Air Mata Hitzfeld Tumpah di Sao Paulo
A
A
A
SAO PAULO - Saat menemui wartawan tak lama setelah pertandingan kontra Argentina, Rabu (2/7) dini hari WIB, pelatih timnas Swiss, Ottmar Hitzfeld, tampak terlihat habis menangis. Kekalahan La Nati —julukan Timnas Swiss— sepertinya memukul berat hati pria berusia 65 tahun tersebut.
Keperkasaan Xherdan Shaqiri dkk saat mengimbangi pertandingan melawan La Albiceleste —julukan timnas Argentina— rupanya dikalahkan faktor keberuntungan yang lebih memihak Lionel Messi dkk. Angel Di Maria telah memupuskan harapan Swiss untuk maju ke perempat final lewat golnya di menit 118 masa perpanjangan waktu.
Selain terkait pertandingan, kesedihan itu rupanya juga diakibatkan oleh berita duka yang menyatakan bahwa saudara dekatnya baru saja meninggal dunia. Namun, Hitzfeld menolak untuk membiarkan kesedihan yang terukir di wajahnya menjadi berlarut-larut dengan mengalihkan pembicaraan ke prestasinya yang nyaris bisa melumpuhkan Argentina.
"Hari-hari kepelatihan saya sekarang selesai dan saya bangga dengan apa yang telah saya capai," tuturnya seperti dilansir FIFA.com (2/7).
Usai wawancara pasca-pertandingan itu, Hitzfeld kembali ke ruang ganti masih dengan air mata di matanya. Itulah simbol perpisahannya. Meskipun berbagai kemunduran yang dideritanya dalam beberapa hari terakhir, ia pergi dengan terhormat.
Sebelumnya, pelatih yang pernah sukses menukangi raksasa Jerman, Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen, menyatakan pensiun dari dunia sepak bola.
Keperkasaan Xherdan Shaqiri dkk saat mengimbangi pertandingan melawan La Albiceleste —julukan timnas Argentina— rupanya dikalahkan faktor keberuntungan yang lebih memihak Lionel Messi dkk. Angel Di Maria telah memupuskan harapan Swiss untuk maju ke perempat final lewat golnya di menit 118 masa perpanjangan waktu.
Selain terkait pertandingan, kesedihan itu rupanya juga diakibatkan oleh berita duka yang menyatakan bahwa saudara dekatnya baru saja meninggal dunia. Namun, Hitzfeld menolak untuk membiarkan kesedihan yang terukir di wajahnya menjadi berlarut-larut dengan mengalihkan pembicaraan ke prestasinya yang nyaris bisa melumpuhkan Argentina.
"Hari-hari kepelatihan saya sekarang selesai dan saya bangga dengan apa yang telah saya capai," tuturnya seperti dilansir FIFA.com (2/7).
Usai wawancara pasca-pertandingan itu, Hitzfeld kembali ke ruang ganti masih dengan air mata di matanya. Itulah simbol perpisahannya. Meskipun berbagai kemunduran yang dideritanya dalam beberapa hari terakhir, ia pergi dengan terhormat.
Sebelumnya, pelatih yang pernah sukses menukangi raksasa Jerman, Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen, menyatakan pensiun dari dunia sepak bola.
(nug)