Macan Putih terkam Sriwijaya FC
A
A
A
Sindonews.com -Entah mimpi buruk apa yang tengah dialami Sriwijaya FC. Datang ke Kediri dengan harapan melanjutkan kemenangan, yang terjadi justru antiklimaks. Sriwijaya dihancurkan tuan rumah Persik Kediri 5-1 di Stadion Brawijaya, Sabtu (26/4) sore.
Tak hanya itu, Sriwijaya FC mengakhiri laga dengan menyisakan sembilan pemain karena dua centre back Vali dan Ahmad Sumardi diacungi kartu merah. Dua gol kekalahan tim asal Sumatera Selatan juga berawal dari titik putih imbas tackling buruk Vali.
Centre back asing ini sudah berkontribusi atas lahirnya gol Persik di menit ketiga saat mengganjal Qichil Gandruminny di menit 3'. Eksekusi gemilang yang dilakukan Ngon Mamoun seakan menjadi pertanda awal penderitaan Sriwijaya FC sore itu.
Benar saja, tim berjuluk Macan Putih dominan di babak pertama selanjutnya mengalirkan gol melalui Rendi Irawan menit 36', Syaiful Indra Cahya menit 73', Qischil Gandrumminy menit 82' dan ditutup gol Faris Aditama menit 89'. Sriwijaya FC hanya mampu mendebarkan supporter Persikmania dengan gol via Asri Akbar menit 58'.
Sriwijaya memang tak memiliki aspek yang pantas untuk memenangi laga. Mengawali laga dengan canggung, kebobolan di menit awal, kehilangan dua bek, pemain yang emosional, serta ketidakmampuan menutup kecepatan pemain Persik, menjadi gambaran penampilan Laskar Wong Kito. Pelatih hebat pun sulit memotivasi dalam situasi seperti ini.
Keluarnya Ahmad Sumardi karena tackling horornya pada Faris Aditama di akhir babak pertama menjadi pengubah situasi Sriwijaya FC. Keseimbangan tim asuhan Subangkit menjadi goyah dan susah payah mencari jalan untuk sekadar membalas ketertinggalan.
Momentum terbaik Sriwijaya ada di awal fase kedua ketika Asri Akbar mencetak gol penipis skor. Namun itu tidak memperbaiki keadaan karena sulit bagi tim tamu bermain dengan 10 pemain. Dan, Sriwijaya FC sudah 'game over' di menit 73 saat lahir gol Saiful Indra Cahya sekaligus kartu merah untuk Vali.
Persik Kediri hanya kehilangan keseimbangan pada awal babak kedua ketika tim tamu berupaya bangkit.
Tak hanya itu, Sriwijaya FC mengakhiri laga dengan menyisakan sembilan pemain karena dua centre back Vali dan Ahmad Sumardi diacungi kartu merah. Dua gol kekalahan tim asal Sumatera Selatan juga berawal dari titik putih imbas tackling buruk Vali.
Centre back asing ini sudah berkontribusi atas lahirnya gol Persik di menit ketiga saat mengganjal Qichil Gandruminny di menit 3'. Eksekusi gemilang yang dilakukan Ngon Mamoun seakan menjadi pertanda awal penderitaan Sriwijaya FC sore itu.
Benar saja, tim berjuluk Macan Putih dominan di babak pertama selanjutnya mengalirkan gol melalui Rendi Irawan menit 36', Syaiful Indra Cahya menit 73', Qischil Gandrumminy menit 82' dan ditutup gol Faris Aditama menit 89'. Sriwijaya FC hanya mampu mendebarkan supporter Persikmania dengan gol via Asri Akbar menit 58'.
Sriwijaya memang tak memiliki aspek yang pantas untuk memenangi laga. Mengawali laga dengan canggung, kebobolan di menit awal, kehilangan dua bek, pemain yang emosional, serta ketidakmampuan menutup kecepatan pemain Persik, menjadi gambaran penampilan Laskar Wong Kito. Pelatih hebat pun sulit memotivasi dalam situasi seperti ini.
Keluarnya Ahmad Sumardi karena tackling horornya pada Faris Aditama di akhir babak pertama menjadi pengubah situasi Sriwijaya FC. Keseimbangan tim asuhan Subangkit menjadi goyah dan susah payah mencari jalan untuk sekadar membalas ketertinggalan.
Momentum terbaik Sriwijaya ada di awal fase kedua ketika Asri Akbar mencetak gol penipis skor. Namun itu tidak memperbaiki keadaan karena sulit bagi tim tamu bermain dengan 10 pemain. Dan, Sriwijaya FC sudah 'game over' di menit 73 saat lahir gol Saiful Indra Cahya sekaligus kartu merah untuk Vali.
Persik Kediri hanya kehilangan keseimbangan pada awal babak kedua ketika tim tamu berupaya bangkit.
(dka)