Sterling tegaskan bukan sosok yang rasis
A
A
A
Sindonews.com - Donald Sterling kembali menegaskan bahwa dirinya bukanlah sosok yang membenci kaum dengan kulit berwarna. Mantan pemilik tim NBA, Los Angeles Clippers, itu, mendapat hukuman berat, menyusul komentar rasismenya.
"Saya tidak rasis. Saya membuat sesuatu yang mengerikan, kesalahan besar," tandas pengusaha 80 tahun itu dalam wawancara eksklusifnya dengan CNN. "Saya di sini hari ini untuk meminta maaf dan meminta maaf untuk semua orang yang telah saya sakiti."
Sterling menambahkan bahwa dirinya tidak pernah bermimpi bahwa insiden memalukan itu bisa terjadi. "Ini adalah mengerikan, mimpi buruk yang mengerikan," ungkap Sterling, yang sebelumnya tercatat sebagai pemilik sebuah tim NBA terlama dalam sejarahnya yakni hampir 33 tahun.
"Publik ingin saya menyewa pengacara dan pergi berperang. Tapi saya tidak berpikir bahwa itu adalah jawabannya."
Sementara itu, CEO interim Clippers, Richard Parsons, harus bersusah payah untuk melepas LA Clippers dari skandal rasisme tersebut. "Ini lebih besar dari Clippers," tegasnya.
"Ini lebih besar dari NBA. Semua mata di seluruh dunia tertuju ke sana, sehingga kami harus bergerak melewatinya dengan cepat."
"Saya tidak rasis. Saya membuat sesuatu yang mengerikan, kesalahan besar," tandas pengusaha 80 tahun itu dalam wawancara eksklusifnya dengan CNN. "Saya di sini hari ini untuk meminta maaf dan meminta maaf untuk semua orang yang telah saya sakiti."
Sterling menambahkan bahwa dirinya tidak pernah bermimpi bahwa insiden memalukan itu bisa terjadi. "Ini adalah mengerikan, mimpi buruk yang mengerikan," ungkap Sterling, yang sebelumnya tercatat sebagai pemilik sebuah tim NBA terlama dalam sejarahnya yakni hampir 33 tahun.
"Publik ingin saya menyewa pengacara dan pergi berperang. Tapi saya tidak berpikir bahwa itu adalah jawabannya."
Sementara itu, CEO interim Clippers, Richard Parsons, harus bersusah payah untuk melepas LA Clippers dari skandal rasisme tersebut. "Ini lebih besar dari Clippers," tegasnya.
"Ini lebih besar dari NBA. Semua mata di seluruh dunia tertuju ke sana, sehingga kami harus bergerak melewatinya dengan cepat."
(nug)