DPR Sebut Brazil 2014 Pencurian Terbesar dalam Sejarah
A
A
A
SAO PAULO - Gelombang protes di Brasil dan belum siapnya sejumlah stadion mengancam berlangsungnya Piala Dunia 2014. Ajang Piala Dunia bisa menjadi kekacauan sebagai kerusuhan sosial dan mengancam peserta sepak bola. Bahkan para anggota DPR Brazil menilai ajang Piala Dunia 2014 adalah bentuk pencurian terbesar dalam sejarah Brazil.
Menurut keterangan polisi, sekitar 10.000 orang turun ke jalan di kota Belo Horizonte, Brasilia, Manaus, Porto Alegre, Rio de Janeiro dan Sao Paulo, Sabtu (31/05). Demonstran terutama menyerukan perbaikan kondisi sosial dan layanan publik.
Di daerah bisnis Sao Paulo, sekitar 5.000 anggota Gerakan Pekerja Tuna Wisma (MTST) membakar sejumlah ban mobil dan berpawai ke stadion Corinthians Arena, yang akan jadi tempat upacara pembukaan dan pertandingan yang menandainya, antara Brasil dan Kroasia, 12 Juni mendatang.
Demonstran juga mengepung bus-bus yang dipenuhi penumpang, dan menghancurkan jendela kendaraan pada sebuah perusahaan yang jadi sponsor utama turnamen yang diselenggarakan FIFA. Polisi gunakan gas air mata untuk menghadapi demonstran, dan memecahnya kerumunan menjadi beberapa kelompok kecil. Sedikitnya 20 demonstran ditangkap di Sao Paulo. Demikian keterangan polisi. Menurut media lokal, sedikitnya dua fotografer menderita cedera ringan.
Di kota Rio de Janeiro dan ibukota Brasilia, polisi gunakan 'pepper spray' untuk menghalau kelompok-kelompok kecil demonstran, setelah aksi protes utama mereda. Di kota Recife di timur laut, sejumlah remaja menggunakan kesempatan aksi mogok yang dilakukan polisi untuk merampok toko-toko dan merusak. Sekitar 170 orang ditangkap di kota itu dalam dua hari terakhir.
Setelah memblokir beberapa jalan, demonstran di Sao Paulo mengadakan aksi protes sekitar 300 meter dari stadion dan menyerukan, "Piala Dunia tanpa rakyat." Mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengkritik aksi protes massa. Banyak demonstran menyuarakan kemarahan mereka terhadap FIFA yang dinilai hanya peduli dengan kepentingan sendiri.
Sementara itu Romario , bintang timnas Brazil 1994 dan sekarang menjadi seorang politisi sosialis di Chambers Deputi, menyebut turnamen Piala Dunia 2014 adalah ' pencurian terbesar dalam sejarah Brasil .
Menurut keterangan polisi, sekitar 10.000 orang turun ke jalan di kota Belo Horizonte, Brasilia, Manaus, Porto Alegre, Rio de Janeiro dan Sao Paulo, Sabtu (31/05). Demonstran terutama menyerukan perbaikan kondisi sosial dan layanan publik.
Di daerah bisnis Sao Paulo, sekitar 5.000 anggota Gerakan Pekerja Tuna Wisma (MTST) membakar sejumlah ban mobil dan berpawai ke stadion Corinthians Arena, yang akan jadi tempat upacara pembukaan dan pertandingan yang menandainya, antara Brasil dan Kroasia, 12 Juni mendatang.
Demonstran juga mengepung bus-bus yang dipenuhi penumpang, dan menghancurkan jendela kendaraan pada sebuah perusahaan yang jadi sponsor utama turnamen yang diselenggarakan FIFA. Polisi gunakan gas air mata untuk menghadapi demonstran, dan memecahnya kerumunan menjadi beberapa kelompok kecil. Sedikitnya 20 demonstran ditangkap di Sao Paulo. Demikian keterangan polisi. Menurut media lokal, sedikitnya dua fotografer menderita cedera ringan.
Di kota Rio de Janeiro dan ibukota Brasilia, polisi gunakan 'pepper spray' untuk menghalau kelompok-kelompok kecil demonstran, setelah aksi protes utama mereda. Di kota Recife di timur laut, sejumlah remaja menggunakan kesempatan aksi mogok yang dilakukan polisi untuk merampok toko-toko dan merusak. Sekitar 170 orang ditangkap di kota itu dalam dua hari terakhir.
Setelah memblokir beberapa jalan, demonstran di Sao Paulo mengadakan aksi protes sekitar 300 meter dari stadion dan menyerukan, "Piala Dunia tanpa rakyat." Mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengkritik aksi protes massa. Banyak demonstran menyuarakan kemarahan mereka terhadap FIFA yang dinilai hanya peduli dengan kepentingan sendiri.
Sementara itu Romario , bintang timnas Brazil 1994 dan sekarang menjadi seorang politisi sosialis di Chambers Deputi, menyebut turnamen Piala Dunia 2014 adalah ' pencurian terbesar dalam sejarah Brasil .
(wbs)