Trail Marathon Pertama di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Bromo Marathon kembali digelar, September 2014. Event tahunan ini bakal menjadi trail marathon pertama di Indonesia melihat treknya yang melintasi jalanan berbatu di jalur pendakian Gunung Bromo Pasuruan yang akan diselenggarakan pada 7 September mendatang.
Berbekal trek yang menantang, Bromo Marathon siap mendaftarkan event tersebut sebagai event rutin di Kabupaten Pasuruan. Terlebih dua sertifikasi bakal diraih berdasarkan dua kategori marathon yang ada saat ini.
"Sertifikasi dari rute yang digunakan dan road sertifikat yang akan dikeluarkan IAAF atau dalam hal ini PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) setelah penyelenggaraan berakhir," ucap Ndang Mawardi, Promotor Bromo Marathon dalam konferensi pressnya di Jakarta, Senin (19/5).
Namun, sertifikat itu keluar menunggu sampai rute yang dipakai fix dan tidak berubah setiap tahun penyelenggaraannya. Sebab, kalau berubah, sertifikasi juga akan berubah.
Khusus sertifikasi road, penilaian berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, seperti pelari elite yang diundang, race manajemen dan organisasi event mulai dari persiapan sampai paska acara. Jika, penilaian bagus, akan mendapatkan predikat gold sertifikat yang artinya sangat direkomendasikan untuk diikuti oleh para pelari elit dunia.
"Khusus yang full marathon, 60 persen jalurnya trail dan 40 persennya aspal," jelas Ndang sambil menyebut pemenang Bromo Marathon akan mendapatkan Vegetable Trophy.
Pemenangan Bromo Marathon 2013, Yohann Lessart dari Prancis kabarnya sudah mendaftar. Termasuk pelari dari negara-negara lain yang ikut ambil bagian pada gelaran perdananya tahun lalu.
Tapi, tahun ini jumlah peserta akan dibatasi 3000 pelari, terkait akomodasi yang masih agak sulit. Event amal ini sekaligus pengembangan sport tourism di Indonesia serta wadah bagi para pelari lokal untuk mendapatkan sarana sambil menikmati pemandangan indah yang disuguhkan Gunung Bromo melalui jalur Pasuruan.
"Kami, pemeritah daerah mendukung eksistensi Bromo Marathon. Untuk mengetahui indahnya Bromo Tengger dan semeru itu untuk kita jual sebagai destinasi wisata serta meningkatkan perekonomian daerah melalui pendapatan daerah dari sektor pariwisata," kata Irsyad Yusuf, Bupati Pasuruan.
Alokasi donasi yang diperoleh bromo marathon akan di sumbangkan kepada sekolah-sekolah yang ada disekitar Gunung Bromo. Bentuknya berupa buku bacaan dan kebutuhan masing-masing lokasi sekolah.
Berbekal trek yang menantang, Bromo Marathon siap mendaftarkan event tersebut sebagai event rutin di Kabupaten Pasuruan. Terlebih dua sertifikasi bakal diraih berdasarkan dua kategori marathon yang ada saat ini.
"Sertifikasi dari rute yang digunakan dan road sertifikat yang akan dikeluarkan IAAF atau dalam hal ini PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) setelah penyelenggaraan berakhir," ucap Ndang Mawardi, Promotor Bromo Marathon dalam konferensi pressnya di Jakarta, Senin (19/5).
Namun, sertifikat itu keluar menunggu sampai rute yang dipakai fix dan tidak berubah setiap tahun penyelenggaraannya. Sebab, kalau berubah, sertifikasi juga akan berubah.
Khusus sertifikasi road, penilaian berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, seperti pelari elite yang diundang, race manajemen dan organisasi event mulai dari persiapan sampai paska acara. Jika, penilaian bagus, akan mendapatkan predikat gold sertifikat yang artinya sangat direkomendasikan untuk diikuti oleh para pelari elit dunia.
"Khusus yang full marathon, 60 persen jalurnya trail dan 40 persennya aspal," jelas Ndang sambil menyebut pemenang Bromo Marathon akan mendapatkan Vegetable Trophy.
Pemenangan Bromo Marathon 2013, Yohann Lessart dari Prancis kabarnya sudah mendaftar. Termasuk pelari dari negara-negara lain yang ikut ambil bagian pada gelaran perdananya tahun lalu.
Tapi, tahun ini jumlah peserta akan dibatasi 3000 pelari, terkait akomodasi yang masih agak sulit. Event amal ini sekaligus pengembangan sport tourism di Indonesia serta wadah bagi para pelari lokal untuk mendapatkan sarana sambil menikmati pemandangan indah yang disuguhkan Gunung Bromo melalui jalur Pasuruan.
"Kami, pemeritah daerah mendukung eksistensi Bromo Marathon. Untuk mengetahui indahnya Bromo Tengger dan semeru itu untuk kita jual sebagai destinasi wisata serta meningkatkan perekonomian daerah melalui pendapatan daerah dari sektor pariwisata," kata Irsyad Yusuf, Bupati Pasuruan.
Alokasi donasi yang diperoleh bromo marathon akan di sumbangkan kepada sekolah-sekolah yang ada disekitar Gunung Bromo. Bentuknya berupa buku bacaan dan kebutuhan masing-masing lokasi sekolah.
(akr)