Persela antiklimaks, tetap apresiasi kinerja tim

Selasa, 29 April 2014 - 18:29 WIB
Persela antiklimaks,...
Persela antiklimaks, tetap apresiasi kinerja tim
A A A
Sindonews.com - Persela Lamongan akhirnya memungkasi putaran pertama Indonesia Super League (ISL) dengan antiklimaks. Kekalahan 0-3 di kandang Persisam Putra Samarinda membuktikan bahwa produktivitas gol berbanding lurus dengan angka yang diraih.
Kegagalan Persela mengoyak jala Persisam cukup mengejutkan melihat mereka selama ini mencatat produktivitas tinggi, yakni minimal dua gol di tiap pertandingan. Selama putaran pertama, Laskar Joko Tingkir tiga kali gagal mencetak gol di luar kandang.

Ketiga laga itu adalah lawan Persipura Jayapura (kalah 3-0), Perseru Serui (0-0) dan Persisam (kalah 3-0). Sementara saat kalah 5-1 di kandang Mitra Kukar, Persela masih mampu mencetak gol via Addison Alves. Secara keseluruhan, produktivitas di luar kandang masih rendah.

Dari lima laga away, tim asuhan Eduard Tjong hanya menciptakan tiga gol dan kebobolan 11 kali. Statistik itu bakal menjadi perhatian staf pelatih Persela sebagai bekal di putaran dua. Kendati demikian, secara umum pelatih memberikan apresiasi pada tim terkait kinerja di paruh pertama.

''Kami harus memberikan apresiasi kepada seluruh elemen tim karena putaran pertama hasilnya cukup bagus. Memang ada banyak yang perlu dievaluasi lagi dan jelas kami belum puas. Semoga putaran dua lebih baik,''ucap Asisten Pelatih Persela Lamongan Didik Ludiyanto, Selasa (29/4).

Didik tak menampik statistik gol di luar kandang masih belum meyakinkan walau sempat mengalahkan Persiba Balikpapan 0-2 di Stadion Parikesit. Dia menargetkan putaran selanjutnya sudah ada keseimbangan antara produktivitas di kandang dan tandang.

Pencapaian Persela di Stadion Surajaya dengan di luar kota memang masih timpang. Di depan LA Mania, supporter fanatik Persela, Khoirul Huda dkk mencatat rekor mentereng dengan menjaringkan 13 bola dan hanya kemasukan dua kali. ''Saya yakin jika Persela bisa menyeimbangkan statistik kandang dan tandang akan menjadi lebih luar biasa. Semua tentu akan dievaluasi sekaligus dicarikan solusinya,''tambah Didik.

Persela bagaimana pun masih menjadi tim papan atas di paruh musim ini. Prestasi ini cukup mengejutkan karena tim biru langit bisa bersaing dengan tim yang pamornya lebih terang macam Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, dan Mitra Kukar. Tidak ada alasan bagi Persela untuk kecewa dengan pencapaian seperti itu.

Apalagi di awal musim kekuatan tim kebanggaan Kota Soto cenderung diabaikan setelah ditinggal para bintangnya yakni Gustavo Lopez, Samsul Arif, Jimmy Suparno, hingga Fandi Eko Utomo. Nyatanya tim ini sangat kompetitif di fase pertama ISL.
(aww)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0319 seconds (0.1#10.173)