SSB gelar Liga Mandiri
SSB gelar Liga Mandiri
A
A
A
Sindonews.com – Minimnya turnamen sepakbola yang digelar oleh Pengcab PSSI Kota Semarang dan Pengprov PSSI Jateng membuat sejumlah sekolah sepakbola (SSB) di Kota Semarang berinisiatif menggelar kompetisi sendiri, berlabel Liga Mandiri usia dini 2002.
Liga Mandiri sudah digelar sejak 2 November 2013 lalu dan baru berakhir pada Minggu (27/4) di Stadion Citarum Semarang. Lewat kegiatan tersebut diharapkan bakat-bakat yang ada dalam setiap pemain sejak usia dini dapat berkembang dengan baik.
Koordinator Liga Mandiri Daud Joko Ganafianto mengatakan, Liga Mandiri terselenggara karena inisiatif dari SSB sebagai wadah untuk menyalurkan bakat mereka dari latihan melalui kompetisi. Sebab, selama ini turnamen yang digelar oleh Pengcab dan Pengprov sangat jarang. Kalau pun ada,
turnamen hanya digelar selama tiga hari. Hal itu membuat para pemain usia dini mudah lelah dan rawan cedera. “Karena itu, kita harus memutar kompetisi,” kata Daud, kemarin.
Liga Mandiri yang terbagi dalam tiga wilayah dan diikuti 18 klub SSB di Kota Semarang. Pertandingan dilaksanakan pada minggu pertama dan ketiga.
Kompetisi itu mempertandingkan 117 laga. Ketiga wilayah itu meliputi Kecamatan Semarang Timur, Semarang Tengah dan Kecamatan Semarang Barat dan Gunungpati.
Menurut dia, setelah kompetisi ini berakhir, akan ada kompetisi lanjutan pada tahun ini. Para pemain di tiap-tiap klub itu nanti tidak akan diganti. Terkecuali, jika pemain tersebut memutuskan mundur dari
dunia sepak bola.
“Mereka akan dipantau sampai dengan usia 15 tahun, supaya benar-benar matang. Liga Mandiri akan dijadikan agenda resmi Pengcab PSSI,” jelas
Daud yang juga Bidang Kepelatihan PSSI Kota Semarang. Liga Mandiri seluruhnya dibiayai oleh peserta, dengan bekerjasama dengan PSSI Kota Semarang. Dalam Liga Mandiri usia dini 2002, keluar sebagai juara 1 Garuda Muda A dan juara 2 Apac Inti Pakintelan Gunungpati (3-0).
Sedang juara tiga SSB Terang Bangsa dan Bintang Timur. Piala bergilir kemarin diserahkan oleh Ketua Pengcab PSSI Kota Semarang Yoyok Mardijo.
Liga Mandiri sudah digelar sejak 2 November 2013 lalu dan baru berakhir pada Minggu (27/4) di Stadion Citarum Semarang. Lewat kegiatan tersebut diharapkan bakat-bakat yang ada dalam setiap pemain sejak usia dini dapat berkembang dengan baik.
Koordinator Liga Mandiri Daud Joko Ganafianto mengatakan, Liga Mandiri terselenggara karena inisiatif dari SSB sebagai wadah untuk menyalurkan bakat mereka dari latihan melalui kompetisi. Sebab, selama ini turnamen yang digelar oleh Pengcab dan Pengprov sangat jarang. Kalau pun ada,
turnamen hanya digelar selama tiga hari. Hal itu membuat para pemain usia dini mudah lelah dan rawan cedera. “Karena itu, kita harus memutar kompetisi,” kata Daud, kemarin.
Liga Mandiri yang terbagi dalam tiga wilayah dan diikuti 18 klub SSB di Kota Semarang. Pertandingan dilaksanakan pada minggu pertama dan ketiga.
Kompetisi itu mempertandingkan 117 laga. Ketiga wilayah itu meliputi Kecamatan Semarang Timur, Semarang Tengah dan Kecamatan Semarang Barat dan Gunungpati.
Menurut dia, setelah kompetisi ini berakhir, akan ada kompetisi lanjutan pada tahun ini. Para pemain di tiap-tiap klub itu nanti tidak akan diganti. Terkecuali, jika pemain tersebut memutuskan mundur dari
dunia sepak bola.
“Mereka akan dipantau sampai dengan usia 15 tahun, supaya benar-benar matang. Liga Mandiri akan dijadikan agenda resmi Pengcab PSSI,” jelas
Daud yang juga Bidang Kepelatihan PSSI Kota Semarang. Liga Mandiri seluruhnya dibiayai oleh peserta, dengan bekerjasama dengan PSSI Kota Semarang. Dalam Liga Mandiri usia dini 2002, keluar sebagai juara 1 Garuda Muda A dan juara 2 Apac Inti Pakintelan Gunungpati (3-0).
Sedang juara tiga SSB Terang Bangsa dan Bintang Timur. Piala bergilir kemarin diserahkan oleh Ketua Pengcab PSSI Kota Semarang Yoyok Mardijo.
(wbs)
Explore More