Dunlop ragu gantikan Bridgestone

Jum'at, 02 Mei 2014 - 14:04 WIB
Dunlop ragu gantikan Bridgestone
Dunlop ragu gantikan Bridgestone
A A A
Sindonews.com - Manajer Operasional motorsport Dunlop, Clinton Howe tak ingin berspekulasi terlalu jauh tentang rencana produsen ban di ajang balap MotoGP tahun depan.

Dunlop adalah salah satu dari tiga produsen ban yang dapat ambil bagian pada tender di tahun depan. Meski begitu, banyak kalangan yang menyebut bahwa mereka bukanlah favorit pemenang tender ini.

Tak ingin spekulasi melebar terlalu jauh, Howe mulai dimintai tanggapannya soal rencana Dunlop kembali ke MotoGP tahun depan, dia berkata: "Ketika datang ke kegiatan baru kami selalu membuka pintu, karena kami selalu membuka ide-ide baru bersama Dunlop. Tapi, pada saat ini kami ingin berkonsentrasi pada balapan Moto2 dan Moto3. Bahkan bukan di dua kompetisi itu saja kami terlibat. Dunlop kini juga menjadi pemasok ban di kejuaraan dunia motorcross," terang Howe dalam wawancaranya dengan Speedweek, Jumat (2/5).

Keputusan mundurnya Bridgestone dari dunia MotoGP tahun depan memang mengejutkan. Dorna, sebuah perusahaan hak komersial MotoGP ucapkan salam perpisahan kepada perusahaan asal Jepang itu sekaligus membuka tender untuk menggantikan peran Bridgestone.

Diketahui sebelumnya, setelah Bridgestone mengambil keputusan menarik diri sebagai pemasok ban tunggal di ajang adu kebut motor. Dorna, selaku pemegang hak komersial MotoGP sangat menyayangkan rencana tersebut. Akan tetapi, Dorna pun tak ingin permasalahan ini dijadikan sebagai batu sandungan (menghambat) para peserta balap pada 2015 mendatang. Karenanya, mereka (Dorna) langsung membuka tender yang sudah mulai berlangsung pada 1 hingga 22 Mei mendatang.

Sejak membuat keputusan meninggalkan MotoGP tahun depan, Bridgestone memang tidak membeberkan alasannya. Tapi, rumor pun bermunculan perihal masalah biaya sebagai pemasok ban tunggal di ajang balap ini selama tiga tahun, yang memakan biaya sebesar 20 juta euro atau sekira Rp319 miliar.

Ketika disinggung apakah Dunlop sanggup merogoh kantong sebesar dana tersebut selama tiga tahun, Howe menjawab tidak terlalu masalah.

"Saya bisa membayangkan bahwa Dunlop memiliki dana besar untuk dihabiskan. Dengan catatan, jika ada alasan yang tepat. Sayangnya, kami hanya memiliki waktu selama tiga minggu untuk membuat keputusan. Jelas, situasi ini sangat sulit. Karena, kami juga harus berpikir tentang banyak hal. Sehingga, saya tidak bisa menjawab terlalu banyak tentang hal ini," tukasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7779 seconds (0.1#10.140)