Rakyat Brazil Tolak Jadi Tuan Rumah
A
A
A
SAO PAULO - Aksi protes dan kekerasan kembali pecah di Sao Paulo menjelang pagelaran turnamen Piala Dunia 2014 di Brazil. Ribuan demonstran melakukan protes yang didasari penolakan penyelenggaraan agenda sepakbola yang dinilai hanya menghambur-hamburkan uang dan dianggap tidak membawa manfaat bagi negara mereka.
Menurut laporan Samachar, Jumat (23/5) sebanyak 4.000 orang yang tergabung dalam Anggota Gerakan Pekerja Tunawisma Brasil ( MTST ) berjalan kaki di Stadion Arena Sao Paulo yang menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan pembuka 12 Juni 2014 mendatang. Mereka menuduh pemerintah setempat menghamburkan uang triliunan dolar demi membangun stadion baru, bukannya untuk membuat proyek-proyek sosial atau perumahan
" Saya tidak ingin Piala Dunia di Brazil, kami butuh tempat tinggal. " teriak para demonstran ketika mereka melewati pusat perbelanjaan mewah dikawasan tersebut sembari menuntut pemerintah membuat perumahan murah bagi warga miskin.
Bukan hanya itu spanduk anti Piala Dunia dibentangkan di berbagai kota. Di Sao Paulo, aktivis membawa spanduk bertuliskan “FIFA go home” dan “A World Cup without the people means we’re back on the street again! (Piala Dunia tanpa masyarakat, artinya kami kembali ke jalan)”
Rakyat Brazil terus menuntut pemerintah untuk mendengar keluhan mereka salah satunya dengan melakukan demonstrasi ini. Bagi rakyat Brazil, Piala Dunia yang diselenggarakan oleh negaranya dimanfaatkan untuk menarik perhatian masyarakat dunia tentang masalah mereka.
Presiden Brazil, Dilma Rousseff dilaporkan akan menyelesaikan permasalahan tersebut, ia berjanji akan memberikan solusi mengenai perumahan murah yang dituntut oleh warganya. Namun, untuk mengantisipasi aksi demo yang lebih luas, tentara Brazil dikerahkan untuk mengendalikan kriminalitas di Recife, salah satu kota yang menjadi tempat pertandingan.
Menurut laporan Samachar, Jumat (23/5) sebanyak 4.000 orang yang tergabung dalam Anggota Gerakan Pekerja Tunawisma Brasil ( MTST ) berjalan kaki di Stadion Arena Sao Paulo yang menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan pembuka 12 Juni 2014 mendatang. Mereka menuduh pemerintah setempat menghamburkan uang triliunan dolar demi membangun stadion baru, bukannya untuk membuat proyek-proyek sosial atau perumahan
" Saya tidak ingin Piala Dunia di Brazil, kami butuh tempat tinggal. " teriak para demonstran ketika mereka melewati pusat perbelanjaan mewah dikawasan tersebut sembari menuntut pemerintah membuat perumahan murah bagi warga miskin.
Bukan hanya itu spanduk anti Piala Dunia dibentangkan di berbagai kota. Di Sao Paulo, aktivis membawa spanduk bertuliskan “FIFA go home” dan “A World Cup without the people means we’re back on the street again! (Piala Dunia tanpa masyarakat, artinya kami kembali ke jalan)”
Rakyat Brazil terus menuntut pemerintah untuk mendengar keluhan mereka salah satunya dengan melakukan demonstrasi ini. Bagi rakyat Brazil, Piala Dunia yang diselenggarakan oleh negaranya dimanfaatkan untuk menarik perhatian masyarakat dunia tentang masalah mereka.
Presiden Brazil, Dilma Rousseff dilaporkan akan menyelesaikan permasalahan tersebut, ia berjanji akan memberikan solusi mengenai perumahan murah yang dituntut oleh warganya. Namun, untuk mengantisipasi aksi demo yang lebih luas, tentara Brazil dikerahkan untuk mengendalikan kriminalitas di Recife, salah satu kota yang menjadi tempat pertandingan.
(wbs)