Kvitova Angkat Trofi Kedua di Wimbledon
A
A
A
LONDON - Petenis tunggal putri asal Republik Ceko, Petra Kvitova, kembali mengangkat trofi grand slam Wimbledon, setelah mencetak kemenangan straight set atas bintang muda Kanada, Eugenie Bouchard, di laga final, Sabtu (5/7).
Kvitova, yang menghuni favorit keenam, mencetak kemenangan mudah 6-3, 6-0 hanya dalam waktu tidak lebih dari satu jam atau lebih tepatnya sekitar 55 menit.
Mengawali permainan dengan lebih tangguh, Kvitova langsung membukan keunggulan 3-1 di set pertama. Sejumlah pukulan keras dari baseline membuat Bouchard, yang menduduki unggulan ke-13, kewalahan. Selanjutnya, Kvitova meningkatkan keunggulan menjadi 5-2, sebelum akhirnya menutup set pertama 6 -3.
Pada set kedua, Kvitova tampil lebih trengginas. Dengan cepat, petenis 24 tahun itu melumat Bouchard 4-0. Bouchard, yang sudah sangat kewalahan meladeni performa menawan Kvitova, tak kuasa menahan gempuran lawannya dan menyerah 0-6 dalam kurun waktu 23 menit.
Meski gagal menjadi juara, Bouchard tetap layak mendapatkan pujian. Pasalnya, performa pada tahun ini terbilang cukup sukses meski dia baru menginjakkan usia 20 tahun. Selama tahun ini, Bouchard berhasil menembus semifinal dua grand slam sebelumnya, Australia Terbuka dan Prancis Terbuka.
Sementara itu, bagi Kvitova kemenangan ini merupakan yang kedua. Tiga tahun lalu, dia juga pernah mencatatkan sebagai juara di Wimbledon, setelah menundukkan Maria Sharapova di laga puncak.
Kvitova, yang menghuni favorit keenam, mencetak kemenangan mudah 6-3, 6-0 hanya dalam waktu tidak lebih dari satu jam atau lebih tepatnya sekitar 55 menit.
Mengawali permainan dengan lebih tangguh, Kvitova langsung membukan keunggulan 3-1 di set pertama. Sejumlah pukulan keras dari baseline membuat Bouchard, yang menduduki unggulan ke-13, kewalahan. Selanjutnya, Kvitova meningkatkan keunggulan menjadi 5-2, sebelum akhirnya menutup set pertama 6 -3.
Pada set kedua, Kvitova tampil lebih trengginas. Dengan cepat, petenis 24 tahun itu melumat Bouchard 4-0. Bouchard, yang sudah sangat kewalahan meladeni performa menawan Kvitova, tak kuasa menahan gempuran lawannya dan menyerah 0-6 dalam kurun waktu 23 menit.
Meski gagal menjadi juara, Bouchard tetap layak mendapatkan pujian. Pasalnya, performa pada tahun ini terbilang cukup sukses meski dia baru menginjakkan usia 20 tahun. Selama tahun ini, Bouchard berhasil menembus semifinal dua grand slam sebelumnya, Australia Terbuka dan Prancis Terbuka.
Sementara itu, bagi Kvitova kemenangan ini merupakan yang kedua. Tiga tahun lalu, dia juga pernah mencatatkan sebagai juara di Wimbledon, setelah menundukkan Maria Sharapova di laga puncak.
(nug)