Laskar Mataram Dirugikan Tak Main di Mandala

Jum'at, 18 Juli 2014 - 10:07 WIB
Laskar Mataram Dirugikan...
Laskar Mataram Dirugikan Tak Main di Mandala
A A A
YOGYAKARTA - Pemain PSIM Yogyakarta merasa dirugikan ketika menghadapi PSS Sleman pada 8 Agustus mendatang. Pasalnya, atmosfer pertandingan yang harusnya mendapatkan dukungan penuh dari pendukungnya akan berbeda nantinya karena tidak bisa digelar di markasnya, Stadion Mandala Krida.

Salah satu pemain yang berposisi di striker, Tri Handoko mengatakan, Laskar Mataram jelas akan sangat dirugikan ketika jadwalnya menjamu PSS pada lanjutan kompetisi Divisi Utama nantinya. Hal itu dikarenakan markasnya yang harus dilakukan renovasi sampai Desember nanti oleh pihak Balai Pemuda dan Olahraga Yogyakarta.''Jelas kita dirugikan karena tidak bisa main di Mandala. Yang pasti atmosfernya yang akan berbeda ketika pindah tempat nantinya,''kata dia, Kamis (17/7).

Padahal, laga melawan PSS selama jalannya pertandingan selalu ngotot para pemainnya. Sebab, ini merupakan laga derby, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di mana masing-masing tim tidak mau kehilangan mukanya.
Baginya, ini merupakan laga penting yang bisa memastikan timnya skuad yang berjuluk Laskar Mataram aman di papan atas.

Apalagi, ia pribadi juga berambisi untuk mengantarkan timnya masuk ke babak 16 besar dan bersaing dengan klub lain untuk bisa promosi ke kompetisi di atasnya, Indonesia Super League (ISL).''Keinginan pribadi memang bisa memasukkan tim ke babak 16 besar,''tuturnya.

Laga nantinya akan semakin berat karena pada putaran pertama lalu ketika dijamu PSS di Stadion Maguwoharjo, timnya mampu menahan imbang tanpa gol. Pastinya, ada keinginan balas dendam dari klub yang berjuluk Elang Jawa tersebut.

Namun, dengan mengandalkan kekompakkan tim, ia berharap para pemain bisa mendulang kemenangan. Hanya, ia berharap di lini tengah bisa lebih berkembang lagi, karena selama ini dirinya merasa selalu menjadi tumpuan.''Kekompakkan tim kita sudah didapatkan,” ucapnya.

Terpisah, Pelatih Kepala PSIM, Seto Nurdiyantara mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada manajemen untuk dipindahkan ke tempat atau stadion yang bisa menampung suporter. Agar, mental pemain bisa lebih meningkat dengan dukungan dari suporternya. Terutama The Maident dan Brajamusti.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0801 seconds (0.1#10.140)