FIFA: Piala Dunia 2014 Bebas Doping
A
A
A
RIO DE JANEIRO - FIFA menyatakan semua pemain yang berlaga di Piala Dunia 2014 dinyatakan bersih dari doping setelah lebih dari 1.000 tes hasilnya negatif. Kepastian ini disampaikan oleh Direktur Medis FIFA, Jiri Dvorak dalam konferensi pers di Maracana pada Senin (7/7) waktu setempat. Ia menyatakan bahwa setiap pemain dari 32 tim yang bersaing - 736 total - telah memberikan sampel darah dan urin.
Dvorak mengatakan 777 tes sebelum kompetisi telah dilakukan antara 1 Maret hingga 11 Juni 2014, kemudian ditambah 232 lagi, empat dari masing-masing 58 pertandingan pertama yang dimainkan di Brazil sejak turnamen dimulai pada 12 Juni, dan semua hasil menunjukkan negatif.
‘’Kami tidak menemukan zat adiktif apa pun, sebelum atau selama kompetisi,’’ tutur Dvorak seperti dilansir The Guardian (8/7).
FIFA menambahkan pemain dari empat tim yang tersisa dalam turnamen ini diharuskan mengikuti pengujian acak lebih lanjut dengan hasil yang diharapkan keluar sebelum pertandingan berikutnya tim mereka.
Sampel semuanya telah diterbangkan melintasi Atlantik ke laboratorium WADA (Badan Anti Doping Dunia) di Swiss setelah mencabut akreditasi fasilitas pengujian obat yang ada di Rio karena gagal memenuhi standar internasional.
Terakhir kali pemain yang tertangkap basah terkait masalah doping di Piala Dunia adalah Diego Maradona dari Argentina pada tahun 1994 yang teruji positif atas obat jenis efedrin sehingga harus dikirim pulang dengan tidak terhormat.
Michel D'Hooghe, ketua Komite Medis FIFA, menambahkan dia tidak berpikir penggunaan obat akan meningkatkan kinerja dalam sebuah pertandingan. ‘’Saya tidak akan pernah mengatakan tidak ada doping di sepak bola tapi saya katakan tidak ada budaya doping di sepak bola,’’ tutur D'Hooghe.
FIFA telah terus meningkatkan prosedur pengujian obat selama beberapa tahun terakhir, termasuk pengenalan profil biologis pemain untuk melacak perubahan dalam sampel darah mereka.
Direktur Jenderal WADA, David Howman, mengagumi sikap sungguh-sungguh FIFA dalam hal ini.
’’ Saya angkat topi untuk FIFA,’’ tandas Howman.
Dvorak mengatakan 777 tes sebelum kompetisi telah dilakukan antara 1 Maret hingga 11 Juni 2014, kemudian ditambah 232 lagi, empat dari masing-masing 58 pertandingan pertama yang dimainkan di Brazil sejak turnamen dimulai pada 12 Juni, dan semua hasil menunjukkan negatif.
‘’Kami tidak menemukan zat adiktif apa pun, sebelum atau selama kompetisi,’’ tutur Dvorak seperti dilansir The Guardian (8/7).
FIFA menambahkan pemain dari empat tim yang tersisa dalam turnamen ini diharuskan mengikuti pengujian acak lebih lanjut dengan hasil yang diharapkan keluar sebelum pertandingan berikutnya tim mereka.
Sampel semuanya telah diterbangkan melintasi Atlantik ke laboratorium WADA (Badan Anti Doping Dunia) di Swiss setelah mencabut akreditasi fasilitas pengujian obat yang ada di Rio karena gagal memenuhi standar internasional.
Terakhir kali pemain yang tertangkap basah terkait masalah doping di Piala Dunia adalah Diego Maradona dari Argentina pada tahun 1994 yang teruji positif atas obat jenis efedrin sehingga harus dikirim pulang dengan tidak terhormat.
Michel D'Hooghe, ketua Komite Medis FIFA, menambahkan dia tidak berpikir penggunaan obat akan meningkatkan kinerja dalam sebuah pertandingan. ‘’Saya tidak akan pernah mengatakan tidak ada doping di sepak bola tapi saya katakan tidak ada budaya doping di sepak bola,’’ tutur D'Hooghe.
FIFA telah terus meningkatkan prosedur pengujian obat selama beberapa tahun terakhir, termasuk pengenalan profil biologis pemain untuk melacak perubahan dalam sampel darah mereka.
Direktur Jenderal WADA, David Howman, mengagumi sikap sungguh-sungguh FIFA dalam hal ini.
’’ Saya angkat topi untuk FIFA,’’ tandas Howman.
(dka)