Pemimpin Gereja Perangi Kasus Eksploitasi Anak di Brazil

Selasa, 03 Juni 2014 - 21:36 WIB
Pemimpin Gereja Perangi Kasus Eksploitasi Anak di Brazil
Pemimpin Gereja Perangi Kasus Eksploitasi Anak di Brazil
A A A
RIO DE JANEIRO - Aksi lanjutan menolak Piala Dunia 2014 pekan depan di Brazil akan terus berlangsung. Kali ini yang akan turun ke jalan adalah para pemimpin gereja di kota tuan rumah event empat tahunan tersebut.

Para pemimpin gereja ini meluncurkan kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran dari atas ratusan ribu anak-anak yang rentan pada risiko eksploitasi seksual selama kompetisi itu berlangsung.

Sudah dipastikan ada sekitar 600 ribu penggemar sepak bola tiba di Brazil dalam hitungan hari. Akan tetapi, negara yang menjadi tuan rumah justru berada di bawah tekanan untuk memerangi reputasi internasional sebagai tujuan pariwisata seks anak.

Menurut kantor berita Charismanews, Selasa (3/6), dari data yang disampaikan UNICEF diperkirakan ada sekitar 250 ribu anak-anak mengalami pelecehan seksual setiap tahun di Brazil. Penelitian dari Childhood Brazil (sebuah organisasi hak asasi manusia dirancang untuk melindungi anak-anak), menunjukkan kejahatan seks terhadap anak meningkat sebesar 66 persen selama Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Untuk itulah, para pemimpin gereja di Brazil akan mengkampanyekan masalah eksploitasi anak ini dalam waktu dekat.

"Selama tiga tahun terakhir, kami telah mempersiapkan gereja-gereja di 12 kota untuk mendorong mereka dalam memobilisasi jemaat mereka, sehingga mereka secara aktif melakukan sesuatu pada hari-hari menjelang dan selama Piala Dunia," kata Ronald Neptunus, koordinator nasional dan seorang misionaris dengan Misi Dunia Serikat di Sao Paulo.

"Sebagai orang Kristen, kita tidak bisa hanya bertepuk tangan dan memuji Tuhan. Kita harus bekerja untuk membuat perbedaan bagi kehidupan orang-orang muda yang berisiko. Seharusnya Piala Dunia ini harus menjadi awal untuk mengubah gaya hidup masyarakat di sini. Bahkan kita perlu pergeseran budaya di gereja-gereja kita, sehingga anak-anak kami dilindung dalam jangka waktu yang panjang," tutupnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5743 seconds (0.1#10.140)