Kans 16 Besar, PSIM Siapkan Modal Rp1 Miliar
A
A
A
YOGYAKARTA - Jalan PSIM Yogyakarta lolos ke babak 16 besar terbuka lebar. Fakta itu membuat manajemen tim berjuluk Laskar Mataram harus berpikir keras untuk memenuhi pendanaan. Setidaknya, PSIM mempunyai modal Rp1 miliar ketika ingin ikut dalam putaran tersebut untuk mencari tim yang nantinya masuk ke kompetisi di atasnya, Indonesia Super League (ISL).
Direktur Utama PT. Putra Insan Mandiri (PIM) Dwi Irianto mengatakan, anggaran yang dibutuhkan memang dirasa sangat besar dan berat bagi timnya. Namun, dirinya menyatakan, pihaknya akan berusaha untuk memenuhinya karena kesempatan seperti ini (lolos ke babak 16 besar) sangat sulit didapatkan.
''Anggaran bisa tembus 1 miliar rupiah. Ada atau tidak ada, harus ada. Kesempatan seperti ini sulit untuk terulang kembali, kenapa tidak kita ambil. Nanti akan kita bahas dulu dengan seluruh pengurus,''kata pria yang biasa disapa Mbah Putih ini, Jumat (13/6).
Menurutnya, untuk memecahkan masalah tersebut salah satu jalannya adalah Haryadi, yang sebagai Wali Kota Yogyakarta saat ini. Diharapkannya, dia bisa menggaet sponsor-sponsor terutama dari lokal. ''Pak haryadi sebagai wali kota Jogja, diharap bisa menggaet sponsor lokal,''tuturnya.
Lanjut Mbah Putih, timnya lolos ke 16 besar juga masih bergantung kepada kebijakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Di mana salah satu tim yang ada di grup lima Divisi Utama, yaitu Persenga Nganjuk apakah akan didiskualifikasi atau tidak.
Sebab, Persenga telah kalah dua kali walk over (WO) yaitu melawan timnya dan Perseman. Jika akan didiskualifikasi, maka poin yang didapatkan timnya dari kemenangan melawan Persenga pun akan dikurangi.
''Kita tunggu kepastian PSSI mengenai Persenga nanti. Jika Nganjuk didiskualifikasi maka semua tim yang ada di grup lima mempunyai peluang yang sama untuk lolos ke 16 besar ataupun masuk ke zona degradasi,''ucapnya.
Dirinya berharap Persenga tidak didiskualifikasi. Itu artinya, nilai timnya pun tak akan berubah dan sementara masih memuncaki klasemen grup lima dengan raihan 18 poin.''Kita berharap Nganjuk tidak didiskualifikasi. Awal Agustus nanti mungkin sudah keluar keputusannya (dari PSSI),''ujarnya.
Direktur Utama PT. Putra Insan Mandiri (PIM) Dwi Irianto mengatakan, anggaran yang dibutuhkan memang dirasa sangat besar dan berat bagi timnya. Namun, dirinya menyatakan, pihaknya akan berusaha untuk memenuhinya karena kesempatan seperti ini (lolos ke babak 16 besar) sangat sulit didapatkan.
''Anggaran bisa tembus 1 miliar rupiah. Ada atau tidak ada, harus ada. Kesempatan seperti ini sulit untuk terulang kembali, kenapa tidak kita ambil. Nanti akan kita bahas dulu dengan seluruh pengurus,''kata pria yang biasa disapa Mbah Putih ini, Jumat (13/6).
Menurutnya, untuk memecahkan masalah tersebut salah satu jalannya adalah Haryadi, yang sebagai Wali Kota Yogyakarta saat ini. Diharapkannya, dia bisa menggaet sponsor-sponsor terutama dari lokal. ''Pak haryadi sebagai wali kota Jogja, diharap bisa menggaet sponsor lokal,''tuturnya.
Lanjut Mbah Putih, timnya lolos ke 16 besar juga masih bergantung kepada kebijakan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Di mana salah satu tim yang ada di grup lima Divisi Utama, yaitu Persenga Nganjuk apakah akan didiskualifikasi atau tidak.
Sebab, Persenga telah kalah dua kali walk over (WO) yaitu melawan timnya dan Perseman. Jika akan didiskualifikasi, maka poin yang didapatkan timnya dari kemenangan melawan Persenga pun akan dikurangi.
''Kita tunggu kepastian PSSI mengenai Persenga nanti. Jika Nganjuk didiskualifikasi maka semua tim yang ada di grup lima mempunyai peluang yang sama untuk lolos ke 16 besar ataupun masuk ke zona degradasi,''ucapnya.
Dirinya berharap Persenga tidak didiskualifikasi. Itu artinya, nilai timnya pun tak akan berubah dan sementara masih memuncaki klasemen grup lima dengan raihan 18 poin.''Kita berharap Nganjuk tidak didiskualifikasi. Awal Agustus nanti mungkin sudah keluar keputusannya (dari PSSI),''ujarnya.
(aww)