Adu Kuat dari Belakang sampai Depan

Jum'at, 23 Mei 2014 - 16:13 WIB
Adu Kuat dari Belakang...
Adu Kuat dari Belakang sampai Depan
A A A
MADRID - Pertemuan duo Madrid, Real Madrid dan Atletico Madrid di partai puncak Liga Champions bakal menjadi suguhan menarik di akhir pekan. Dengan skuad dan racikan kedua pelatih duel ini diramalkan akan berlangsung sengit. Bisa dikatakan 'perang' akan berlangsung dari lini belakang sampai depan.

Dan berikut ini head to head pemain yang akan berlaga di Estadio Da Luz, Portugal, Minggu (25/5) dini hari WIB.

Iker Casillas v Thibaut Courtois
Pertarungan yang muda dengan yang berpengalaman. Jelas pertandingan ini bagi kiper Atletico Courtius adalah momen bersejarah dan penting di usianya yang masih 22 tahun.

Dibandingkan dengan Casillas yang merupakan kiper senior sekaligus penggawa Timnas Spanyol, Courtois memiliki kelebihan dengan tinggi badannya. Hal inilah yang akan menambah keuntungan Atletico dimana kiper pinjaman dari Chelsea itu bisa mengatisipasi bola-bola atas dan silang.

Tapi, bukan berarti Casillas bisa dengan mudah ditaklukan. Tembok kokoh El Real saat ini sudah berusia 33 tahun kerap menjadi pemain kunci. Kemampuannya membaca permainan lawan menjadi keunggulannya. Sayangnya, di kancah La Liga ia tidak mendapatkan posisi utama dan menjadi cadangan Diego Lopez. Hal ini berbeda dengan Courtois yang menjadi sosok penting sukses Atletico musim ini dengan menjadi kampiun La Liga sekaligus lolos ke final Liga Champions.

Sergio Ramos v Diego Godin
Di lini belakang juga akan mempertontonkan kuatnya tembok yang dibangun kedua tim. Kedua kontestan sepertinya tidak mempunyai pilihan untuk tidak menurunkan Sergio Ramos dan Diego Godin. Sepanjang perjalanan Liga Champions sosok Godin memang menjadi sentral. Ia menjadi batu besar penyerang lawan yang ingin masuk ke jantung pertahanan. Dengan komandonya, soliditas pertahanan Atletico ampuh menahan gempuran lawan.

Hal ini tidak berbeda jauh dengan Ramos. Salah satu pemain Real ini bukan hanya mampu mengkoordinir lini belakang namun juga bisa membantu serangan. Bahkan ia pulalah yang mengoyak jala Bayern Munchen di semifinal.

Angel Di Maria v Koke
Dengan tubuhnya lebih ramping, Di Maria dipastikan lebih ringan bergerak dan mengalirkan bola dibandingkan Koke. Pemain Argentina itu sangat spontan dan berani bertarung. Pertarungan di lini tengah ini akan sangat menarik mengingat Koke juga dikenal sebagai pekerja keras dan rajin membantu pertahanan.

Gareth Bale v Arda Turan
Di partai puncak ini rasanya kedua pelatih, tidak mempunyai pilihan untuk tidak menurunkan kedua pemain ini. Dengan gaya yang berbeda dipastikan akan menjadi pemandangan yang sayang untuk dilewatkan.

Bale sudah sama-sama diketahui bagaimana kekuatan larinya. Sudah banyak bek lawan kerepotan menahan laju pemain asal Wales tersebut. Sementara Arda mempunyai naluri 'pembunuh' pemain yang lincah. Ia tidak segan-segan bermain keras untuk mematikan atau sekadar meneror pemain lawan.

Cristiano Ronaldo v Diego Costa
Ronaldo memang mempunyai kelebihan dibandingkan Costa. Namun keduanya tetap pemain kunci di tim masing-masing. Keduanya pun mempunyai kesamaan yakni, mempunyai daya ledak yang tinggi.

Costa mempunyai keandalan memainkan bola daerah dan berbahaya di kotak penalti. Satu hal lagi nilai plus Costa, tidak kenal lelah.

Bisa Memiliki keunggulan atas Costa tetapi keduanya adalah pemain penting bagi sisi mereka dan mampu memenangkan pertandingan dengan sepotong tipu daya, ledakan kecepatan atau ditembak peledak.

Ronaldo, rasanya tidak perlu dibahas lagi. Lesakan 31 gol di La Liga dan 16 gol di Liga Champions menjadi bukti betapa rakusnya pemain Portugal itu dalam tiap laga.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8445 seconds (0.1#10.140)