Xherdan Shaqiri Cs Tinggalkan Puasa
A
A
A
Puasa menjadi salah satu topik bahasan di Timnas Swiss. Pasalnya, separo pemain inti die Nati menjadi penganut muslim. Adalah Xherdan Shaqiri, Granit Xhaka, Haris Seferovic, Admir Memehdi, Valon Behrami hingga Gokhan Inler masih tercatat beragama Islam.
Namun, jauh-jauh hari, pemain inti die Nati ini, bertekad meninggalkan puasa saat laga penentuan ke perempat final melawan Argentina.''12 jam tanpa makan minum, untuk pemain sepak bola di Piala Dunia, sulit jadinya tampil maksimal,''ungkap Hamzah Serefovic, ayah kandung Haris Serefovic, dari Sursee, Lucerne, Swiss Tengah, kepada wartawan.
Hamzah yakin, anaknya, Haris Serefovic, tidak akan menjalankan ibadah puasa Selasa (1/7) nanti. ''Islam itu fleksibel, dan agama itu untuk kemaslahatan manusia, bukan sebaliknya,''imbuh Hamzah. Lagi pula, puasa yang ditinggalkan Haris, bisa dilakukan dalam waktu yang lain, ketika tidak sedang mengemban tugas negara seperti bertanding dalam Piala Dunia.
Xherdan Shaqiri, Granit Xhaka, juga Inler, hingga kini belum memberikan pernyataan sehubungan dengan puasa atau tidak ketika melawan Argentina. Namun Marco Von Ah, Humas die Nati, dalam sms yang dikirimkan ke KORAN SINDO, menegaskan bahwa puasa tidak ada dalam Timnas Swiss. ''Tak ada yang puasa, tak ada tema puasa saat ini,''kata Marco Von Ah.
Setahun silam, khususnya Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka, berkicau dalam twitternya dengan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada penggemarnya. Kali ini, ucapan serupa, tidak ditemukan dalam twitter mereka.
Swiss sebenarnya menganut sistem negara religius karena pemerintah melalui pajak rakyat, masih membiayai gereja. Hanya saja, masyarakat Swiss umumnya tidak lagi begitu mementingkan agama. Gereja hanya terisi oleh orang orang tua, sementara anak muda, sudah jarang lagi ke gereja. Shaqiri dan Xhaka yang masuk generasi Swiss yang tidak mementingkan agama dalam kehidupannya, hanya menjalankan ajaran Islam KTP saja.
Di Swiss Super League, beberapa pemain asing yang merumput di sini. Beberapa orang dikenal tetap rajin puasa meski harus menjalankan pertandingan.''Misalnya, Yassin Chikawi, pemain FC Zurich asal Tunisia, kalau dia rajin puasa walau harus juga bertanding. Kalau mereka yang tumbuh dan besar di Swiss, sudah biasa tidak puasa, termasuk Shaqiri,” kata Patrick, wartawan dari Jenewa.
Namun, jauh-jauh hari, pemain inti die Nati ini, bertekad meninggalkan puasa saat laga penentuan ke perempat final melawan Argentina.''12 jam tanpa makan minum, untuk pemain sepak bola di Piala Dunia, sulit jadinya tampil maksimal,''ungkap Hamzah Serefovic, ayah kandung Haris Serefovic, dari Sursee, Lucerne, Swiss Tengah, kepada wartawan.
Hamzah yakin, anaknya, Haris Serefovic, tidak akan menjalankan ibadah puasa Selasa (1/7) nanti. ''Islam itu fleksibel, dan agama itu untuk kemaslahatan manusia, bukan sebaliknya,''imbuh Hamzah. Lagi pula, puasa yang ditinggalkan Haris, bisa dilakukan dalam waktu yang lain, ketika tidak sedang mengemban tugas negara seperti bertanding dalam Piala Dunia.
Xherdan Shaqiri, Granit Xhaka, juga Inler, hingga kini belum memberikan pernyataan sehubungan dengan puasa atau tidak ketika melawan Argentina. Namun Marco Von Ah, Humas die Nati, dalam sms yang dikirimkan ke KORAN SINDO, menegaskan bahwa puasa tidak ada dalam Timnas Swiss. ''Tak ada yang puasa, tak ada tema puasa saat ini,''kata Marco Von Ah.
Setahun silam, khususnya Xherdan Shaqiri dan Granit Xhaka, berkicau dalam twitternya dengan mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa kepada penggemarnya. Kali ini, ucapan serupa, tidak ditemukan dalam twitter mereka.
Swiss sebenarnya menganut sistem negara religius karena pemerintah melalui pajak rakyat, masih membiayai gereja. Hanya saja, masyarakat Swiss umumnya tidak lagi begitu mementingkan agama. Gereja hanya terisi oleh orang orang tua, sementara anak muda, sudah jarang lagi ke gereja. Shaqiri dan Xhaka yang masuk generasi Swiss yang tidak mementingkan agama dalam kehidupannya, hanya menjalankan ajaran Islam KTP saja.
Di Swiss Super League, beberapa pemain asing yang merumput di sini. Beberapa orang dikenal tetap rajin puasa meski harus menjalankan pertandingan.''Misalnya, Yassin Chikawi, pemain FC Zurich asal Tunisia, kalau dia rajin puasa walau harus juga bertanding. Kalau mereka yang tumbuh dan besar di Swiss, sudah biasa tidak puasa, termasuk Shaqiri,” kata Patrick, wartawan dari Jenewa.
(aww)