Juara All England berlibur ke Lombok
A
A
A
Sindonews.com - Richard Mainaky menepati janjinya dengan memberikan liburan gratis ke Lombok selama tiga hari kepada tiga ganda campuran pelatnas PBSI. Dari ketiga pasangan tersebut terdapat juara All England 2014, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Diungkapkan Liliyana, awalnya ini merupakan bentuk reward yang diberikan kepala pelatih ganda campuran PBSI atas raihan target gelar hattrick bersama Tontowi di All England Super Series Premier 2014.
"Sebelum ke All England 2014, kami bilang ke kak Richard, kalau kami berhasil meraih gelar hattrick, apakah kami diperbolehkan jalan-jalan ke Pulau Seribu. Lalu jawabnya, jangankan ke Pulau Seribu, kalian mau ke Pulau Dua Ribu juga saya kasih. Akhirnya kami malah diperbolehkan ke Lombok," cerita Liliyana kepada Badmintonindonesia.org, Kamis (8/5).
"Momen ini kami manfaatkan untuk istirahat sejenak dari latihan bulutangkis. Saya dan Tontowi juga ingin berbagi bersama teman-teman di tim, karena mereka juga berperan dalam kesuksesan kami di All England. Jadi saya dan Tontowi membayar tempat menginap, sementara teman-teman patungan tiket pesawat," ungkapnya.
Selain melihat prestasi yang cukup baik, tim ganda campuran memang layak untuk mendapat reward berupa refreshing untuk rehat sejenak. Jika melihat sesi latihan di Pelatnas Cipayung, tim ganda campuran punya program yang cukup padat. Ada saja pemain-pemain yang menjalani latihan tambahan.
"Anak-anak telah meraih hasil yang cukup baik dari beberapa turnamen belakangan, khususnya Tontowi/Liliyana yang berhasil meraih gelar hattrick di All England. Lagipula, jarak ke turnamen selanjutnya juga masih jauh," sahut Richard.
Berikut adalah catatan prestasi ganda campuran Indonesia di tahun ini :
Pada Januari 2014, Praveen Jordan/Debby Susanto yang baru saja berpasangan, menggebrak di turnamen Malaysia Open Super Series Premier 2014 dengan menembus babak perempat final dan menaklukkan pasangan unggulan.
Di bulan Maret 2014, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenuhi misi mereka dan mencetak sejarah baru di dunia bulutangkis Indonesia dengan meraih gelar hattrick di All England Super Series Premier 2014 di Birmingham.
Tontowi/Liliyana kembali naik podium juara dengan mempertahankan gelar di Singapore Open Super Series 2014. Indonesia berhasil menciptakan partai all Indonesian final, dimana kala itu Tontowi/Liliyana berhadapan dengan rekan senegara sendiri, Riky Widianto/Richi Puspita Dili.
Sebulan kemudian, tim ganda campuran kembali menuai sukses di ajang New Zealand Grand Prix 2014 dimana satu gelar kembali diamankan lewat all Indonesian final. Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika menjadi juara dengan mengalahkan teman sepelatnas, Edi Subaktiar/Melati Daeva Octavianti. Dua minggu sebelumnya, Alfian/Annisa juga memetik gelar di kejuaraan Vietnam International Challenge 2014.
Diungkapkan Liliyana, awalnya ini merupakan bentuk reward yang diberikan kepala pelatih ganda campuran PBSI atas raihan target gelar hattrick bersama Tontowi di All England Super Series Premier 2014.
"Sebelum ke All England 2014, kami bilang ke kak Richard, kalau kami berhasil meraih gelar hattrick, apakah kami diperbolehkan jalan-jalan ke Pulau Seribu. Lalu jawabnya, jangankan ke Pulau Seribu, kalian mau ke Pulau Dua Ribu juga saya kasih. Akhirnya kami malah diperbolehkan ke Lombok," cerita Liliyana kepada Badmintonindonesia.org, Kamis (8/5).
"Momen ini kami manfaatkan untuk istirahat sejenak dari latihan bulutangkis. Saya dan Tontowi juga ingin berbagi bersama teman-teman di tim, karena mereka juga berperan dalam kesuksesan kami di All England. Jadi saya dan Tontowi membayar tempat menginap, sementara teman-teman patungan tiket pesawat," ungkapnya.
Selain melihat prestasi yang cukup baik, tim ganda campuran memang layak untuk mendapat reward berupa refreshing untuk rehat sejenak. Jika melihat sesi latihan di Pelatnas Cipayung, tim ganda campuran punya program yang cukup padat. Ada saja pemain-pemain yang menjalani latihan tambahan.
"Anak-anak telah meraih hasil yang cukup baik dari beberapa turnamen belakangan, khususnya Tontowi/Liliyana yang berhasil meraih gelar hattrick di All England. Lagipula, jarak ke turnamen selanjutnya juga masih jauh," sahut Richard.
Berikut adalah catatan prestasi ganda campuran Indonesia di tahun ini :
Pada Januari 2014, Praveen Jordan/Debby Susanto yang baru saja berpasangan, menggebrak di turnamen Malaysia Open Super Series Premier 2014 dengan menembus babak perempat final dan menaklukkan pasangan unggulan.
Di bulan Maret 2014, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir memenuhi misi mereka dan mencetak sejarah baru di dunia bulutangkis Indonesia dengan meraih gelar hattrick di All England Super Series Premier 2014 di Birmingham.
Tontowi/Liliyana kembali naik podium juara dengan mempertahankan gelar di Singapore Open Super Series 2014. Indonesia berhasil menciptakan partai all Indonesian final, dimana kala itu Tontowi/Liliyana berhadapan dengan rekan senegara sendiri, Riky Widianto/Richi Puspita Dili.
Sebulan kemudian, tim ganda campuran kembali menuai sukses di ajang New Zealand Grand Prix 2014 dimana satu gelar kembali diamankan lewat all Indonesian final. Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika menjadi juara dengan mengalahkan teman sepelatnas, Edi Subaktiar/Melati Daeva Octavianti. Dua minggu sebelumnya, Alfian/Annisa juga memetik gelar di kejuaraan Vietnam International Challenge 2014.
(nug)