Villa Masih Roh La Furia Roja

Minggu, 08 Juni 2014 - 16:16 WIB
Villa Masih Roh La Furia...
Villa Masih Roh La Furia Roja
A A A
WASHINGTON - David Villa belum habis. Menjalani musim kurang gemilang bersama Atletico Madrid pada musim 2013-2014, David Villa sedikit tenggelam dari ingar bingar La Liga. Pamornya bahkan di bawah bayang-bayang Diego Costa, striker Atletico Madrid berdarah Brasil yang memilih bergabung tim Matador.

Tapi di level internasional, David Villa masih memiliki kelas tersendiri. Gol ganda ke gawang El Salvador di FedEx Stadium, Washington DC, dalam ujicoba terakhir sebelum berangkat ke Brasil, Villa membuktikan Spanyol masih membutuhkan kualitas dan pengalamannya di putaran final Piala Dunia 2014 nanti.

Spanyol memperkenalkan Diego Costa sejak awal laga setelah menderita cedera angkle saat final Liga Champion. Tampilnya striker powerful tersebut cukup menggembirakan mengingat Spanyol tidak banyak memiliki striker murni dan lebih akrab dengan strategi false nine sejak Piala Dunia 2010 silam.

Namun Costa belum mendapatkan menit-menit terbaiknya menghadapi pertahanan tangguh El Salvador. Dia hanya memenangi sebuah pinalti kala laga baru berjalan empat menit yang gagal dieksekusi Cesc Fabregas. Bermain selama 74 menit sebelum diganti Xavi Hernandes, Costa tidak efektif menghadapi lawan dengan strategi negatif.

Menguasai penuh FedEx Stadium, Spanyol membutuhkan striker speasialis ruang sempit seperti David Villa. Dimainkan di babak kedua menggantikan Cesc Fabregas yang bermain kurang meyakinkan, David Villa terbukti menjadi pemecah kebuntuan dengan memborong dua gol pada menit 60' dan 88'.

Striker berusia 32 tahun tersebut kelihatannya bakal dipercaya turun menghadapi Belanda pada laga pembuka di Brasil nanti. Belum sempurnanya penampilan Fabregas, yang sudah gagal mengeksekusi tiga pinalti sepanjang karir internasionalnya, bisa memberikan ruang kepada Villa.

Spanyol sendiri bermain standar dengan umpan pendek dan ball possession yang sangat mencolok, 80% berbanding 20%. Sama sekali tidak ada yang istimewa dari pertandingan kontra El Salvador, sebuah negara kecil di Amerika Tengah yang sepakbolanya sempat diliputi berbagai skandal dan tidak pernah masuk putaran final Piala Dunia sejak 1982.

Memiliki postur yang lebih baik, El Salvador sepertinya menunjukkan bagaimana menahan tim Matador dengan permainan defensif. Paling tidak strategi mereka berhasil selama satu jam, sebelum David Villa mengubah keadaan. Pastinya, Spanyol belum bermain dengan kualitas terbaik mereka.
Tapi itu bukan sebuah persoalan bagi Pelatih Spanyol Vicente del Bosque yang meyakini timnya dalam mood terbaik sebelum mengawali Piala Dunia 2014. “Kami sangat opsimistis dalam mengawali Piala Dunia 2014. Kondisi sangat bagus dan semua pemain secara fisik terus membaik,” sebutnya.

Dia tak lupa memberikan pujian kepada David Villa yang menyumbang efektivitas bagi timnya lawan El Salvador. “Kita semua tahu siapa David Villa. Dalam posisi yang sulit dengan ruang terbatas, dia adalah striker terbaik di dunia,” puji Vicente del Bosque. Sebuah sinyal bahwa Villa bakal menjadi kekuatan vital Spanyol di Brasil.

Del Bosque hingga kini belum menetukan line-up yang pasti untuk pertandingan pembuka Grup B versus Belanda. “Kami sudah menetapkan sembilan atau 10 pemain, kalau pun masih ada keraguan terkait dua pemain, itu masih normal,” demikian Del Bosque.

Spanyol adalah juara bertahan setelah mengangkat trofi pada 2010 silam di Afrika Selatan. Walau berstatus pemegang trofi, namun Xavi Hernandes dkk diragukan bisa menjuarai Piala Dunia 2014 Brasil, dengan alasan belum pernah ada tim Eropa yang menjadi juara di Benua Amerika.

EL SALVADOR: Hernandez, García, Mendoza, Barríos, Larín, Álvarez, D. Cerén, Menjívar, Flores, Santamaría, Burgos

SPAIN: Casillas; Juanfran, Ramos, Javi Martínez, Jordi Alba; Xabi Alonso, Koke, Iniesta; Pedro, Fabregas, Diego Costa
(wbs)
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4557 seconds (0.1#10.24)