Revitalisasi Jatidiri Diminta Dipercepat
A
A
A
Pemprov Jateng diminta untuk mempercepat revitalisasi Stadion Jatidiri Semarang. Saat ini Jatidiri hanya memiliki kapasitas 18.000 penonton. Hal ini tidak sebanding dengan antusiasme penonton PSIS yang bisa mencapai 25 ribu penonton, setiap kali pertandingan.
Karena banyak yang ingin masuk, akibatnya para penonton di tribun utara, timur dan selatan, banyak yang berdiri. Perlu segera dibenahi agar berstandar internasional.
“Katanya mau direnovasi pada 2016, tapi saya minta 2015 sudah dimulai. Perencanaan, sudah mulai dilakukan tahun ini, dan penyusunan detail engineering design (DED) dimulai pada APBD Perubahan 2014, sehingga tahun depan sudah bisa direvitalisasi,” pinta Direktur PT Mahesa Jenar Semarang (MJS), perusahana pengelola PSIS, Yoyok Sukawi, kemarin.
Dimulainya pada 2016, bersamaan dengan pembangunan sport center. Tidak hanya stadion sepak bola, melainkan juga beberapa venue cabang olahraga (cabor) yang lain. Venue-venue itu nanti pengelolaannya akan diserahkan kepada masing-masing pengurus cabor.
Yoyok berharap, revitalisasi lapangan Jatidiri diutamakan lebih dulu. Karena stadion saat ini kondisinya mendesak untuk perbaiki. Pihaknya sudah menyiapkan rancangan desain stadion dan akan segera dikomunikasikan dengan Pemprov Jateng.“Paling tidak, nanti kapasitasnya 55 ribu penonton,” jelas pemilik nama asli AS Sukawijaya ini.
Menurutnya, lapangan yang ada saat ini nanti tinggal menambah tribun. Karena, tribun saat ini hanya ada di sisi barat. Nantinya disambungkan dimulai dari utara dan selatan dulu. Untuk sisi timur, masih menunggu anggaran lagi.
“Nanti didanai APBN, estimasinya sekitar Rp60 miliar. Kalau pemprov, hanya mampu memberi dana pendamping antara Rp10-15 miliar saja, “ jelas Ketua Komisi E DPRD Jateng ini.
Pantauan di lapangan, atap tribun VIP di beberpa titik sudah terlihat berlubang. Sebelumnya, sejumlah lampu lapangan dibiarkan mati. Tapi, atas biaya dan inisiatif pengelola PSIS Semarang, memperbaiki lampu sendiri.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jateng Budi Santoso menuturkan, sesuai rencana kompleks Stadion Jatidiri akan dibangun sport center. Diharapkan dari tempat tersebut muncul atlet-atlet muda berbakat.
Karena banyak yang ingin masuk, akibatnya para penonton di tribun utara, timur dan selatan, banyak yang berdiri. Perlu segera dibenahi agar berstandar internasional.
“Katanya mau direnovasi pada 2016, tapi saya minta 2015 sudah dimulai. Perencanaan, sudah mulai dilakukan tahun ini, dan penyusunan detail engineering design (DED) dimulai pada APBD Perubahan 2014, sehingga tahun depan sudah bisa direvitalisasi,” pinta Direktur PT Mahesa Jenar Semarang (MJS), perusahana pengelola PSIS, Yoyok Sukawi, kemarin.
Dimulainya pada 2016, bersamaan dengan pembangunan sport center. Tidak hanya stadion sepak bola, melainkan juga beberapa venue cabang olahraga (cabor) yang lain. Venue-venue itu nanti pengelolaannya akan diserahkan kepada masing-masing pengurus cabor.
Yoyok berharap, revitalisasi lapangan Jatidiri diutamakan lebih dulu. Karena stadion saat ini kondisinya mendesak untuk perbaiki. Pihaknya sudah menyiapkan rancangan desain stadion dan akan segera dikomunikasikan dengan Pemprov Jateng.“Paling tidak, nanti kapasitasnya 55 ribu penonton,” jelas pemilik nama asli AS Sukawijaya ini.
Menurutnya, lapangan yang ada saat ini nanti tinggal menambah tribun. Karena, tribun saat ini hanya ada di sisi barat. Nantinya disambungkan dimulai dari utara dan selatan dulu. Untuk sisi timur, masih menunggu anggaran lagi.
“Nanti didanai APBN, estimasinya sekitar Rp60 miliar. Kalau pemprov, hanya mampu memberi dana pendamping antara Rp10-15 miliar saja, “ jelas Ketua Komisi E DPRD Jateng ini.
Pantauan di lapangan, atap tribun VIP di beberpa titik sudah terlihat berlubang. Sebelumnya, sejumlah lampu lapangan dibiarkan mati. Tapi, atas biaya dan inisiatif pengelola PSIS Semarang, memperbaiki lampu sendiri.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jateng Budi Santoso menuturkan, sesuai rencana kompleks Stadion Jatidiri akan dibangun sport center. Diharapkan dari tempat tersebut muncul atlet-atlet muda berbakat.
(wbs)