Tendangan Kungfu De Jong di Partai Puncak

Kamis, 17 Juli 2014 - 22:28 WIB
Tendangan Kungfu De Jong di Partai Puncak
Tendangan Kungfu De Jong di Partai Puncak
A A A
JOHANNESBURG - Partai puncak Piala Dunia memang selalu menyisakan drama, perayaan, suka cita bahkan hingga tindakan gila di sepak bola. Tensi tinggi laga final membuat pemain melakukan aksi diluar akal sehat. Salah satunya tendangan kungfu bek timnas Belanda, Nigel de Jong ke dada gelandang Spanyol, Xabi Alonso di final Piala Dunia 2010.

Partai final yang berlangsung di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan, empat tahun lalu itu memang berlangsung keras. Pressing ketat yang diterapkan De Oranje -julukan timnas Belanda- demi meredam tiki taka Spanyol berbuah beberapa pelanggaran keras. Akibatnya wasit asal Inggris, Howard Webb mengeluarkan 13 kartu kuning sepanjang pertandingan.

Delapan penggawa Belanda dan lima pemain La Furia Roja -julukan timnas Spanyol- dijatuhi kartu kuning. Salah seorang di antaranya De Jong, usai melayangkan tendangan kungfu ke dada Alonso. Insiden tersebut terjadi dipertengahan babak pertama tepatnya di menit ke 8, ketika laga masih berjalan imbang tanpa gol. Duel udara terjadi dan seketika kaki De Jong mendarat di dada Alonso.

Akibatnya, Alonso terkapar di lapangan dan mendapat perawatan. Petaka bagi Belanda, lantaran pelanggaran keras De Jong layak mendapat kartu merah.Tapi, wasit berpendapat lain. Webb hanya mencabut kartu kuning dari kantongnya. Sementara meski sempat dapat perawatan, Alonso kembali ke lapangan untuk membawa Spanyol angkat trofi gelar juara.

Di laga itu, Belanda kalah dari Spanyol dengan skor tipis 0-1 berkat gol tunggal Andres Iniesta di penghujung babak perpanjangan waktu. Dan Spanyol mengangkat trofi Piala Dunia untuk pertama kali. Usai pertandingan, Alonso mengatakan itu adalah pelanggaran paling menyakitkan yang pernah dia terima.

"Itu adalah salah satu pelanggaran terburuk yang pernah saya terima. Pertandingan sangat ketat dan kedua tim saling berhati-hati. Tapi, apa yang terjadi itu benar-benar kasar,'' kata Alonso. Sedangkan De Jong mengakui kesalahannya. Pemain kelahiran 30 November 1984 itu menyatakan sangat beruntung wasit tidak mengganjarnya dengan kartu merah.

Menurut dia, pelanggaran yang dilakukannya layak dihukum dengan kartu merah langsung. "Saya khawatir itu lebih buruk daripada kartu kuning. Itu memang terlihat lebih buruk, meski sejujurnya saya tidak melihat lawan datang dari arah samping. Saat itu saya hanya fokus pada bola. Itu agak aneh. Wasit memberi saya kartu kuning. Saya merasa sedikit beruntung,'' jelas De Jong.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7943 seconds (0.1#10.140)