Gilas Bosnia Jadi Harga Mati

Sabtu, 21 Juni 2014 - 05:28 WIB
Gilas Bosnia Jadi Harga...
Gilas Bosnia Jadi Harga Mati
A A A
CUIABA- - Nigeria menjadi asa bagi Benua Afrika untuk bisa berbicara di Piala Dunia 2014 Brasil. Setelah Kamerun pulang lebih dulu dan diprediksi bakal disusul Algeria, harapan tinggal ada di pundak Nigeria yang masih memiliki peluang lolos.

Sayang, jelang laga kedua kontra Bosnia Herzegovina di Arena Pantanal, Nigeria dirundung duka ganda. Selain aksi pengeboman di lokasi nonton bareng Piala Dunia di Nigeria yang membunuh 14 orang, tim yang akan bertanding juga terancam kehilangan empat pemain sekaligus.

Badai cedera membuat tim ramuan Stephen Keshi dipastikan kehilangan bek Godfrey Oboabona. Tiga lainnya juga belum 100% bugar yakni Kenneth Ameruo, Ahmed Musa dan Reuben Gabriel. Jika kehilangan semua nama di atas, sesungguhnya terlalu banyak mengingat Nigeria belum mencatat performa terbaiknya di laga perdana lalu.

Ditahan Iran tanpa gol, Elang Super sama sekali tidak diunggulkan saat bertemu Bosnia. "Situasinya kurang bagus. Ada pemain cedera dan kami belum bisa bermain di level terbaik. Tapi kami harus berjuang keras karena peluang lolos masih ada," sebut pelatih Stephen Keshi kepada Daily Trust.
Peristiwa bom bunuh diri di negaranya, diharapkan memantik motivasi pemain untuk memberikan hasil terbaik. "Kami sangat sedih dengan peristiwa itu. Kami tergerak untuk memberikan sesuatu kepada masyarakat Nigeria. Semoga kami bisa," imbuhnya.

Seperti halnya Kamerun dan Algeria, Nigeria juga belum memberikan prospek positif. Pertandingan lawan Bosnia bisa menjadi kesempatan terakhir karena di laga terakhir fase grup nanti Nigeria bakal bersua Argentina, lawan terberat di grup ini dan kesempatan menang jauh lebih kecil.

"Nigeria harus menang kalau ingin lolos. Bosnia kalah di pertandingan sebelumnya tapi bukan berarti mereka lemah karena lawannya Argentina. Sejauh pemain bisa melakukan tugasnya dengan baik, saya masih tetap optimistis," demikian Stephen Keshi.

Ekspektasi besar juga ditatap Bosnia Herzegovina yang sukses menghadapi sihir Lionel Messi dkk. Kebobolan dua bola lawan Argentina yang salah satunya gol bunuh diri, dianggap sebagai pemanasan bagi pelatih Safet Susic. Dia meyakini timnya belum mengeluarkan permainan terbaik.

"Saya yakin tim belum menunjukkan performa yang kapabel saat lawan Argentina. Kami harus meningkatkan level. Saya berharap Argentina terus menang, sehingga persaingan untuk runner up terjadi antara Bosnia, Nigeria dan Iran," tutur Susic kepada YahooSport.

Susic masih menggodok formasi yang tepat untuk meningkatkan daya penetrasi timnya. Formasi 4-5-1 yang kelihatan kurang bertaring, ada kemungkinan dipermak menjadi 4-4-2 dengan menduetnya Edin Dzeko dan Vedad Ibisevic, pemain yang mencetak gol ke gawang Argentina.

"Vedad (Ibisevic) bermain bagus sebagai pemain pengganti dan mencetak gol ke gawang Argentina. Saya masih melihat bagaimana efektivitas dia ketika dipasangkan dengan Edin Dzeko. Yang pasti kami membutuhkan gol untuk menang," sebut Susic.

Performa menjanjikan di laga perdana lalu membuat Bosnia diunggulkan bisa melewati Nigeria. Dari mutu permainan serta organisasi tim, Bosnia memang lebih prospektif untuk berkembang dibandingkan seteru dari Afrika.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1273 seconds (0.1#10.140)