Luciano dan Hotel Makassar
Selasa, 01 Juli 2014 - 09:54 WIB
Luciano dan Hotel Makassar
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Apa kabar Luciano Leandro? Mantan pemain PSM Makassar dan Persija Jakarta tersebut terlihat bugar meski tidak lagi muda. Dia juga masih terlihat bersahaja, sama seperti ketika masih bermain. "Bagaimana? Senang selama berada di Brazil?" begitu tanyanya kepada KORAN SINDO.
Luciano hadir di Rio de Janeiro meski tidak berdomisili di kota tersebut. Dia menjadi guide rekan jurnalis Indonesia selama bertugas di Brazil. "Luci tidak menerima bayaran. Dia membantu sukarela karena senang terlibat. Apalagi ini kegiatan sepak bola," tutur rekan wartawan yang enggan disebutkan identitasnya.
Pada dasarnya suka bola, Luciano tetap beraktivitas di cabang olahraga yang membesarkan namanya tersebut. Dia sempat melatih tim amatir tempatnya berdomisili sekarang, Macae, sekitar dua jam perjalanan mobil dari Rio de Janeiro. Namun kontraknya sudah habis. Kini Luciano terlibat dalam komite kompetisi setempat. Harapannya cuma satu. "Semoga liga ini nantinya menghasilkan tim profesional yang mengikuti turnamen regional," tuturnya.
Luciano menggunakan tabungan hasil mencari nafkah di Indonesia untuk membuka hotel. Dia menamai tempat makan itu Makassar, saking terkesannya dengan petualangannya di sana. Maklum, di situlah cintanya dengan Denise berkembang. Hubungan mereka menghasilkan seorang putri bernama Yasmin, yang juga lahir di ibu kota Sulawesi Selatan tersebut.
Hotel Makassar berdiri tahun 2004. Tempat ini merupakan kenangan pada kehidupan semasa bermain di Indonesia. Luciano mendesain tempat penginapan ini dengan segala sesuatu yang berbau Makassar. Tidak hanya itu, nama ruangan dan kamar pun memakai istilah khas Sulawesi, dan juga menyediakan beberapa penganan khas Makassar.
Luciano bukan satu-satunya mantan pesepak bola Brazil yang membantu wartawan Indonesia yang bertugas meliput Piala Dunia. Rekan Luciano di PSM yang kini menangani Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago, mencari dan menyediakan apartemen bagi mereka.
Luciano hadir di Rio de Janeiro meski tidak berdomisili di kota tersebut. Dia menjadi guide rekan jurnalis Indonesia selama bertugas di Brazil. "Luci tidak menerima bayaran. Dia membantu sukarela karena senang terlibat. Apalagi ini kegiatan sepak bola," tutur rekan wartawan yang enggan disebutkan identitasnya.
Pada dasarnya suka bola, Luciano tetap beraktivitas di cabang olahraga yang membesarkan namanya tersebut. Dia sempat melatih tim amatir tempatnya berdomisili sekarang, Macae, sekitar dua jam perjalanan mobil dari Rio de Janeiro. Namun kontraknya sudah habis. Kini Luciano terlibat dalam komite kompetisi setempat. Harapannya cuma satu. "Semoga liga ini nantinya menghasilkan tim profesional yang mengikuti turnamen regional," tuturnya.
Luciano menggunakan tabungan hasil mencari nafkah di Indonesia untuk membuka hotel. Dia menamai tempat makan itu Makassar, saking terkesannya dengan petualangannya di sana. Maklum, di situlah cintanya dengan Denise berkembang. Hubungan mereka menghasilkan seorang putri bernama Yasmin, yang juga lahir di ibu kota Sulawesi Selatan tersebut.
Hotel Makassar berdiri tahun 2004. Tempat ini merupakan kenangan pada kehidupan semasa bermain di Indonesia. Luciano mendesain tempat penginapan ini dengan segala sesuatu yang berbau Makassar. Tidak hanya itu, nama ruangan dan kamar pun memakai istilah khas Sulawesi, dan juga menyediakan beberapa penganan khas Makassar.
Luciano bukan satu-satunya mantan pesepak bola Brazil yang membantu wartawan Indonesia yang bertugas meliput Piala Dunia. Rekan Luciano di PSM yang kini menangani Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago, mencari dan menyediakan apartemen bagi mereka.
(aww)
