Polisi Brazil Tangkap Mafia Tiket Piala Dunia 2014
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Polisi Brazil telah menangkap kepala eksekutif perusahaan mitra FIFA yang menjadi bagian dari penjualan tiket Piala Dunia 2014 pada Senin (7/7) waktu setempat. Pihak berwenang menangkapnya dengan tuduhan penjualan ilegal tiket turnamen itu.
Ray Whelan, Direktur Match Hospitality, ditangkap di sebuah hotel mewah di Rio de Janeiro, Copacabana Palace Hotel, yang merupakan tempat menginap para petinggi FIFA, seperti dikutip BBC. Pekan lalu, polisi menangkap 11 orang yang diduga melakukan aktivitas dengan menjual kembali tiket secara ilegal.
Media setempat mengatakan Whelan adalah warga negara Inggris berusia 64 tahun. Saat ditangkap, polisi menemukan 100 tiket di kamar hotelnya. Polisi menuding mafia tiket ini menjual ribuan tiket bernilai jutaan dolar, seperti yang dilakukan pada Piala Dunia 2002, Jepang-Korea.
Skandal tiket ini menjadi masalah baru buat FIFA setelah sebelumnya digempur dengan tuduhan suap yang menimpa anggotanya dari seorang pejabat sepak bola Qatar terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022.
Whelan merupakan salah satu petinggi di perusahaan yang berbasis di Swiss itu, yang dipimpin oleh Philippe Blatter, keponakan Presiden FIFA Sepp Blatter. Seorang tersangka berkewarganeraan Prancis-Aljazair, Mohamadou Lamine Fofana, awalnya diduga orang yang paling bertanggung jawab untuk skema penjualan tiket.
Fontana sempat diduga berada di antara 11 orang yang ditangkap pekan lalu di Rio dan Sao Paulo. Namun, kecurigaan tersebut mengarah kepada Match Hospitality, agen tiket resmi Piala Dunia, yang menjual paket deluxe yang mencakup suite pribadi di stadion dan sajian katering mewah.
Polisi mengatakan Whelan memberikan tiket VIP untuk Fofana yang awalnya untuk sponsor, organisasi non-pemerintah dan kerabat dari pemain. Fofana kemudian menjualnya secara ilegal dengan bantuan agen perjalanan dan kontak sepakbola.
Kini, polisi Brazil terus melakukan pengusutan terkait penangkapan Whelan. Penyelidikan mengarah kepada tujuh tersangka lagi, tapi mereka belum bisa memberikan rincian lebih lanjut.
Ray Whelan, Direktur Match Hospitality, ditangkap di sebuah hotel mewah di Rio de Janeiro, Copacabana Palace Hotel, yang merupakan tempat menginap para petinggi FIFA, seperti dikutip BBC. Pekan lalu, polisi menangkap 11 orang yang diduga melakukan aktivitas dengan menjual kembali tiket secara ilegal.
Media setempat mengatakan Whelan adalah warga negara Inggris berusia 64 tahun. Saat ditangkap, polisi menemukan 100 tiket di kamar hotelnya. Polisi menuding mafia tiket ini menjual ribuan tiket bernilai jutaan dolar, seperti yang dilakukan pada Piala Dunia 2002, Jepang-Korea.
Skandal tiket ini menjadi masalah baru buat FIFA setelah sebelumnya digempur dengan tuduhan suap yang menimpa anggotanya dari seorang pejabat sepak bola Qatar terkait pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022.
Whelan merupakan salah satu petinggi di perusahaan yang berbasis di Swiss itu, yang dipimpin oleh Philippe Blatter, keponakan Presiden FIFA Sepp Blatter. Seorang tersangka berkewarganeraan Prancis-Aljazair, Mohamadou Lamine Fofana, awalnya diduga orang yang paling bertanggung jawab untuk skema penjualan tiket.
Fontana sempat diduga berada di antara 11 orang yang ditangkap pekan lalu di Rio dan Sao Paulo. Namun, kecurigaan tersebut mengarah kepada Match Hospitality, agen tiket resmi Piala Dunia, yang menjual paket deluxe yang mencakup suite pribadi di stadion dan sajian katering mewah.
Polisi mengatakan Whelan memberikan tiket VIP untuk Fofana yang awalnya untuk sponsor, organisasi non-pemerintah dan kerabat dari pemain. Fofana kemudian menjualnya secara ilegal dengan bantuan agen perjalanan dan kontak sepakbola.
Kini, polisi Brazil terus melakukan pengusutan terkait penangkapan Whelan. Penyelidikan mengarah kepada tujuh tersangka lagi, tapi mereka belum bisa memberikan rincian lebih lanjut.
(dka)