Menguji Transisi Sriwijaya FC di Singaperbangsa
A
A
A
PALEMBANG - Transisi permainan dari menyerang ke bertahan dinilai Pelatih Kepala Sriwijaya FC Subangkit masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Kelamahan itu urgent dibenahi jika anak asuhnya ingin mendapatkan hasil maksimal dari Stadion Singaperbangsa, Karawang, homebase Persita Tangerang.
Kesukesan Laskar Wong Kito meraih kemenangan 2-0 atas Persik Kediri di laga terakhir belum menjadi jaminan Asri Akbar dkk bisa melanjutkan tren positif kala berhadapan dengan Pendekar Cisadane, julukan Persita.
Apalagi dipertemuan sebelumnya, tim peraih gelar double winner edisi 2007 ini hanya mampu menang tipis dengan skor 1-0 atas tim asuhan pelatih Fabio Oliviera, saat bermain didepan pendukung sendiri. Karena itu, arsitek asal Pasuruan ini mengharapkan agar komunikasi di antara pemain dan lini per lini bisa kembali diperbaiki agar proses transisi bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapannya.
Karena Persita diyakininya akan tampil ngotot demi mengamankan tiga poin kandang dan sekaligus mendongkrak posisi mereka di papan klasemen sementara wilayah barat. Saat ini Cristian Carrasco dkk bercokol diposisi tujuh dengan posisi 13 dari 11 laga, tambahan tiga akan membuat mereka naik satu peringkat, menggeser Pelita Bandung Raya.
''Dari hasil evaluasi lawan Persik kemarin, kita (jajaran pelatih) melihat jika transisi pemainan tim masih sering terlambat. Sehingga pemain lawan bisa memanfaatkannya, untung saja mereka tidak bisa memaksimalkannya menjadi sebuah gol. Hal inilah yang harus segera dibenahi,ā€¯ungkapnya.
Dari empat pertemuan sebelumnya, SFC memiliki catatan yang bagus saat bertanding melawan Persita, diajang kompetisi Indonesia Super League (ISL) maupun turnamen pramusim Inter Island Cup (IIC), dengan menyapu bersih semua laga dengan kemenangan, baik itu saat bermain di kandang dan tandang.
Tapi pelatih yang akrab disapa Cak Su ini enggan menjadikan hal itu sebagai patokan, sebab menurut dia setelah putaran pertama, seluruh tim peserta telah melakukan evaluasi terhadap kinerja pemain mereka, termasuk juga Persita dan SFC.
Kesukesan Laskar Wong Kito meraih kemenangan 2-0 atas Persik Kediri di laga terakhir belum menjadi jaminan Asri Akbar dkk bisa melanjutkan tren positif kala berhadapan dengan Pendekar Cisadane, julukan Persita.
Apalagi dipertemuan sebelumnya, tim peraih gelar double winner edisi 2007 ini hanya mampu menang tipis dengan skor 1-0 atas tim asuhan pelatih Fabio Oliviera, saat bermain didepan pendukung sendiri. Karena itu, arsitek asal Pasuruan ini mengharapkan agar komunikasi di antara pemain dan lini per lini bisa kembali diperbaiki agar proses transisi bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapannya.
Karena Persita diyakininya akan tampil ngotot demi mengamankan tiga poin kandang dan sekaligus mendongkrak posisi mereka di papan klasemen sementara wilayah barat. Saat ini Cristian Carrasco dkk bercokol diposisi tujuh dengan posisi 13 dari 11 laga, tambahan tiga akan membuat mereka naik satu peringkat, menggeser Pelita Bandung Raya.
''Dari hasil evaluasi lawan Persik kemarin, kita (jajaran pelatih) melihat jika transisi pemainan tim masih sering terlambat. Sehingga pemain lawan bisa memanfaatkannya, untung saja mereka tidak bisa memaksimalkannya menjadi sebuah gol. Hal inilah yang harus segera dibenahi,ā€¯ungkapnya.
Dari empat pertemuan sebelumnya, SFC memiliki catatan yang bagus saat bertanding melawan Persita, diajang kompetisi Indonesia Super League (ISL) maupun turnamen pramusim Inter Island Cup (IIC), dengan menyapu bersih semua laga dengan kemenangan, baik itu saat bermain di kandang dan tandang.
Tapi pelatih yang akrab disapa Cak Su ini enggan menjadikan hal itu sebagai patokan, sebab menurut dia setelah putaran pertama, seluruh tim peserta telah melakukan evaluasi terhadap kinerja pemain mereka, termasuk juga Persita dan SFC.
(aww)