Antisipasi Pembalasan
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Laga awal Piala Dunia 2014 Brasil bakal diwarnai 'de ja vu'. Spanyol bakal meladeni Belanda di pertandingan pembuka Grup B di Arena Fonte Nova, Salvador. Walau disebut 'de ja vu', sesungguhnya bagi Spanyol pertandingan nanti bisa sangat berbeda.
Lawan bakal membawa spirit pembalasan karena dikalahkan di final Piala Dunia 2010 silam. Walau memiliki kekuatan yang lebih apik dibanding Belanda, La Furia Roja belum mau menepuk dada. Mereka menyadari Belanda punya kemampuan tersendiri menghadapi 'tiki-taka'.
Potensi untuk mengejutkan Spanyol juga masih ada karena pemain sekelas Robin van Persie dan Arjen Robben memiliki kelas tersendiri. Terutama Robben yang membawa rasa penasaran luar biasa setelah menyia-nyiakan satu kesempatan emas di final empat tahun silam, saat sontekannya dibendung Iker Casillas.
“Momen itu (membuang peluang) sangat berat bagi Robben dan Belanda. Saya dan Robben kerap membicarakannya. Jelas Belanda tidak akan mengulangi hal seperti itu lagi. Saya yakin Spanyol harus berjuang ekstra keras untuk bisa memenangi pertandingan lawan Belanda,” ujar bek Spanyol Javi Martinez.
Kendati Belanda dikabarkan akan bermain negatif, bukan berarti Spanyol lebih memiliki kesempatan mudah untuk mencetak gol dan memenangi pertandingan. Javi Martinez yakin dirinya dan bek Spanyol lain harus siap menghadapi potensi kejutan yang dibuat lini depan Belanda.
Situasi seperti itu juga diyakini entrenador La Furia Roja Vicente del Bosque. Timnya harus memberikan respons bagus pada setiap transisi yang dibuat Belanda. Prediksinya, seperti dilansir Marca, Belanda akan sangat kokoh dengan menempatkan lima atau enam pemain bertahan sekaligus.
“Spanyol akan mempertahankan caranya dalam menghadapi Belanda. Kami harus paham bahwa Belanda akan mengandalkan transisi dari bertahan dan menyerang. Kami harus berimbang dalam bermain dan kondisi tim yang bagus sangat mendukung kami untuk melakukan itu,” jelas del Bosque.
Pelatih yang menyabet gelar Piala Dunia dan Euro dalam kurun waktu empat tahun tersebut meyakini Arjen Robben dan Robin van Persie bakal menjadi aset utama Belanda menghadapi Spanyol. Ditambah Wesley Sneijder, pasukan pendobrak Belanda masih bisa disebut membahayakan.
Gelandang David Silva turut memberi pandangannya jelang pertarungan di Arena Fonte Nova. Pemain milik Manchester City ini menyatakan Spanyol tidak perlu mengubah gaya untuk menghadapi berbagai strategi lawan, salah satunya Belanda. Spanyol, disebutnya sudah nyaman dengan gaya bermain seperti sekarang.
“Apakah lawan akan memakai lima pemain bertahan sekali pun, kami tetap akan mempertahankan gaya permainan dan harus merasa nyaman. Lawan Belanda masih terasa seperti pertandingan final bagi saya. Mereka tentu akan berupaya membalas kekalahan di Afrika Selatan. Kami siap,” ujarnya kepada Eurosport.
Jika Spanyol bisa mengalahkan Belanda, secara matematis akan lebih mudah menghadapi partai selanjutnya. Sebaliknya, jika tim Matador bertekuk lutut, maka pilihan satu-satunya adalah memenangi pertandingan lawan Chile danm Australia. “Itulah kenapa pertandingan ini sangat penting,” tandas Silva.
Lawan bakal membawa spirit pembalasan karena dikalahkan di final Piala Dunia 2010 silam. Walau memiliki kekuatan yang lebih apik dibanding Belanda, La Furia Roja belum mau menepuk dada. Mereka menyadari Belanda punya kemampuan tersendiri menghadapi 'tiki-taka'.
Potensi untuk mengejutkan Spanyol juga masih ada karena pemain sekelas Robin van Persie dan Arjen Robben memiliki kelas tersendiri. Terutama Robben yang membawa rasa penasaran luar biasa setelah menyia-nyiakan satu kesempatan emas di final empat tahun silam, saat sontekannya dibendung Iker Casillas.
“Momen itu (membuang peluang) sangat berat bagi Robben dan Belanda. Saya dan Robben kerap membicarakannya. Jelas Belanda tidak akan mengulangi hal seperti itu lagi. Saya yakin Spanyol harus berjuang ekstra keras untuk bisa memenangi pertandingan lawan Belanda,” ujar bek Spanyol Javi Martinez.
Kendati Belanda dikabarkan akan bermain negatif, bukan berarti Spanyol lebih memiliki kesempatan mudah untuk mencetak gol dan memenangi pertandingan. Javi Martinez yakin dirinya dan bek Spanyol lain harus siap menghadapi potensi kejutan yang dibuat lini depan Belanda.
Situasi seperti itu juga diyakini entrenador La Furia Roja Vicente del Bosque. Timnya harus memberikan respons bagus pada setiap transisi yang dibuat Belanda. Prediksinya, seperti dilansir Marca, Belanda akan sangat kokoh dengan menempatkan lima atau enam pemain bertahan sekaligus.
“Spanyol akan mempertahankan caranya dalam menghadapi Belanda. Kami harus paham bahwa Belanda akan mengandalkan transisi dari bertahan dan menyerang. Kami harus berimbang dalam bermain dan kondisi tim yang bagus sangat mendukung kami untuk melakukan itu,” jelas del Bosque.
Pelatih yang menyabet gelar Piala Dunia dan Euro dalam kurun waktu empat tahun tersebut meyakini Arjen Robben dan Robin van Persie bakal menjadi aset utama Belanda menghadapi Spanyol. Ditambah Wesley Sneijder, pasukan pendobrak Belanda masih bisa disebut membahayakan.
Gelandang David Silva turut memberi pandangannya jelang pertarungan di Arena Fonte Nova. Pemain milik Manchester City ini menyatakan Spanyol tidak perlu mengubah gaya untuk menghadapi berbagai strategi lawan, salah satunya Belanda. Spanyol, disebutnya sudah nyaman dengan gaya bermain seperti sekarang.
“Apakah lawan akan memakai lima pemain bertahan sekali pun, kami tetap akan mempertahankan gaya permainan dan harus merasa nyaman. Lawan Belanda masih terasa seperti pertandingan final bagi saya. Mereka tentu akan berupaya membalas kekalahan di Afrika Selatan. Kami siap,” ujarnya kepada Eurosport.
Jika Spanyol bisa mengalahkan Belanda, secara matematis akan lebih mudah menghadapi partai selanjutnya. Sebaliknya, jika tim Matador bertekuk lutut, maka pilihan satu-satunya adalah memenangi pertandingan lawan Chile danm Australia. “Itulah kenapa pertandingan ini sangat penting,” tandas Silva.
(wbs)