Nufiandani Bergabung, Anam Masih Dinego
Minggu, 25 Mei 2014 - 22:00 WIB
Nufiandani Bergabung, Anam Masih Dinego
A
A
A
SEMARANG - Pencarian yang memakan waktu yang lama untuk mencari sosok penyerang lokal berpengalaman, pengurus PSIS akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada gelandang muda Persijap Jepara Ahmad Nufiandani. Pemain berusia 19 tahun tersebut sudah tiba di Semarang pada Sabtu (24/5) malam.
Kedatangannya ke Kota Atlas cukup istimewa, karena dijemput langsung oleh manajemen di Jepara.
Pengurus sudah cukup lama mengincar pemain yang akrab disapa Dani ini karena memiliki kecepatan. Selama bermain di Persijap, pemain kelahiran 20 November 1994 ini juga menjadi starting eleven dan telah memberi kontribusi satu gol.
Dengan masuknya pemain kelahiran Kediri ini diharapkan bisa mengisi kekurangan lini depan, karena saat ini hanya ada tiga pemain saja, masing-masing Harry Nur, Saptono dan Julio Alcorse. Julio pun tidak bisa tampil saat menjamu Persis Solo pada Sabtu (31/5) lantaran terkena akumulasi kartu.
Praktis pemain depan hanya mengandalkan Saptono dan Herry Nur, serta striker lubang M Yunus. Dani mengaku senang bergabung dengan klub PSIS. "Tentunya senang dan bangga. Apalagi PSIS punya target (lolos ISL)," katanya, saat ditemui di mes pemain, kemarin.
Sebelum memutuskan hijrah ke PSIS dia sebenarnya sudah mendapatkan tawaran dari Deltras Sidoarjo dan Barito Putra. Bahkan, dengan Laskar Antasari sebenarnya tinggal berangkat saja karena sudah dibelikan tiket pesawat. "Tapi ada miskomunikasi dengan manajemen Barito. PSIS ini tim pertama yang mengontak saat masih di Persijap," jelasnya.
Menurut Wahyu, untuk negoisasi dengan Dani sudah deal. Surat keluar dari tim lama sudah ada, tinggal tanda tangan kontrak saja. "Rencananya Selasa (27/5) tanda tangan kontrak," jelasnya.
PSIS memang membutuhkan tambahan satu pemain belakang, untuk mengisi kekurangan personil setelah Abdul Latif dicoret dari tim pada evaluasi putaran pertama. Selain pemain belakang, masih dicari pemain tengah. Sebab, PSIS telah mendepak salah satu pemain gelandang Gipsy Salaita sebelumnya.
Kedatangannya ke Kota Atlas cukup istimewa, karena dijemput langsung oleh manajemen di Jepara.
Pengurus sudah cukup lama mengincar pemain yang akrab disapa Dani ini karena memiliki kecepatan. Selama bermain di Persijap, pemain kelahiran 20 November 1994 ini juga menjadi starting eleven dan telah memberi kontribusi satu gol.
Dengan masuknya pemain kelahiran Kediri ini diharapkan bisa mengisi kekurangan lini depan, karena saat ini hanya ada tiga pemain saja, masing-masing Harry Nur, Saptono dan Julio Alcorse. Julio pun tidak bisa tampil saat menjamu Persis Solo pada Sabtu (31/5) lantaran terkena akumulasi kartu.
Praktis pemain depan hanya mengandalkan Saptono dan Herry Nur, serta striker lubang M Yunus. Dani mengaku senang bergabung dengan klub PSIS. "Tentunya senang dan bangga. Apalagi PSIS punya target (lolos ISL)," katanya, saat ditemui di mes pemain, kemarin.
Sebelum memutuskan hijrah ke PSIS dia sebenarnya sudah mendapatkan tawaran dari Deltras Sidoarjo dan Barito Putra. Bahkan, dengan Laskar Antasari sebenarnya tinggal berangkat saja karena sudah dibelikan tiket pesawat. "Tapi ada miskomunikasi dengan manajemen Barito. PSIS ini tim pertama yang mengontak saat masih di Persijap," jelasnya.
Menurut Wahyu, untuk negoisasi dengan Dani sudah deal. Surat keluar dari tim lama sudah ada, tinggal tanda tangan kontrak saja. "Rencananya Selasa (27/5) tanda tangan kontrak," jelasnya.
PSIS memang membutuhkan tambahan satu pemain belakang, untuk mengisi kekurangan personil setelah Abdul Latif dicoret dari tim pada evaluasi putaran pertama. Selain pemain belakang, masih dicari pemain tengah. Sebab, PSIS telah mendepak salah satu pemain gelandang Gipsy Salaita sebelumnya.
(dka)
