Pelatih Laskar Mataram Khawatir Spirit Anjlok
A
A
A
YOGYAKARTA - Tak bisa bermain di markas sendiri karena sedang direnovasi akan memengaruhi spirit penampilan PSIM Yogyakarta Pasalnya, dengan skuad muda dan mental yang baru dalam pembentukan mereka membutuhkan support dari para pendukungnya.
Asisten Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto mengatakan, otomatis dengan dipindahkannya dua laga kandang sisa dari Stadion Mandala Krida ke lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU) di Berbah, Sleman, akan berpengaruh dengan permainan anak-anak asuhannya.''Otomatis itu berpengaruh. Akan lebih semangat jika ada dukungan penonton,''kata dia, Kamis (3/7).
Apalagi, dua laga kandang sisa, yaitu menjamu PSS Sleman pada 8 Agustus nanti dan dilanjutkan 23 Agustus menerima tantangan Persinga Ngawi, merupakan pertandingan penting. Laga itu akan menentukan tim ini lolos atau tidak ke babak 16 besar divisi Utama nanti.
Terutama saat derby Yogyakarta melawan PSS Sleman. Sebab, mereka juga mengincar kemenangan karena juga ingin mengikuti babak penyisihan untuk menjadi tim promosi ke kasta di atasnya, Indonesia Super League (ISL).''Dua laga kandang, sangat menentukan kita untuk lolos ke babak 16 besar,''ujarnya.
Namun demikian, hal tersebut sulit untuk dihindari. Pihaknya pun tetap akan berusaha maksimal untuk memberikan semangat kepada para penggawa PSIM. Selain itu, juga terus diasah kekompakan timnya, karena saat ini memang sedang dalam masa-masa sulit.
Satu penyebabnya adalah gaji untuk Juni yang belum dibayarkan. Jika 10 Juli nanti masih belum diterima oleh tim pelatih dan pemain, maka manajemen sudah menunggak dua bulan.''Kita hanya bisa memberikan dorongan ke pemain. Keinginan mereka apa, akan kita support. Itu kan hak mereka,''kata Pelatih Kepala PSIM, Seto Nurdiyantara.
Asisten Pelatih PSIM Yogyakarta, Erwan Hendarwanto mengatakan, otomatis dengan dipindahkannya dua laga kandang sisa dari Stadion Mandala Krida ke lapangan Akademi Angkatan Udara (AAU) di Berbah, Sleman, akan berpengaruh dengan permainan anak-anak asuhannya.''Otomatis itu berpengaruh. Akan lebih semangat jika ada dukungan penonton,''kata dia, Kamis (3/7).
Apalagi, dua laga kandang sisa, yaitu menjamu PSS Sleman pada 8 Agustus nanti dan dilanjutkan 23 Agustus menerima tantangan Persinga Ngawi, merupakan pertandingan penting. Laga itu akan menentukan tim ini lolos atau tidak ke babak 16 besar divisi Utama nanti.
Terutama saat derby Yogyakarta melawan PSS Sleman. Sebab, mereka juga mengincar kemenangan karena juga ingin mengikuti babak penyisihan untuk menjadi tim promosi ke kasta di atasnya, Indonesia Super League (ISL).''Dua laga kandang, sangat menentukan kita untuk lolos ke babak 16 besar,''ujarnya.
Namun demikian, hal tersebut sulit untuk dihindari. Pihaknya pun tetap akan berusaha maksimal untuk memberikan semangat kepada para penggawa PSIM. Selain itu, juga terus diasah kekompakan timnya, karena saat ini memang sedang dalam masa-masa sulit.
Satu penyebabnya adalah gaji untuk Juni yang belum dibayarkan. Jika 10 Juli nanti masih belum diterima oleh tim pelatih dan pemain, maka manajemen sudah menunggak dua bulan.''Kita hanya bisa memberikan dorongan ke pemain. Keinginan mereka apa, akan kita support. Itu kan hak mereka,''kata Pelatih Kepala PSIM, Seto Nurdiyantara.
(aww)