Perang mistik selimuti Brazil 2014

Selasa, 22 April 2014 - 01:00 WIB
Perang mistik selimuti Brazil 2014
Perang mistik selimuti Brazil 2014
A A A
Sindonews.com - Jangan dikira bahwa urusan klenik hanya berlaku di masyarakat kita. Dalam sepakbola, bahkan di level Piala Dunia sekalipun, ternyata urusan klenik, mistis hingga ritual-ritual tertentu juga berlaku di hingga ke Piala Dunia 2014 di Brazil.

Bertempat di pusat eksibisi yang terletak di pinggiran kota Sao Paulo, Brazil, digelar Mystic Fair yang menyedot perhatian sekitar 40 ribu orang. Puncak acara dari festival ahli ramal atau nujum yang diikuti hampir 400 peramal itu adalah memprediksi negara mana yang bakal tampil jadi juara di putaran final Piala Dunia (PD) 2014 di Brazil, Juni-Juli mendatang.

Ahli ramal paling ngetop di Brasil, Marcia Fernandes, menunjuk Timnas Jerman yang bakal jadi jawara di PD 2014. “Jerman yang bakal tampil jadi pemenangnya,” ujar Marcia seperti yang dikutip AFP.

Hal ini tentunya bukan yang pertama ingatkah pada Piala Dunia 1982, timnas Peru menyertakan dua dukun sakti, Augusto dan Ramon Canales untuk mendukung timnya. Namun, rupanya kedua dukun bersaudara tersebut tidak cukup sakti. Timnas Peru harus menanggung malu dengan menjadi juru kunci grup dengan tanpa satupun kemenangan, masih ditambah dilibas Polandia 1-5!.

Bahkan pada Piala Dunia 2006 di Jerman, dukun asal Kamerun pun pernah melakukan ritual pengusiran hantu di 12 arena pertandingan dan dianggap pula dapat membantu kemenangan Kamerun. Perancis menjadi juara Piala Dunia tahun 1998, konon, Patrick Vieira dan Lilian Thuram melakukan praktek mandi ramuan yang dibuat oleh muti (ramuan dari dedaunan dan potongan binatang yang yang sudah diberi jampi-jampi.).

Di sisi lain di benua Afrika yaitu Pantai Gading. Demi kejayaan tim nasional negaranya, para suporter fanatik berbondong-bondong menyambangi dukun lokal dan tempat keramat untuk memberi dukungan spiritual. “Kami mendatangi hutan keramat dua sampai tiga minggu sekali untuk mendukung tim,” kata Gnahouleou Emile, ketua perkumpulan suporter Pantai Gading.

Sedangkan pelatih Perancis lain lagi. Raymond Domenech selalu menggunakan astrologi sebagai dasar dalam menyusun daftar pemain yang akan bertanding. Akibatnya dia jarang memasang pemain dengan rasi Leo, karena menurutnya pemain dengan bintang Leo akan memiliki sifat temperamental den cenderung merugikan tim.

Masih dari tim Perancis, bek Laurent Blanc dan kiper Fabian Barthez punya ritual khusus. Blanc biasanya memulai pertandingan dengan mencium kepala botal Barthez sebelum kick off. Hasilnya mungkin memang manjur, Perancis menjadi juara di Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Namun tuah tersebut tidak berlanjut ketika mereka berdua membela klub Inggris, Manchester United. Meski ritual tersebut tetap dijalankan, namun Barthez malah didepak dari Setan Merah karena sering membuat blunder.

Beda lagi dengan pelatih Argentina yang satu ini namanya akan selalu harum di dalam negeri. Dia berhasil membawa Tim Tango itu menjuarai Piala Dunia 1986.

Percaya tidak percaya, Bilardo sukses karena melakoni sejumlah ritual sebelum bertanding. Si pelatih ini dikenal sangat percaya takhayul dan punya bermacam-macam ritual.

Sebelum juara dunia, dia melarang pemain makan ayam karena dianggap membawa sial. Pria yang akrab dipanggil el Narigon (hidung besar) ini juga membawa patung Bunda Maria ke setiap pertandingan.

Saat menghadapi babak penyisihan grup Piala Dunia 1986, bus yang membawa tim Argentina mogok. Akibatnya, tim harus naik taksi ke stadion. Lucunya, Argentina malah menang walau datang ke stadion tergopoh-gopoh.

Sejak itu, Bilardo mengganti moda transportasi untuk timnya. Para pemain diharuskan naik taksi sebelum pertandingan di sisa kompetisi.

Dan pada Piala Dunia 2010, aksi sejenis juga mewarnai perhelatan akbar sepakbola yang digelar di Afrika Selatan. Sejumlah dukun atau cenayang berlomba membuat prediksi peruntungan sekaligus membangun kekuatan agar tim nasional negaranya meraih kesuksesan.

Seorang dukun di Afrika Selatan merekomendasikan untuk menyembelih seekor sapi di stadion Soccer City, Johannesburg. Korban itu dipercaya akan memberkati lapangan sekaligus memberi tambahan semangat spiritual bagi tim Bafana Bafana.

“Kepercayaan mistik semacam itu memang sudah ada sejak saya lahir,” kata Linda Moreotsene, seorang wartawan olahraga media lokal.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6816 seconds (0.1#10.140)