudah didaftarkan beberapa hari lalu. Sewaktu-waktu dia sudah bisa diturunkan, seperti Denny Rumba dulu yang semula pemain magang PSIS,” kata pemilik nama asli AS Sukawijaya ini, kemarin.
Menurut Yoyok, pemain magang tidak harus diikat kontrak. Namun cukup didaftarkan ke PT LI, sudah bisa dimainkan ketika pertandingan berlangsung.
“Sampai sekarang tidak ada penambahan, ini sudah cukup. Total pemain yang didaftarkan sebanyak 29 orang,” jelasnya.
Manajer PSIS Wahyu Winarto mengaku kesulitan untuk mencari pemain lokal berpengalaman yang sesuai dengan budget yang dimiliki. Sebenarnya sudah ada gambaran pemain, namun harganya terlalu tinggi, dan tidak sesuai dengan nilai kontrak rata-rata pemain PSIS saat ini.
“Kita akhirnya maksimalkan yang ada,” ujarnya.
Di sisi lain, PSIS Semarang terus berupaya mendapatkan pendapatan tim sebagai modal untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama 2014. Selain dari sponsor, salah satunya dengan mengoptimalkan pemasukan dari sektor tiket. Pada pertandingan perdana PSIS kontra Persipur Purwodadi, Selasa (15/4) lalu, tiket yang terjual mencapai Rp90 juta. Namun pendapatan tersebut dinilai masih terlalu kecil.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Puji Anto, minimnya pendapatan tiket pada pertandingan perdana lantaran bersamaan dengan pelaksanaan ujian nasional (UN). Dia optimistis pada pertandingan kedua menjamu PSIR Rembang pada Jumat (18/4), pendapatan dari tiket bisa meningkat.
“Paling tidak, untuk satu kali pertandingan target kita meraih Rp150 juta,” ujarnya.
(wbs)