Lima Alasan Piala Dunia 2014 Tak Bermutu

Senin, 09 Juni 2014 - 15:23 WIB
Lima Alasan Piala Dunia 2014 Tak Bermutu
Lima Alasan Piala Dunia 2014 Tak Bermutu
A A A
SAO PAULO - Perhelatan Piala Dunia 2014 hanya tinggal hari lagi. Namun, berbagai masalah terus menghampiri Brazil yang menjadi tuan rumah turnamen sepak bola terbesar di dunia.

Permasalahan yang dihadapi negeri Samba itu mulai dari belum selesainya pembangunan sejumlah sarana dan prasarana pendukung hingga demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Brazil yang menolak Piala Dunia.

Metro mengklaim ada lima alasan yang membuat penyelenggaran Piala Dunia 2014 tak bermutu. Berikut lima alasan tersebut.

1. Pemain top absen

Absennya sejumlah pemain top membuat Piala Dunia 2014 terasa kurang afdol. Pemain yang absen seperti Gareth Bale (Wales), Robert Lewandowski (Polandia) dan Zlatan Ibrahimovic (Swedia) karena timnya gagal lolos.

Selain mereka, ada juga pemain yang tidak bisa membela timnya di Brazil karena cedera seperti Radamel Falcao, Frank Ribery, Ilkay Gundogan, Kevin Strootman dan Marco Reus.

Bahkan ada pemain yang diragukan bermain karena masih belum fit dari cedera. Mereka adalah Cristiano Ronaldo (Portugal), Luis Suarez (Uruguay), dan Romelu Lukaku (Belgia).

2. Khawatir adanya match-fixing

Dalam sebuah laporan New York Times beberapa waktu lalu yang mengindikasikan adanya match-fixing (pengaturan skor). Ada kekhawatiran bahwa FIFA tidak bisa ambil sikap tegas untuk mencegah kasus itu di turnamen musim panas ini, terutama ketika laporan yang sama menunjukkan bahwa pertandingan Piala Dunia adalah target potensial untuk adanya pengaturan skor.

3. Kurangnya dukungan masyarakat lokal

Dalam jajak pendapat terbaru dilaporkan bahwa enam dari 10 warga Brazil tidak mendukung Piala Dunia dan kurang dukungan publik dapat menyebabkan anjloknya suporter yang datang ke pertandingan. Jika hal ini terjadi, maka suasana stadion akan lengang. Hal ini akan menjadi preseden buruk buat pemerinta Brazil.

Dalam hal ini, begitu banyak tekanan pada tim Brazil. Jika mereka tampil baik, antusias suporter akan meningkat. Namun, sebaliknya penonton tidak akan datang ke stadion.

4. Permasalahan konstruki

Inilah yang menjadi permasalahan serius yang dihadapi Brazil sebagai host Piala Dunia. Stadion Sao Paulo yang bakal menjadi stadion pembuka Piala Dunia tidak akan memiliki atap sampai selesainya turnamen. Kondisi ini menjadi salah satu contoh buruknya persiapan Brazil.

Selain masalah stadion, pembangunan bandara penunjang juga belum usai 100 persen. Hal ini dipastikan akan menganggu aktivitas suporter tim lain yang datang ke negara Amerika Latin itu untuk menyaksikan perjuangan tim kesayangannya.

5. Pergolakan politik

Masalah ini menjadi yang paling krusial dari semua permasalahan yang terjadi sebelum Piala Dunia. Banyaknya pekerja stadion yang tewas, kemiskinan yang makin menjulang, serta biaya penyelenggaran yang semakin besar telah menyebabkan demonstrasi oleh publik.

Meskipun FIFA mengklaim Piala Dunia ada di bawah kendalinya, namun pada kenyataannya aksi-aksi demonstrasi tetap terjadi. Bulan lalu, 20 ribu orang yang tergabung dalam Gerakan Buruh Tunawisma memblokir jalan sejauh 150 mil. Aksi ini menjadi masalah yang nyata di Piala Dunia.
(dka)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6101 seconds (0.1#10.140)