Kenangan Buruk Sneijder Di Piala Dunia
Rabu, 11 Juni 2014 - 10:08 WIB
Kenangan Buruk Sneijder Di Piala Dunia
A
A
A
SAO PAULO - Kenangan buruk yang menimpa tim nasional Belanda di final Piala Dunia 2010, ternyata masih menggelayut di pikiran Wesley Sneijder. Betapa tidak, gol tunggal Andres Iniesta mengantarkan Spanyol merebut trofi juara pertama kalinya.
Sneijder menjelaskan bahwa kegagalan Belanda mengatasi Spanyol di final dianggap sebagai momen terburuk dalam karirnya. "Final melawan Spanyol adalah kekecewaan terbesar dalam karir saya. Saya harus melewati pertandingan dengan sengit, sayang kami tidak bisa menahannya. Padahal kami sangat dekat untuk mengamankan trofi, tapi kejadian buruk itu terjadi hanya empat menit sebelum pertandingan berakhir," kenang mantan pemain Real Madrid dikutip Goal, Rabu (11/6).
Hal senada juga disampaikan Arjen Robben. Winger Bayern Muenchen itu mengaku, kecewa saat peluang emas di menit ke-62 gagal dimanfaatkannya dengan gol. Padahal saat itu, dia tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Iker Casillas.
"Kekecewaan adalah bagian dari karir seorang olahragawan. Kami begitu dekat untuk memenangkan turnamen. Saya akan selalu memiliki rasa sakit itu. Tapi semuanya sudag terjadi dan kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi."
Sneijder menjelaskan bahwa kegagalan Belanda mengatasi Spanyol di final dianggap sebagai momen terburuk dalam karirnya. "Final melawan Spanyol adalah kekecewaan terbesar dalam karir saya. Saya harus melewati pertandingan dengan sengit, sayang kami tidak bisa menahannya. Padahal kami sangat dekat untuk mengamankan trofi, tapi kejadian buruk itu terjadi hanya empat menit sebelum pertandingan berakhir," kenang mantan pemain Real Madrid dikutip Goal, Rabu (11/6).
Hal senada juga disampaikan Arjen Robben. Winger Bayern Muenchen itu mengaku, kecewa saat peluang emas di menit ke-62 gagal dimanfaatkannya dengan gol. Padahal saat itu, dia tinggal berhadapan satu lawan satu dengan Iker Casillas.
"Kekecewaan adalah bagian dari karir seorang olahragawan. Kami begitu dekat untuk memenangkan turnamen. Saya akan selalu memiliki rasa sakit itu. Tapi semuanya sudag terjadi dan kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi."
(nug)
