Kekuatan tergerus, Persepam tetap optimistis
A
A
A
Sindonews.com - Laga tandang ke Stadion Parikesit, markas Persiba Balikpapan, seharusnya menjadi momentum bagi Persepam Madura United untuk mengeruk poin. Fakta bahwa tuan rumah masih labil menjadi kesempatan besar bagi tim asal Pulau Garam.
Persiba Balikpapan belum memiliki keuntungan berarti walau bermain di depan publik sendiri. Di laga sebelumnya mereka takluk 0-2 oleh Persela Lamongan. Secara teknis Persiba dalam posisi yang lebih lemah dibanding sang tamu Persepam.
Tapi situasinya tidak sesederhana itu. Persepam dalam situasi murung karena kekuatan utamanya tergerus.Lima pemain tidak bisa ikut andil di Balikpapan, yakni Nopendi, Michael Orah, Jose Jara Gonzalez, Zaenal Arif, dan Silvio Escobar.
Dua nama terakhir mendatangkan kegelisahan tersendiri bagi Pelatih Persepam Arcan Iurie. Bagaimana tidak, dirinya tidak memiliki penyerang murni berpengalaman karena Zaenal Arif dan Silvio Escobar merupakan duet penyerang terbaik milik Sape Kerap.
Alhasil pelatih berpaspor Moldova itu harus melakukan eksperimen untuk menutup kelemahan daya gedor. "Saya harus menentukan dengan tepat siapa yang akan menjadi pengganti. Terlalu banyak cedera dan saya meminta tim tidak terpengaruh situasi ini," cetusnya, Selasa (29/4).
Walau kekuatannya menyusut, Arcan masih optimistis timnya bisa mengatasi tekanan di Stadion Parikesit. Dia belum membeberkan bagaimana skema timnya, tapi yang pasti dia tidak akan menerapkan pola yang terlampau negatif alias bertahan total.
"Saya rasa Persepam masih bisa berbuat sesuatu. Insya Allah bisa mendapat poin," kata Arcan mencoba tetap optimistis. Dua pemain yang menjadi kandidat striker adalah Busari dan Alai Nkong, gelandang serang yang bisa berperan sebagai penyerang.
Masih ada pula pemain muda Erfan Hidayatullah sebagai opsi lain. Dengan mendorong Busari dan Nkong ke depan, tinggal mencari pemain tengah untuk menutup tugas Jose Jara. Lini tengah dimungkinkan ada Issac Djober, Rossy Noprihanis, Slamet Nur Cahyo dan Ade Suhendra.
Formasi 4-4-2 bisa fleksibel menjadi 4-5-1, atau bahkan tidak menutup kemungkinan memakai 3-5-2 untuk memperkuat lini tengah dan belakang. Kepada media, Busari menyatakan kesiapannya jika dipercaya menempati barisan terdepan di timnya.
"Dulu di Persiba Bantul saya juga sering diposisikan sebagai striker. Kalau pelatih menugaskan saya di depan, sama sekali tak ada persoalan," ujar pemain yang mencetak salah satu gol ke gawang Persiba Bantul pekan lalu. Busari memang menjadi pilihan realistis.
Selain gesit dan memiliki naluri mencetak gol, dia juga sekaligus bisa menjelma sebagai pemain tengah saat timnya bertahan. Kalau pun diposisikan sebagai striker, kemungkinan menjadi striker kedua yang juga bertugas mencari bola dan mengumpan.
Selain menemukan formula terbaik timnya, staf pelatih Persepam juga telah mengamati kelemahan Persiba saat dikalahkan Persela. Pelatih berharap kelemahan lawan tersebut bisa diekploitasi. Persepam musim ini rekornya tak terlalu buruk saat bertanding di Kalimantan karens pernah menahan Persisam Samarinda 2-2.
Perkiraan Pemain Persepam MU (3-5-2):
Gery Mandagi (gk), Fachrudin Wahyudi, Aboubakar Sillah, Firly Apriansyah; Issac Djober, Rossy Noprihanis, Slamet Nur Cahyo, Ade Suhendra, Aditya Putra Dewa; Busari, Alain Nkong.
Persiba Balikpapan belum memiliki keuntungan berarti walau bermain di depan publik sendiri. Di laga sebelumnya mereka takluk 0-2 oleh Persela Lamongan. Secara teknis Persiba dalam posisi yang lebih lemah dibanding sang tamu Persepam.
Tapi situasinya tidak sesederhana itu. Persepam dalam situasi murung karena kekuatan utamanya tergerus.Lima pemain tidak bisa ikut andil di Balikpapan, yakni Nopendi, Michael Orah, Jose Jara Gonzalez, Zaenal Arif, dan Silvio Escobar.
Dua nama terakhir mendatangkan kegelisahan tersendiri bagi Pelatih Persepam Arcan Iurie. Bagaimana tidak, dirinya tidak memiliki penyerang murni berpengalaman karena Zaenal Arif dan Silvio Escobar merupakan duet penyerang terbaik milik Sape Kerap.
Alhasil pelatih berpaspor Moldova itu harus melakukan eksperimen untuk menutup kelemahan daya gedor. "Saya harus menentukan dengan tepat siapa yang akan menjadi pengganti. Terlalu banyak cedera dan saya meminta tim tidak terpengaruh situasi ini," cetusnya, Selasa (29/4).
Walau kekuatannya menyusut, Arcan masih optimistis timnya bisa mengatasi tekanan di Stadion Parikesit. Dia belum membeberkan bagaimana skema timnya, tapi yang pasti dia tidak akan menerapkan pola yang terlampau negatif alias bertahan total.
"Saya rasa Persepam masih bisa berbuat sesuatu. Insya Allah bisa mendapat poin," kata Arcan mencoba tetap optimistis. Dua pemain yang menjadi kandidat striker adalah Busari dan Alai Nkong, gelandang serang yang bisa berperan sebagai penyerang.
Masih ada pula pemain muda Erfan Hidayatullah sebagai opsi lain. Dengan mendorong Busari dan Nkong ke depan, tinggal mencari pemain tengah untuk menutup tugas Jose Jara. Lini tengah dimungkinkan ada Issac Djober, Rossy Noprihanis, Slamet Nur Cahyo dan Ade Suhendra.
Formasi 4-4-2 bisa fleksibel menjadi 4-5-1, atau bahkan tidak menutup kemungkinan memakai 3-5-2 untuk memperkuat lini tengah dan belakang. Kepada media, Busari menyatakan kesiapannya jika dipercaya menempati barisan terdepan di timnya.
"Dulu di Persiba Bantul saya juga sering diposisikan sebagai striker. Kalau pelatih menugaskan saya di depan, sama sekali tak ada persoalan," ujar pemain yang mencetak salah satu gol ke gawang Persiba Bantul pekan lalu. Busari memang menjadi pilihan realistis.
Selain gesit dan memiliki naluri mencetak gol, dia juga sekaligus bisa menjelma sebagai pemain tengah saat timnya bertahan. Kalau pun diposisikan sebagai striker, kemungkinan menjadi striker kedua yang juga bertugas mencari bola dan mengumpan.
Selain menemukan formula terbaik timnya, staf pelatih Persepam juga telah mengamati kelemahan Persiba saat dikalahkan Persela. Pelatih berharap kelemahan lawan tersebut bisa diekploitasi. Persepam musim ini rekornya tak terlalu buruk saat bertanding di Kalimantan karens pernah menahan Persisam Samarinda 2-2.
Perkiraan Pemain Persepam MU (3-5-2):
Gery Mandagi (gk), Fachrudin Wahyudi, Aboubakar Sillah, Firly Apriansyah; Issac Djober, Rossy Noprihanis, Slamet Nur Cahyo, Ade Suhendra, Aditya Putra Dewa; Busari, Alain Nkong.
(aww)